Mencuri Hati Tuan Su

"Makanlah sesuatu," kata Su Mohan sambil meletakkan piringnya tepat di atas tempat tidur dengan beberapa croissant dan kue. Lalu semangkuk hidangan dari ayam, dan secangkir susu di atasnya.     

"Tapi aku belum menggosok gigi."     

"Sikat setelah makan."     

"Oh."     

Setelah mengatakan itu, tangan Ye Fei mengambil hidangan dan langsung makan. Susu hangat kemudian membuat sekitar mulutnya diwarnai dengan lingkaran jenggot putih. Su Mohan menatap tingkahnya yang menggemaskan sambil berganti pakaian di sampingnya.     

Ketika Ye Fei sudah kenyang, ia menatap pria di depannya yang telah berganti pakaian berwarna putih dan bersih, serta celana panjang yang lurus dan rapi. Ia lalu turun dari kasur dan berlari ke lantai sambil berkata, "Mau pergi ke mana?"     

"Pabrik."     

"Aku ikut. Selain itu, kamu tidak boleh membunuh pria dengan bekas luka di wajahnya, dan anak buahnya," kata Ye Fei yang bahkan berbicara dengan cepat.     

Su Mohan mengerutkan kening dan mencoba mengingat siapa di antara orang-orang itu yang memiliki bekas luka di wajahnya.     

"Aku ingin pergi juga. Aku akan mandi sekarang, tunggu aku. Kamu harus menungguku…"     

Setelah mengatakan itu, Ye Fei juga tidak menunggu Su Mohan untuk berjanji. Ia dengan cepat masuk ke dalam kamar mandi, berkemas, dan pergi untuk melihat akhir dari Shi Xiangwan. Entah bagaimana ia tidak bisa mendapatkan bagiannya. Karena kemarin wanita itu bersikap arogan, hari ini ia akhirnya menjadi tahanan. Itulah yang dapat kita sebut dengan rotasi Fengshui!     

Ye Fei memandang dirinya sendiri di cermin. Pipinya masih bengkak. Diperkirakan ia tidak bisa ke mana-mana dalam beberapa hari. Matanya juga sedikit bengkak. Tetapi yang lebih jelas adalah dua bagian berwarna hitam dan biru saat itu. Ia terlihat seperti telah pasrah dalam hasrat berhubungannya.     

Ye Fei menggosok matanya. Ia selalu merasa bahwa wanita malang di cermin itu tidak seperti dirinya. Namun, ia sedang dalam suasana hati yang baik hari ini. Jadi ia tidak bisa menahan kegembiraan ketika memikirkan reaksi dari Shi Xiangwan!     

Saat menyikat giginya, Ye Fei berpikir bahwa ia mungkin bukan wanita yang baik seperti Shi Xiangwan. Wanita itu berharap dirinya mati dan menjauh dari Su Mohan. Namun, ia juga berharap wanita itu mati dan bisa menjauh dari Su Mohan.     

Dari sudut pandang ini, mereka semua adalah wanita yang buruk, hanya saja mungkin kehidupan impiannya dalam 18 tahun pertama ditakdirkan untuk tidak bisa seperti milik Shi Xiangwan. Setidaknya, Ye Fei tidak berani melakukan hal-hal seperti membayar pembunuh bayaran dan membunuh orang lain.     

Semakin Ye Fei memikirkannya, semakin ia mengangguk puas. Ya, dirinya sangat baik. Ya, dirinya masih punya hati nurani yang lebih baik. Ya, hanya wanita yang baik hati yang bisa dicintai!     

Setelah memuji dirinya sendiri di dalam hatinya, Ye Fei menatap sikat gigi di atas wastafel dan tertegun di sana. Sebab, sikat gigi yang baru saja ia gunakan sepertinya adalah sikat gigi milik Su Mohan!     

Ye Fei seketika langsung merasa kacau. Agar tidak ketahuan, ia langsung melempar sikat gigi elektrik yang mahal itu ke tong sampah. Kemudian ia menyeka wajahnya dengan lengan bajunya, dan berjalan keluar dari kamar mandi sambil berkata, "Itu… Sikat gigimu baru saja jatuh ke lantai secara tidak sengaja. Aku membantu membuangnya untukmu."     

Su Mohan mengangguk ringan, dan ia masih duduk di kursi mahoni lebar sambil membaca koran.     

Ye Fei menghela napas lega, tapi ia tidak merias wajahnya. Ia baru saja membersihkan rambutnya dan mengenakan gaun yang baru saja dikirim oleh pelayan. Model busananya pun sangat sederhana, hanya dengan kaos lengan panjang berbahan katun dan celana jin. Ditambah sepasang sepatu olahraga berwarna putih.     

Ye Fei mengerutkan kening dan menunjukkan sedikit perasaan tidak puas, serta menemukan bahwa tidak ada kosmetik dan barang lainnya di sana. Karena hanya ada beberapa produk perawatan kulit pria yang sederhana.