My Only Love: Aku Hanya Bisa Mencintaimu

Mempercepat Waktu



Mempercepat Waktu

0Cuaca yang tadinya tenang tanpa adanya angin, tiba-tiba berubah menjadi berangin. Lama-kelamaan angin tersebut berhembus dengan kencang hingga sanggup menerbangkan dedaunan di pohon rindang tersebut.     

Awan gelap mulai bermunculan serta beberapa petir mulai tampak bersahutan.     

Walaupun cuaca yang berubah drastis ini sanggup membuat pejalan kaki menjadi waspada dan segera mencari tempat perlindungan, empat orang yang berdiri mengitari pohon sama sekali tidak bergeming dari tempatnya.     

Mereka masih memejamkan mata memfokuskan aliran energi mereka untuk membuka paksa pintu gerbang dunia astral raja violet.     

Jika seandainya memang Aslan yang mengunci pintu gerbang tersebut, maka mereka tidak akan pernah bisa membukanya. Jangankan menempelkan tangan, mereka tidak akan bisa mendekati pohon tersebut kalau seandainya Aslan yang menguncinya.     

Tapi kenyataannya, mereka bisa mendekati pohon serta menempelkan tangan mereka. Itu berarti, yang mengunci pintu gerbang dunia astral milik raja violet memang adalah Vectis.     

Fye merasa jengkel dan bodoh karena sama sekali tidak tahu bahwa didalam dunia astralnya terdapat pintu portal dunia lain. Seharusnya dia sudah curiga ketika dia diusir paksa dari dunia astralnya lalu dikunci tiba-tiba.     

Tiap kali dia hendak menuju ke belakang air terjun didalam dunia astralnya, tubuhnya selalu berakhir keluar dari dunia astralnya dan pintu gerbang dikunci sementara.     

Biasanya dikunci sebulan hingga tiga bulan membuatnya tidak penasaran lagi untuk masuk ke air terjun.     

Tapi disaat dia hendak menikmati suasana air terjun dan ingin memasuki gua yang ada dibelakang air terjun tersebut, tubuhnya pindah dengan sendirinya.     

Selalu begitu terus membuatnya tidak lagi ingin mencari tahu gua di belakang air terjun.     

Tapi anehnya, semenjak empat tahun yang lalu pintu gerbang menuju ke dunia astralnya dikunci dan hingga kini belum terbuka sama sekali.     

Kalau dipikir-pikir ulang, empat tahun yang lalu adalah bertepatan dengan tahun kelahiran Chleo yang keenam belas.     

Rupanya, Vectis sudah mulai beraksi dan bersiap-siap mengincar Chleo begitu anak itu berulang tahun yang ke enam belas.     

Tapi kenapa baru sekarang? Kenapa mereka tidak mendekati Chleo saat itu juga saat gadis itu genap berusia enam belas?     

Sementara waktu Fye serta Axel hanya bisa menahan pertanyaan ini dan mencari jawabannya setelah mereka menemukan Chleo. Untuk saat ini mereka mementingkan untuk menemukan Chleo di dunia Vectis.     

Tidak hanya itu, Axel juga berencana akan memburu semua Vectis yang ada disana untuk menjamin keselamatan Chleo di masa depannya. Fye bersedia membantu Axel dan akan mengikuti pria itu untuk berperang dengan para Vectis.     

Lagipula kekuatan mereka akan bisa mereka gunakan secara maksimal jika mereka berada di dunia Vectis. Mungkin kekuatan para Vectis memang jauh diatas mereka karena Vectis mampu menguasai kelima elemen. Tapi dengan bantuan para binatang mistis serta kerja sama dari para raja warna lainnya, mereka yakin mereka sanggup mengimbangi kekuatan Vectis.     

Yang jadi masalahnya adalah, raja merah serta raja kuning belum mencapai usia dewasa dan tidak memungkinkan untuk bertempur.     

Untuk masalah ini, tentu saja Fye memiliki solusinya.     

Setelah hampir satu jam empat raja warna berdiri ditengah kekacauan lingkungan yang terjadi, akhirnya pohon besar tersebut mulai memancarkan cahaya.     

Fye merasakan angin segar dari arah batang pohon tersebut dan langsung membuka matanya. Sadar pintu gerbang telah terbuka, Fye memanggil ketiga raja warna lainnya dan bersama-sama mereka melompat masuk kedalam cahaya tersebut.     

Begitu orang keempat menghilang kedalam cahaya, sinar cahaya pohon tersebut meredup hingga menghilang tanpa bekas. Cuaca disekitar juga kembali tenang dan awan mendung mulai menghilang.     

Akhirnya, empat raja warna berhasil masuk ke dunia astral raja violet.     

Awalnya, mereka akan langsung melakukan rencana pertama yang telah dibuat oleh Fye serta Axel begitu tiba di dunia astralnya. Namun mereka harus menundanya terlebih dahulu karena kini padang bunga serta pepohonan yang menampilkan musim semi telah layu dan berguguran.     

Tempat itu sudah tidak terlihat indah lagi dan tampak seperti tempat pemakaman yang berada di tempat umum. Tak terawat dan memberi kesan angker membuat Fye mengernyit tidak suka.     

Siapa yang sudah merusak dunia astralnya? Tempat tinggalnya! Belum lagi sumber kekuatannya…     

Fye langsung tersadar dan berlari menuju ke sebuah rumah kecil yang dihiasi banyak rumput hijau.     

Rumah Fye seharusnya tampak gagah serta bagus seperti rumah mewah pada umumnya, namun kini tampak kumuh dengan dijalari rumput menjalar serta lumut kotor pada dindingnya.     

Dunia astral adalah tempat sumber energi kekuatan raja warna. Jika dunia astral ini rusak, maka sumber energinya tidak akan bisa beregenerasi dengan baik. Dan kini dunia astral milik raja violet telah sekarat, lalu bagaimana dengan sumber energi kekuatan Fye?     

Persis yang dikhawatirkan mereka, Fye keluar dengan wajah lemas sambil membawa sesuatu seperti bola kristal yang memancarkan warna keunguan. Hanya saja warna ungu tersebut tidak bersinar dengan cemerlang seperti seharusnya, tapi meredup dan meremang seperti lampu rusak.     

"Axe, aku tidak yakin apakah aku bisa membantu kalian di dunia itu, tapi aku masih bisa melakukan rencana kita. Setelah itu kekuatanku akan habis."     

"…"     

"Tunggu dulu, rencana apa yang sudah kalian buat? Kenapa kau harus menghabiskan kekuatanmu untuk rencana kalian?" Chu Jung merasa heran mengapa Fye tidak menggunakan kekuatannya di dunia Vectis saja daripada melaksanakan entah rencana apa yang mereka buat.     

"Aku berencana mempercepat waktu kehidupan kalian. Dengan begitu kalian akan menjadi dewasa dalam waktu singkat dan kalian bisa menggunakan kekuatan kalian secara maksimal."     

Baik Chu Jung serta Harmonie membelalak lebar mendengarnya.     

"Aku masih tidak percaya kalau kau bisa mempercepat pertumbuhan kami."     

Chu Jung menoleh ke arah Harmonie dengan heran.     

"Bukankah kau adalah raja kuning? Masa kau tidak tahu?" kali ini giliran Chu Jung yang bertanya. Sepengetahuannya raja kuning memiliki ingatan ratusan tahun, tapi kenapa raja kuning yang ini tidak mengetahui informasi ini?     

"Hhhh… Kenapa semua orang selalu mengira kalau aku memiliki ingatan ratusan tahun, maka aku pasti mengingatnya saat itu juga? Saat ini tubuh fisikku masih kecil jadi ingatanku akan kehidupan sebelumnya juga masih terbatas." jelas Harmonie sambil geleng-geleng kepala merasa telah lelah menyingkapi orang-orang yang memiliki perkiraan tinggi terhadapnya.     

"Baiklah, karena kalian sudah mengerti aku akan memberitahu kalian satu hal. Dengar, kekuatanku sangat terbatas dan hanya tersisa yang ada didalam tubuhku saat ini. Jadi aku hanya bisa melakukan percepatan waktu satu kali. Apapun yang terjadi kalian tidak boleh kalah dan temukan alat penghalang dunia astral ini. Jika tidak, aku tidak akan bisa mengembalikan kalian ke usia kalian sebenarnya."     

Chu Jung serta Harmonie saling berpandangan mendengar penjelasan Fye. Tentu saja Harmonie rela mengambil resiko itu karena dia sangat menyayangi Chleo, sementara Chu Jung, apakah dia rela?     

Kalau boleh jujur Chu Jung tidak masalah jika dia tidak bisa kembali ke tubuh fisik usia sebenarnya. Lagipula dia merasa berhutang budi pada Axelard karena selama dua tahun pria itu rela datang ke Cina untuk membimbingnya mengendalikan hawa panas dalam tubuhnya.     

Pria itu seperti figuran ayah serta mentor yang baik baginya. Jadi meskipun dia tidak rela kalau harus menghadapi resiko dia tidak akan bisa kembali ke tubuh fisiknya yang sebenarnya, dia tetap akan membantu pria itu.     

Chu Jung serta Harmonie menatap Fye dengan tatapan penuh tekat dan yakin akan keputusannya. Tanpa sadar Axel menahan napas saat menanti jawaban dua raja warna tersebut dan barulah kini dia baru bisa bernapas lega.     

"Baiklah, kalau begitu, ayo kita mulai aktivasi percepatan waktu untuk kalian."     

Fye membuat lingkaran di tanah dengan menggunakan ranting lalu menyuruh Harmonie serta Chu Jung berdiri di tengah lingkaran tersebut.     

"Bukankah ini seperti lingkaran sihir?" tebak Moni sambil tertawa kecil saat mengingat film serial anak-anak yang juga berbau sihir menggunakan lingkaran sihir daripada menggunakan tongkat sihir.     

"Hm… bisa dibilang begitu. Tapi ini bukan lingkaran sihir." jawab Fye juga turut tertawa kecil. "Ini adalah lingkaran waktu yang akan membawa kalian menyeberangi dimensi waktu sehingga kalian akan kembali menjadi sosok versi dewasa kalian."     

"Oh? Apakah kau juga melakukannya pada Axe saat dia kembali ke masa lalu?"     

"Tepat sekali. Hanya saja, aku juga ikut masuk kedalam lingkaran waktu tersebut jadi aku juga memiliki kenangan kehidupanku yang sebelumnya."     

Sementara Harmonie serta Fye saling berbincang-bincang sambil Fye menyelesaikan lingkaran waktu, Axel hanya berdiri disana dengan ekspresi gelisah.     

Bukan karena Fye yang membutuhkan waktu lama untuk menyiapkan ritual percepatan waktu dengan sempurna, tapi dia merasa gelisah karena hal lain.     

Apakah terjadi sesuatu pada Chleo? Itu sebabnya dia merasa gelisah?     

Axel, kau selalu merasa gelisah semenjak kau tidak bisa merasakan energi kehidupan Chleo. Pikir Axel mengingatkannya. Dia berusaha untuk bersikap tenang, karena bertindak gegabah serta memburu ritual ini hanya akan mengakibatkan hasil yang tidak diinginkan.     

Axel sungguh berharap Chleo masih hidup dan menemukan tempat persembunyian yang tepat. Karena kalau tidak, dia bersumpah akan memporak-porandakan seluruh ujung dunia Vectis setelah dia mengembalikan Harmonie pada keluarganya.     

Jika tidak ada Chleo disisinya, apalah arti hidup di dunia ini? Jika dia tidak mendapatkan keturunan, maka dia tidak akan menua dan akan hidup di dunia ini hingga ratusan tahun sampai dia memiliki keturunan.     

Hanya saja, dia tidak mungkin memiliki keturunan jika istrinya bukanlah cinta sejatinya.     

Dengan kata lain, Axel akan hidup sendirian di dunia ini untuk selamanya.     

Bukankah lebih baik dia tinggal di dunia Vectis dan meluapkan amarahnya pada mereka semua? Toh, dia tidak bisa mati sehingga Vectis tidak akan bisa membunuhnya.     

Bersiaplah para Vectis, jika sampai Axel menemukan Chleo tak bernyawa di dunia Vectis, mereka harus menghadapi kemurkaan raja biru – the ice prince.     

>>>>>>> From author     

Yuhuuu! Saya semakin semangat nih untuk menulis. Meskipun pembeli privy YAMC masih sedikit bila dibandingkan dengan laiinya, saya tetap merasa senang. Jadi tak apalah saya tetap rajin update tiap hari disini. Mohon dukungannya ya untuk beli privi Elementalist dan Flame Queen, target saya cuman sampai 100 pembeli kok ga banyak. Pasti bisa mencapai 100 sebelum akhir bulan:flexed_biceps::flexed_biceps::flexed_biceps:     

Semangat! Semangat untuk para pembaca dan juga untuk saya.     

Btw, saya sengaja masukan nama Ice Prince ya, karena nanti saya berencana masukkan ke global (versi Inggris) untuk kisah Chleo ini.     

Judulnya     

Happy reading!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.