Mencuri Hati Tuan Su

Wallpaper Layar Kunci yang Bagus



Wallpaper Layar Kunci yang Bagus

0Su Mohan menatap syal itu dan seketika tertegun karena syal itu bukanlah milik orang lain, melainkan adalah miliknya. Syal itu diberikan saat ia pergi mengantarkan obat untuk Ye Fei. Hari itu ia melihat Ye Fei kedinginan, sehingga memutuskan memasangkan syalnya ke lehernya.     

Hanya saja, kenapa Ye Fei pergi dengan membawa syal ini? Apakah dia menganggap ini sebagai kenang-kenangan?     

Saat Su Mohan masih tertegun Chu Zheng berkata lagi, "Dan ini adalah ponsel Nona Ye. Saya juga membawanya."     

Su Mohan meraih ponsel dan membuka layarnya. Tapi ketika layarnya menyala, bagaikan ada suara keras yang terdengar di kepalanya. Itu karena Su Mohan melihat sebuah foto pada layar ponsel di tangannya, yaitu foto wajahnya.     

Dalam foto tersebut, ia sedang tidur dengan mata tertutup. Sepertinya Su Mohan tidak sadar apabila sedang difoto. Namun, bagian selimutnya sepertinya telah dipotong oleh Ye Fei, jadi wallpaper layar adalah foto close up wajahnya yang sedang tertidur.     

Jika syal itu dianggap Ye Fei sebagai kenang-kenangan, kenapa wanita itu memasang fotonya sebagai wallpaper di layar kunci?     

Hati Su Mohan sekarang tak hanya merasakan sebuah harapan, tapi juga ada kegembiraan yang meluap. Ia langsung mengabaikan Chu Zheng yang berdiri di depannya dan bergegas berlari kembali ke kamar.     

Saat ini Ye Fei sedang melanjutkan membaca buku. Tapi tiba-tiba Su Mohan membuka pintu dan masuk dengan tergesa-gesa.     

Ketika pandagannya bertemu dengan sepasang mata Ye Fei yang jernih, Su Mohan sejenak tidak tahu bagaimana cara untuk memulai pembicaraan. Bagaimana dan apa yang harus ia tanyakan? Kenapa? Haruskah ia bertanya padanya apakah Ye Fei mencintai dirinya?     

Bagaimana jika Ye Fei menjawab tidak?     

Awalnya, ia sangat bersemangat, kemudian tiba-tiba menjadi tenang kembali ketika melihat Ye Fei. Pertanyaan yang tak terhitung jumlahnya melintas di benaknya.     

"Ini ponselmu." Su Mohan membuka mulutnya dan akhirnya hanya mengatakan kata-kata tersebut.     

Kali ini, giliran Ye Fei yang menjadi bingung sembari menatap ponsel yang diberikan oleh Su Mohan.     

Apakah Su Mohan sudah melihat foto itu?     

Apakah Su Mohan ingin menyuruhnya untuk menghapus foto itu?     

Tapi barusan Su Mohan membeli sekuntum mawar dan mawar itu diberikan untuknya. Ah, bukan. Tapi untuk 'kekasih'nya.     

Pada akhirnya, Ye Fei hanya mengambil ponselnya tanpa mengatakan apapun, tidak pula membahas tentang wallpaper layar kunci di ponselnya. Setelah mengambilnya, ia meletakkan ponsel itu di samping lalu meraih buku untuk melanjutkan kegiatannya.     

Su Mohan berdiri dan menatapnya sejenak. Setelah beberapa saat, ia berkata, "Wallpaper layar kunci yang bagus."     

Ye Fei menutup buku di tangannya. Dadanya terasa berdesir mendengar kalimat Su Mohan. Bagus? Dia bilang bagus?     

Su Mohan barusan mengatakan bahwa fotonya bagus. Apa maksudnya?     

Jangan bilang kalau ... mimpi besarnya sebelum ini telah Ye Fei lepaskan menjadi kenyataan?     

Jangan bilang bahwa … Su Mohan juga tertarik padanya?     

Ye Fei memikirkan kembali tentang mawar merah barusan, enchantress biru kemarin, permainan membosankan yang mereka ikuti, syal, dan bahkan amarah Su Mohan setelah meledakkan dinding batu hari itu.     

Bibir Ye Fei sedikit bergetar. Ia menatap sosok yang telah duduk kembali di meja kerja untuk mengurus dokumen. Jari-jarinya sedikit menegang dan tiba-tiba ia membuka ponselnya untuk melihat wallpaper tersebut.     

Di foto itu, Su Mohan sedang memejamkan mata dan tidur. Ye Fei bertanya pada dirinya sendiri berulang kali: apakah ini semua karena ia yang terseret terlalu jauh oleh Su Mohan dan mulai menjadi paranoid, atau apakah karena ada kemungkinan bila pria itu memang memiliki perasaan padanya?     

Ye Fei menutup mata. Batinnya menjadi bimbang saat memikirkan hal itu. Lagi-lagi ia bertanya pada dirinya sendiri: apakah ia benar-benar bisa menjadi cinta yang tulus di hati pria itu? Atau apakah semua itu hanya tipuan yang Su Mohan gunakan untuk membodohi dirinya?     

Ye Fei berpikir dalam waktu yang lama. Dua jam kemudian, buku di tangannya tidak pernah dibalik satu halaman pun. Ia membaca beberapa kalimat yang sama sebanyak puluhan kali, tapi Ye Fei masih tidak mengerti apa maksudnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.