Mencuri Hati Tuan Su

Ingin Menyentuh Apa?



Ingin Menyentuh Apa?

1Su Mohan mengulurkan tangan dan mengeluarkan ponselnya.     

Ye Fei menekan tubuh Su Mohan lagi, menyebabkan bagian bawah perut Su Mohan seketika terasa panas, seperti sedang mendapatkan penderitaan.     

Setelah Su Mohan menyalakan layar ponsel, lemari yang tadinya gelap seketika menjadi terang. Semburan cahaya putih memantulkan wajah mereka satu sama lain.     

Ye Fei melirik fotonya sendiri yang terpampang di layar kunci, membuatnya mengangguk puas seperti baru mengetahui sebuah kebenaran.     

Su Mohan menyesuaikan kamera ponsel menjadi mode video, kemudian menyerahkan ponselnya kepada Ye Fei.     

Dengan ponsel di satu tangan, Ye Fei sedikit mendorong pintu lemari, membuat celah di pintu sedikit lebih besar, kemudian merekam semua tindakan Bibi Chen yang sedang mencuri perhiasan.     

Ye Fei merekam video untuk sementara waktu dan menemukan bahwa Bibi Chen benar-benar ahli dalam mencuri barang.     

Melihatnya mengobrak-abrik meja rias Jiang Huiru, Bibi Chen menemukan beberapa perhiasan yang tidak dipakai oleh Jiang Huiru selama bertahun-tahun.     

Salah satunya adalah seperti sepasang anting-anting. Bibi Chen tidak mencuri keduanya, melainkan hanya mengambil salah satu. Sehingga jika Jiang Huiru menemukan bahwa antingnya hilang, ia akan salah mengira bahwa telah menjatuhkan anting itu di suatu tempat dan tidak akan menaruh curiga pada orang lain.     

Selama dua hingga tiga menit mengobrak-abrik meja rias, kira-kira Bibi Chen sudah mengambil total empat hingga lima perhiasan.     

Setelah merapikan meja rias dengan hati-hati, Bibi Chen melihat sekeliling kemudian mulai membersihkan ruangan dengan santai.     

Setelah bersembunyi untuk waktu yang lama, lengan Ye Fei sedikit sakit. Melihat bahwa Bibi Chen sudah menghentikan kegiatannya, Ye Fei segera menutup pintu lemari dengan erat dan melemparkan ponsel itu kepada Su Mohan. "Ini benar-benar harus menggunakan keterampilan."     

"Keterampilan bisa diasah," kata Su Mohan ringan.     

Ye Fei terkejut dan bereaksi untuk sementara waktu, kemudian bergerak maju. "Su Mohan, apakah menurutmu keterampilanmu bagus?"     

"Kenapa? Apakah aku masih kurang bisa menjagamu?" Nada suara Su Mohan sedikit berubah kesal.     

Ye Fei meratakan bibirnya. "Hal semacam ini perlu dibandingkan untuk bisa mengetahuinya. Aku akan mencari beberapa orang untuk mencobanya nanti. Baru aku akan mengetahui seberapa bagus keahlianmu, bagaimana?"     

Tiba-tiba, pinggang Ye Fei mengencang, dan sebuah tangan besar mencengkeram pinggangnya dengan erat seperti penjepit besi. "Hei, wanita kecil, sepertinya kamu sudah lupa. Apakah kamu masih berpikir untuk membuatku memakai topi hijau? Lihat saja bagaimana aku akan menghukummu nanti."     

Ye Fei menekan dada Su Mohan dan berkata dengan tergesa-gesa. "Siapa takut? Tidak peduli seberapa sulit hal yang akan dihadapi, selama aku memiliki ketekunan dan kerja keras, aku tidak akan takut. Apakah kamu masih bisa bangga pada dirimu sendiri?"     

Su Mohan sedikit terdiam. Meskipun ia tahu bahwa wanita kecil ini selalu menunjukkan taringnya, ia tidak tahu sejak kapan wanitanya ini mulai menjadi begitu tak tahu malu ...     

"Su Mohan, kenapa dia masih belum pergi? Padahal dia telah mencuri segalanya, kenapa dia masih ada di sini?" Ye Fei mengeluh.     

Setelah sekian lama berada di dalam lemari, Ye Fei menjadi sangat berkeringat, ditambah lagi sekarang Ye Fei berada sangat dekat dengan tubuh Su Mohan. Pakaian mereka sedikit lembab karena keringat.     

Pada saat ini di sisi lain, ketika Bibi Chen sedang menyeka meja rias, ia selalu merasa bahwa ada suara percakapan dengan nada suara yang pelan di ruangan itu. Tapi saat ia melihat bolak-balik beberapa kali, ia tidak menemukan siapa pun, sehingga membuat punggungnya sedikit merinding dan merasa bersalah.     

Setelah beberapa saat, Ye Fei merasa ia seperti akan mati karena kakinya sudah terlalu lama menekuk. Sekarang kakinya sudah mulai mati rasa.     

"Su Mohan ... kakiku kram …"     

"Bagian mana?"     

"Betis, betis sebelah kiri …"     

Su Mohan mengulurkan tangannya dan mulai meraba-raba ke bawah, berencana membantu memijat betis Ye Fei untuk meredakan kramnya.     

Tentu saja, ruang yang sempit mencegah Su Mohan untuk bermain-main. Setelah melakukan pergerakan sebanyak dua kali, Ye Fei menamparnya, tapi tidak tahu bagian mana yang Ye Fei tampar. "Dasar bajingan, tanganmu ingin menyentuh apa …?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.