Mencuri Hati Tuan Su

Bayangan di Hati



Bayangan di Hati

0"Hmph…" Sudut mulut Ye Fei terasa sakit, sebab ciuman untuk hukumannya sudah dijatuhkan.     

Malam tanpa kata-kata, kamar tidur yang menawan, bulan juga tersipu bersembunyi di balik awan. Hanya terasa angin sepoi-sepoi yang bertiup, dan membawa segumpal kesejukan.     

— Keesokan paginya —     

Tepat setelah pukul 5, Ye Fei terbangun. Karena ia takut dirinya akan bangun terlambat dan Su Mohan sudah tidak ada lagi, jadi ia tidak bisa tidur dengan nyenyak. Selain itu, serangan tadi malam benar-benar sedikit kejam, dan itu membuatnya sakit pinggang.      

Ye Fei segera membuka matanya, dengan kelopak matanya yang terasa tenggelam. Ia lalu berbalik untuk melihat pria yang sedang tidur itu. Kemudian, dengan lembut ia mendekat ke arahnya dan memberinya ciuman di dagunya.     

Ye Fei menatap pria yang sedang tidur dengan mata tertutup. Membuatnya tidak bisa menahan perasaan bahwa pria ini benar-benar tampan ketika tidur. Kulitnya yang putih dan halus selembut bayi, bulu matanya yang panjang seperti dua sikat kecil dengan akarnya yang bening.     

Ye Fei mengambil ponsel di kepala tempat tidur, mematikan suaranya terlebih dahulu, lalu memotret wajah Su Mohan yang sedang tidur dengan hati-hati.     

Saat pria ini bangun, ia penuh kebencian. Namun, tanpa disangka ketika tertidur, ia begitu polos dan damai. Bibir tipisnya berwarna merah jambu dan sedikit terbuka. Ditambah dengan wajah polosnya.      

Entah kenapa malah terlihat seperti bayi yang tidak berbahaya. Jauh berbeda daripada kekuatan penghancurnya ketika ia dalam keadaan sadar. Belum lagi aura yang mendominasi setelah ia membuka matanya.     

Ye Fei dengan hati-hati mengembalikan ponsel ke tempat semula, kemudian masuk ke dalam pelukan Su Mohan. Seolah tidak peduli apakah itu akan membangunkannya atau tidak.     

Su Mohan kemudian mengerutkan kening dan membuka matanya. Ia lalu melihat benda asing yang masuk ke dalam pelukannya. Setelah itu, ia secara alami langsung memeluknya dan menutup matanya lagi.     

Sudut mulut Ye Fei memunculkan senyuman sukses. Kemudian ia mendesah pada kehangatan lengan Su Mohan dan tanpa sadar tertidur. Saat ia bangun, mereka masih dalam posisi yang sama seperti sebelumnya. Ye Fei pun membelakangi Su Mohan, dan Su Mohan menahannya di belakangnya untuk melindunginya.     

"Bangun."     

Ada suara serak di belakangnya. Ye Fei lantas mengangkat kepalanya dan melihatnya. Kemudian ia mengangguk dan tidak berbicara. Su Mohan lalu menempelkan dagunya ke bahunya, dengan masih memeluknya. "Apa yang ingin kamu makan pagi ini?" tanyanya.     

Ye Fei berpikir dengan serius untuk sementara waktu, kemudian ia berkata, "Macarons dan croissant."     

"Baiklah." Su Mohan menjawab singkat, kemudian ia tidak berbicara lagi.     

Su Mohan juga tidak mengerti. Tapi ia sangat menyukai perasaannya saat dirinya memeluk Ye Fei seperti ini. Perasaan itu seolah memiliki perasaan yang tidak dapat terlukiskan, yang membuatnya merasa nyaman.     

Mereka berbaring di tempat tidur selama kurang lebih seperempat jam. Su Mohan lalu bangun lebih dulu dan menyuruh pelayan mengatur sarapan. Alih-alih memanjakan Ye Fei, ia malah langsung pergi ke kamar mandi.     

Saat berbaring di tempat tidur, Ye Fei akhirnya merasakan suhu tubuhnya, dan tahu bahwa dirinya tidak bisa seperti ini. Sebab, ia akan memiliki begitu banyak keterikatan dan ketergantungan pada Su Mohan, yang tidak pernah ia pikirkan sebelumnya.     

Meskipun Ye Fei tidak bisa menjatuhkan keluarga Ye. Setidaknya, karena Su Mohan, Han Xueqian dan Li Mingwei mendapatkan apa yang pantas mereka dapatkan.     

Ye Fei lalu berjalan ke kamar mandi lainnya dengan tanpa alas kaki. Setelah itu ia berdiri dibawah shower. Ye Fei pun mengangkat kepalanya, dan membiarkan air hangat menetes di wajahnya.     

Mengingat kegilaan semalam dan gaun kelinci yang baru saja ia lemparkan ke tempat sampah, membuat Ye Fei berbisik di dalam hatinya: Ye Ya, tidak tahu apakah kamu bisa menyamai bayangan yang aku tinggalkan di hati Su Mohan, dalam dua tahun ke depan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.