Apakah Kakek akan Bangun?
Apakah Kakek akan Bangun?
Setelah beberapa saat, pelayan melihat ke arah Ye Tiancheng dan memberitahu, "Tuan, Ketua ingin berbicara Anda."
Ye Tiancheng tertegun, kemudian segera bangkit untuk menjawab telepon, "Halo, Ayah, ada apa?"
"Aku sudah mengetahui kabar tentang Ye Ya dan Ye Fei. Jangan ikut campur," kata orang tua tersebut. Suara di seberang sudah agak tua, namun memiliki kesan yang kuat.
"Tapi, jika Ye Fei menjadi Nyonya Su…"
"Aku akan mengurus masalah ini. Jangan bertindak gegabah. Cobalah meredakan hubunganmu dengan Ye Fei. Jika tidak, saat kamu melakukan sesuatu tanpa izin darinya, kamu hanya akan membuat Su Mohan berpaling."
Ye Tiancheng memikirkan kembali peringatan Su Mohan dan segera berkata, "Saya mengerti."
Telepon langsung ditutup. Ye Tiancheng duduk kembali di sofa dengan penuh pikiran dan kekhawatiran. Ia tidak pernah menyangka bahwa ayahnya, yang jauh dari rumah, akan menghubunginya karena ini. Namun, ayahnya tampaknya selalu mengkhawatirkan tentang pernikahan antara Ye Ya dan Su Mohan.
"Tuan, apa yang Ayah katakan?" Jiang Huiru bertanya dengan penuh penasaran.
"Ayah akan menangani masalah ini secara langsung. Jangan bertindak gegabah seperti tidak memiliki pegangan karena itu bisa menjadi bumerang." Ye Tiancheng berbicara dengan suara yang dalam.
———
Dalam beberapa hari berikutnya, Ye Fei pergi ke rumah sakit seperti biasa untuk mengunjungi kakeknya yang masih belum juga bangun. Tetapi, karena ia sering datang untuk membantu, wajah dan tubuh pamannya menjadi jauh lebih baik. Sayangnya, hubungan pamannya dengan keluarga tidak berjalan mulus dan membuatnya tidak senang.
Ye Fei melihat goresan di wajah Song Zhiguo sehingga ia tidak tahan untuk membuka mulutnya dan bertanya, "Paman, ada apa denganmu?"
Song Zhiguo tersenyum masam dan menjawab, "Tidak ada. Hanya saja aku ingin bertemu dengan anak-anak, tetapi Minna tidak mengizinkanku bertemu dengan mereka sama sekali. Dia hanya meminta uangku. Aku memberinya 2.000 Yuan, tapi dia berpikir itu tidak akan cukup. Jika uang yang aku beri kurang dari 20.000 Yuan, dia tidak ingin membiarkanku melihat anak-anak meskipun hanya sebentar."
Ye Fei terdiam sesaat dan tidak tahu bagaimana harus berbicara. Meskipun ia sudah tahu sejak lama bahwa bibi tertua sangat kejam, hingga bahkan kakek dan neneknya juga sangat menentang pernikahan tersebut, ia tidak pernah mengira bahwa bibi tertua begitu tidak berperasaan. Bibi tertua bahkan tidak mengizinkan pamannya untuk bertemu dengan anak-anaknya.
"Kupikir dia menjaga perasaan lamanya, jadi aku memohon padanya. Tapi, aku tidak mengira itu membuatku bertengkar dengannya. Akhirnya, dia menjadi seperti ini," terang Song Zhiguo sambil menunjukkan ekspresi wajah yang pahit.
"Bagaimana dengan Nannan? Apakah dia ingin bertemu denganmu?" tanya Ye Fei.
Song Zhiguo menggelengkan kepalanya, "Nannan dulunya adalah anak yang baik, tapi aku tenggelam dalam lukisan antik dan tidak mengajarinya dengan baik. Dia telah lama tinggal bersama ibunya sehingga dia memiliki temperamen yang tamak."
Ye Fei tidak tahu harus berkata apa. Lagi pula, sudah terlambat untuk mengatakan apapun sekarang. Ye Fei masih ingat bahwa ketika Song Xiaonan berusia 16 atau 17 tahun, Song Xiaonan tergila-gila dengan perhiasan dan bersifat sombong, tetapi sifatnya yang lain tidak buruk. Sekarang, ia tidak tahu seperti apa anak itu sekarang setelah bertahun-tahun mereka tidak bertemu.
Tepat saat mereka berdua sedang mengobrol, tiba-tiba detektor mengeluarkan suara. Baik Ye Fei maupun Song Zhiguo sama-sama terkejut.
Ye Fei bergegas ke tempat tidur dan mendapati bahwa salah satu jari kakeknya sedikit bergerak. Kemudian, ia melihat detektornya. Garis yang tadinya beraturan sekarang menjadi sedikit lebih naik dan turun.
Mata Ye Fei tiba-tiba memerah. Ia bergegas keluar dari ruang rawat inap. Tanpa peduli dengan hidungnya yang terasa masam, ia berteriak, "Dokter! Dokter! Apakah kakekku akan terbangun?!"