My Only Love: Aku Hanya Bisa Mencintaimu

Pengakuan Axelard



Pengakuan Axelard

2Sementara kelompok Harmonie serta Chu Jung dalam perjalanan menuju ke titik pertemuan, Axel serta Chleo telah tiba di tempat titik pertemuan tersebut.     

Dengan gerakan selembut mungkin, Falcon terbang merendah agar tidak membuat Chleo merasa pusing ataupun mual.     

Begitu mendarat ke tanah, Axel menyelipkan sebelah tangannya ke bawah lutut sementara tangan lainnya melingkat kebelakang punggung Chleo. Secara otomatis, Chleo mengalungkan kedua tangannya ke leher Axel melihat niatan Axel yang hendak menggendongnya secara bridal.     

Axel melompat turun dari punggung Falcon dan mendarat ke tanah dengan sempurna membuat jantung Chleo berdebar-debar.     

Bukan karena dia dipeluk dan mendapat perhatian dari kekasihnya, tapi dia berdebar-debar saat merasakan adrenalinnya meningkat begitu merasakan daya gravitasi menarik tubuhnya.     

Sepertinya dia sudah mengalami trauma mendalam akan ketinggian. Dia merasa yakin sekali setelah ini dia tidak akan berani berdiri di tempat ketinggian.     

"Kau takut?"     

Chleo menengadah ke atas untuk melihat sepasang mata biru yang tengah menatapnya dengan tatapan lembut.     

"Sedikit." jawabnya dengan jujur.     

Axel menarik pundak Chleo mendekat tanpa menurunkan gadis itu, lalu memberikan kecupan ringan di kening Chleo seraya berkata, "Tidak ada yang perlu kau takutkan selama aku ada disini."     

Chleo tersenyum mendengarnya kemudian menyandarkan kepalanya ke bahu pria itu dengan nyaman.     

Dia memang tidak takut menghadapi Vectis kalau ada Axel disisinya. Dia memang tidak tahu siapa yang lebih kuat antara Vectis ataukah raja warna. Tapi dia merasa bahwa dia akan baik-baik saja asalkan Axel bersamanya.     

Mungkin dia memiliki kepercayaan utuh pada pria itu sehingga dia tidak lagi merasa gelisah ataupun takut.     

Hanya saja… disaat dia merasakan gravitasi menarik tubuhnya ke bawah, dia tidak bisa menahan jantungnya untuk tidak bergetar ketakutan.     

Walaupun dia tahu jarak antara punggung Falcon dan tanah hanyalah pendek, dan Axel menggendongnya dengan erat, namun tubuhnya tetap tidak bisa tenang saat merasakan tubuhnya turun ke bawah dengan cepat.     

Chleo mengambil napas panjang sadar akan membutuhkan waktu yang lama untuk menghilangkan rasa traumanya akan jatuh dari ketinggian.     

Falcon kembali berubah menjadi burung elang biasa untuk memulihkan energinya karena dia telah menggunakan banyak stamina untuk terbang dengan kecepatan tinggi demi bisa meraih Chleo tepat waktu.     

Axel tetap menggendong Chleo dan berjalan menuju ke sebuah gua tak berpenghuni. Seketika mereka langsung disambut oleh serigala merah betina.     

"Luna?" tebak Chleo saat melihat serigala merah tersebut mengendus tubuhnya dengan hidungnya.     

Dia ingat dia pernah bertemu dengan Luna saat masih kecil dulu. Tapi apakah Luna yang ini sama dengan Luna yang ditemuinya?     

"Tidak. Dia bukan serigala merah yang pernah kau temui sebelumnya." seolah bisa membaca pikiran Chleo, Axel menjawabnya dengan nada lembut.     

Chleo semakin terkagum-kagum bagaimana Axel begitu mudahnya mengerti isi pikirannya.     

Axel semakin masuk kedalam kemudian duduk diatas batu besar sementara Chleo diposisikannya duduk diatas pangkuannya.     

Luna turut masuk mengikuti mereka lalu berbaring santai didekat kaki Axel dan menyandarkan kepalanya pada kedua kakinya kemudian memejamkan matanya.     

Chleo hendak bangkit berdiri agar bisa duduk sendiri tapi tangan Axel yang kini melingkari perutnya menahannya untuk bergerak.     

"Axe, aku bukan anak kecil."     

"Tidak ada yang bilang kau adalah anak kecil."     

"Aku bisa duduk sendiri."     

"Kalau begitu katakan saja aku anak kecil, karena aku ingin memangkumu."     

"…" Chleo kehabisan kata-kata mendengar kalimat absurb kekasihnya.     

Pria ini menyuruhnya untuk mengatakan bahwa Axel adalah anak kecil, tapi pria itu bilang ingin memangkunya? Anak kecil mana yang sanggup memangku orang dewasa?!     

Walaupun Chleo merasa kebingungan serta frustrasi menghadapi sifat Axel yang kembali menjadi jahil dan tak masuk akal, Chleo tidak memberontak. Malahan, dalam hatinya merasa senang dan bibirnya terulas senyum puas.     

Sudah lama rasanya dia tidak mendapati kekasihnya yang jahil serta menggodanya ini. Itu sebabnya dia merasa senang Axel kembali menjadi seperti dulu lagi.     

"Akhirnya kau kembali juga."     

Axel memiringkan kepalanya dengan tatapan tanda tanya. Dia tidak mengerti mengapa calon istrinya mengungkapkan kalimat terakhir itu.     

"Kau berubah semenjak kita berpisah, tapi aku tidak tahu apa yang berbeda darimu. Sekarang kau telah kembali menjadi Axel yang kukenal."     

Axel masih tersenyum mendengar penjelasannya namun dia tidak berbicara lanjut. Hanya saja, Chleo masih menyadari redupan sinar mata biru pria itu saat mendengar penjelasannya.     

Apakah ada yang salah dengan kata-katanya?     

"Axel?"     

Axelard menarik kepala Chleo dengan lembut dan menyenderkannya ke bahunya. Dia melingkarkan kedua tangannya memeluk gadis itu dengan erat, tapi tidak terlalu kencang yang bisa menyesakkan Chleo.     

Chleo mengerti kalau saat ini Axel tidak ingin Chleo melihat ekspresinya, jadi Chleo menurutinya dan membiarkan Axel memeluknya seperti ini.     

"Chleo, ada sesuatu yang kusembunyikan darimu."     

Kening Chleo mengernyit mendengar ini. Memangnya apa lagi yang disembunyikan Axel selain identitasnya sebagai raja biru?     

Bukankah mereka telah melewati masa-masa menyembunyikan rahasia identitas? Bukankah mereka memutuskan untuk tidak saling menutupi dan terbuka akan satu sama lain?     

Walaupun merasa bingung serta terheran dengan pengakuan Axel yang mendadak ini, Chleo juga merasa penasaran apa yang telah dirahasiakan Axel darinya.     

Karena itu dia memilih diam dan mendengarkan apa yang akan diungkapkan oleh kekasih hatinya.     

Tidak lama kemudian Axel menceritakan dari awal disaat dia bertemu dengan Chleo di tahun 2045 membuat Chleo semakin kebingungan. Bukankah sekarang masih tahun 2042?     

Walau bingung dan tidak mengerti, Chleo tetap menutup mulut dan terus mendengarkan.     

Axel lanjut bercerita bahwa saat itu Chleo memiliki rambut merah gelap dan tengah menjalani hubungan dengan Alexis. Kala itu Chleo memberontak pada keluarganya karena orangtuanya sama sekali tidak memberi restu atas hubungannya dengan Alexis.     

Axel juga bercerita bahwa dia memaksa Chleo untuk menikahinya dengan mengancam nyawa keluarganya serta Alexis.     

Singkat cerita, Chleo tidak hidup bahagia bersamanya dan menutup hati secara total selama dua tahun pernikahan mereka.     

Pada akhirnya, Axel memutuskan untuk melepas Chleo dan mengembalikannya pada keluarganya. Dia juga mengirim pengacara untuk menyampaikan surat cerai mereka pada Chleo. Namun Chleo malah mati dengan mengenaskan membuatnya menyesal setengah mati karena telah pergi begitu saja setelah menandatangani surat perceraian mereka.     

Setelah kematian Chleo, Axel mencari segala cara untuk membuatnya meninggalkan dunia manusia dan menyusul Chleo. Namun dia tidak bisa mati. Tidak peduli seberapa sering dia mencoba melukai dirinya sendiri, lukanya akan sembuh dan dia akan menjadi sehat.     

Axel mengaku dia pernah sengaja berdiri di tengah rel dan ditabrak oleh kereta api, tapi dia tetap tidak mati. Dia juga pernah mencoba menjatuhkan diri dari tebing dan mengalami patah tulang serta kulit robek, tapi dia juga tetap tidak bisa mati.     

Tulangnya kembali menyambung dan luka robekan pada kulitnya kembali menutup.     

Jalan terakhir adalah dia menenggelamkan diri di dasar lautan.     

Walaupun dia tidak bisa mati, tapi selama tubuhnya terpisah-pisah karena dimakan ikan, maka dia tidak mungkin bisa bangun lagi.     

Mungkin Aslan menyadari rencananya, karena itulah langsung memanggil raja violet untuk membantunya dengan memberikan kesempatan kedua.     

Raja violet memutar kembali ke masa dua puluh tahun dimana sebelum Chleo diculik para penjahat.     

Kejadian sebelumnya, Chleo akan diculik dan diikat di atas sungai selama berjam-jam. Kemudian tubuh kecilnya akan dijatuhkan dan dibiarkan dibawa arus sungai yang sangat deras.     

Kala itu yang menyelamatkannya adalah sang raja merah dengan mengorbankan nyawanya untuk menyelamatkannya. Sebagai gantinya, Katie menghilang dari dunia ini dan rambut Chleo berubah menjadi merah.     

Walaupun Chleo berhasil diselamatkan, namun kehidupan anak itu berubah drastis. Chleo mengalami trauma akut serta fobia akan air dan menjadi suka curiga terhadap orang asing yang mendekatinya.     

Karena itulah Axelard merubah sejarah dengan menyelamatkan Chleo sebelum Chleo dibawa oleh penjahat untuk mengalami hal yang sama.     

Itu berarti pertemuan Chleo kecil dengan pangeran esnya belasan tahun yang lalu adalah pertemuan pertama mereka setelah waktu diputar kembali.     

Chleo masih tetap diam tak bersuara dan dengan penuh kesabaran membiarkan Axel menceritakan semuanya.     

Awalnya dia tidak percaya bahwa dia memiliki kehidupan lampau, tapi setelah mendengar penjelasan Axel, mau tidak mau dia mulai mempercayainya. Lagipula Axelard tidak memiliki alasan untuk berbohong padanya, kan?     

Hanya saja, sulit bagi Chleo menerima bahwa dirinya yang dulu bisa begitu menyebalkan dan sama sekali tidak mencintai Axel. Dia tidak bisa mengerti mengapa dirinya yang dulu bisa jatuh cinta pada Alexis.     

Sedari awal Chleo kecil sudah terpikat pada pangeran esnya dan selalu menantikan pertemuan mereka kembali.     

Bahkan disaat dia bertemu dengan Axelard untuk pertama kalinya, dia juga merasa hatinya telah terpikat pada pria itu tanpa mengetahui bahwa Axel adalah pangeran esnya.     

Bisa dibilang, di dunia ini yang sanggup membuat hatinya berdebar-debar serta membuka hatinya, hanyalah Axelard.     

Dia tidak bisa mengerti mengapa dirinya yang berambut merah bisa begitu membenci Axelard.     

Yah, pria itu memang melakukan kesalahan ketika memaksanya menikah dengan cara mengancamnya. Tapi dia yakin Axelard memiliki alasan mengapa pria itu mengancamnya. Dia juga yakin Axelard tidak akan benar-benar melukai keluarganya mengingat betapa besarnya pria itu mencintainya.     

Jadi mengapa Chleo berambut merah sama sekali tidak mau memberi kesempatan bagi Axel untuk mendekatinya?     

Tidak peduli apapun jawabannya, itu semua sudah tidak penting lagi. Yang terpenting sekarang adalah perasaannya saat ini. Dia mencintai Axel dan tidak akan pernah melirik ke arah pria lain.     

"Axe," panggil Chleo dengan nada lembut seraya menyentuh pipi sang pujaan hati. "Itu sudah berlalu. Yang penting sekarang adalah aku sudah mencintaimu dan aku tidak akan mau berpisah darimu."     

Axel menggenggam tangan Chleo di pipinya sambil mengulas senyuman sedih.     

"Kau tidak akan bicara seperti itu begitu kau mendapatkan ingatanmu kembali."     

Chleo terkesiap mendengar pernyataan tak terduga ini. Apa maksudnya dengan ingatannya? Ingatan apa? Chleo merasa dia tidak pernah mengalami amnesia.     

"Chleo, saat kau berulang tahun ke dua puluh satu nanti, kau akan mengingat semua kehidupanmu sebelumnya."     

"…"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.