Mencari Vectis Yuna
Mencari Vectis Yuna
Chleo telah menceritakan pada mereka bahwa di awal mereka datang ke tempat ini salah satu Vectis menolong serta membantu mereka untuk bersembunyi. Vectis tersebut merupakan Vectis milik Yuna membuat Axel langsung mendapatkan jawaban atas pertanyaannya.
Selama ini dia bertanya-tanya bagaimana bisa Diego mendapatkan ingatan akan kehidupan sebelumnya. Anak itu hanyalah manusia biasa dan tidak memiliki hubungan dengan para raja warna.
Rupanya, kekasih Diego merupakan anak berkat dari salah satu Vectis. Sudah pasti, Yuna akan melakukan apapun untuk membantu Diego, termasuk memberikan ingatan akan kehidupan Diego sebelumnya.
Dia ingat dia memang pernah bertemu dengan Yuna disaat dia mengunjungi rumah Chleo di New York.
Kala itu dia memohon Vincent untuk memberikan barang-barang Chleo padanya agar dia bisa mengenang almarhum istrinya. Namun Vincent sama sekali tidak membuka pintu rumahnya dan membiarkannya berdiri selama berhari-hari.
Dia sempat melihat Diego datang bersama seorang gadis dengan mengendarai motornya. Saat itu pula dia ingat dia melihat seorang Vectis disebelah gadis itu.
Anehnya, ingatannya yang telah melihat Vectis disebelah Yuna menghilang seolah ada seseorang yang mengambil ingatannya.
Tampaknya, Vectis Yuna menyadari bahwa dia bisa melihatnya sehingga Vectis tersebut memutuskan untuk menghapus ingatannya. Mungkin kala itu Vectis tidak tahu bahwa Axel adalah raja biru, melainkan hanya manusia biasa. Karena kalau tahu, sedari awal Vectis sudah pasti akan menghukumnya.
Lalu Chleo lanjut menjelaskan bahwa Vectis berjanji akan kembali dalam waktu tiga hari setelah mencari informasi mengenai Vectis yang mengejar dan mencari cara untuk mengembalikan mereka ke dunia manusia.
Namun bahkan setelah menunggu hingga seminggu lebih, Vectis tersebut tidak kunjung pulang hingga akhirnya keberadaan mereka malah ketahuan oleh para Vectis lain.
"Tapi, untung saja kalian dibawa keluar dari gua itu. Kalau tidak, kami tidak akan bisa menemukanmu." ujar Harmonie.
"Apa maksudnya?"
"Sepertinya Vectis yang membantu kalian memasang sebuah mantera untuk menghapus jejak energi kehidupan kalian. Dengan begitu para Vectis lainnya tidak akan bisa melacak kalian. Disaat bersamaan para binatang mistis kami juga tidak bisa melacak kalian." jelas Axel sambil menggenggam tangan Chleo dengan erat.
"Dia benar. Kami sudah berada disini semenjak dua hari yang lalu, tapi kami sama sekali tidak bisa melacak posisi kalian. Untung saja kalian dibawa keluar, sehingga Bai Yu serta Falcon langsung tahu keberadaan kalian." lanjut Harmonie kemudian.
"Ah, rupanya begitu. Ashley, kurasa kau memang benar."
"Apanya?"
"Keajaiban memang selalu terjadi tepat waktu."
Ashley tertawa kecil mendengarnya. "Jadi, apa yang harus kita lakukan sekarang?"
"Aku akan mencoba mencari Vectis yang membantu kalian. Mungkin dia memiliki informasi dimana kita bisa menemukan device yang telah merusak dunia astral raja violet.
Harmonie bangkit berdiri untuk segera melakukan pencariannya, namun tangannya ditahan oleh Chleo.
Harmonie menoleh ke arah kakaknya yang kini memandangnya dengan penuh kekhawatiran.
"Moni, berhati-hatilah."
Moni tersenyum sambil menepuk lembut tangan kakaknya yang menahan lengannya untuk pergi. "Jangan khawatir. Aku adalah raja kuning dan ada Bai Yu yang akan membantuku. Kakak tunggu disini saja, aku akan kembali beberapa jam lagi."
Barulah Chleo membiarkan adik sepupunya pergi. Dia sungguh tidak mengerti mengapa paman Stanley mau merelakan putri satu-satunya datang ke dunia Vectis ini.
Sepengetahuannya, Stanley sangat melindungi ketiga anak-anaknya. Walaupun tidak seekstrim ayahnya serta paman Kinsey, tapi pengawasan Stanley termasuk ketat dibandingkan keluarga normal lainnya.
Chleo tidak berhenti mengkhawatirkan adik sepupunya. Dia tahu Harmonie adalah raja kuning dan pasti bisa menjaga dirinya sendiri. Tapi dia masih belum bisa menyingkirkan sosok Moni yang masih berusia sepuluh tahun di pikirannya.
Baginya, Harmonie masih sangat kecil dan rapuh. Dia ingat kejadian saat Harmonie serta Melodie yang ditindas oleh Hadley saat berlibur bersama di Hanalulu.
Kedua adiknya itu terluka dan butuh perlindungan dari orang dewasa melihat keadaan mereka kala itu.
Kini walaupun Chleo melihat dengan matanya sendiri bahwa tubuh fisik Moni bukan lagi seorang anak kecil, dia tetap tidak bisa mengenyahkan kekhawatirannya.
"Dia akan baik-baik saja." hibur Axel sambil merangkul pundaknya memberi dukungan.
Chleo terdiam tanpa bisa membalas kata-katanya. Dia sungguh berharap adik sepupunya akan kembali dengan selamat.
Sementara itu Harmonie beserta Bai Yu terbang setinggi mungkin untuk mulai melacak energi Vectis. Hanya saja, mereka belum pernah bertemu dengan Vectis Yuna karena itu akan sangat sulit bagi mereka untuk menemukan target pencarian mereka.
Sama seperti saat melacak Chleo, Bai Yu serta Falcon dengan mudah langsung bisa menemukan Chleo begitu keluar dari gua Vectis. Sementara dua serigala merah tidak akan bisa melacaknya karena mereka belum pernah bertemu dengan Chleo.
Namun kini mereka sudah saling bertemu dan dua serigala merah tersebut sudah menghapal bau serta jenis energi kehidupan Chleo.
Ke depannya jika seandainya Vectis berhasil menculik Chleo kembali, para binatang mistis akan siap mengenali serta melacak energi kehidupan Chleo serta Ashley.
"Bai Yu, kurasa kita harus mempersempit pencarian kita. Kita hanya perlu mencari Vectis yang hanya memiliki satu tanduk kan?"
"Itu benar."
Karena hanya Vectis bertanduk satu yang diizinkan datang ke dunia manusia dan memilih calon bayi untuk dijadikan anak berkatnya. Itu berarti Vectis Yuna hanya memiliki satu tanduk di kepalanya dan dengan begini mereka hanya perlu melacak energi Vectis bertanduk satu.
Sayangnya, seperti apa yang dikatakan pepatah, mengucapkannya lebih mudah daripada melakukannya.
Mencari Vectis Yuna diantara Vectis bertanduk satu sama seperti mencari jarum di tumpukan jerami.
Jumlah Vectis bertanduk satu jauh lebih banyak dibandingkan Vectis bertanduk dua. Tidak ada bedanya jika mereka memperluas pencariannya dengan mencari diantara Vectis bertanduk dua.
"Sepertinya kita harus menyamar dan membaur dengan para Vectis. Kau bisa menyamarkan aura energiku kan?"
"Aku bisa melakukannya. Hanya saja, mereka berkomunikasi dengan tanduk mereka. Bagaimana kita bisa membuat mereka bicara?"
"…"
Hhhh…
Sungguh merepotkan!
-
Ashley merasa dilemma dengan situasinya saat ini. Dia ingin mendekat dengan Chleo tapi gadis itu malah bermesraan dengan sang raja biru. Mau tidak mau dia merasa dirinya adalah obat nyamuk alias pengganggu jika dia memaksa dirinya untuk menghampiri sahabat barunya.
Namun jika dia mendekati Chu Jung…
Ugh!
Pada akhirnya, Ashley memutuskan untuk keluar mencari udara segar. Tampaknya Chleo juga terlalu sibuk melepas rindu dengan Axelard sehingga tidak sadar dirinya telah beranjak pergi ke luar gua ini.
Ashley langsung menghirup udara sebanyak-banyaknya begitu kulitnya diterpa angin sejuk. Dia baru menyadari oksigen didunia ini jauh lebih bersih dan segar daripada di dunia manusia. Dia merasa seperti berada disebuah bukit dimana hanya ada pepohonan rimbang yang jarang dilewati kendaraan bermotor.
Tampaknya dia akan merasa betah untuk tinggal di tempat ini kalau seandainya dunia ini bukanlah dunia Vectis.
Srek!
Ashley mendengar suara di belakangnya membuatnya mau tidak mau menoleh ke belakang.
Kening Ashley mengernyit saat melihat salah satu serigala merah menghampirinya lalu berdiri persis dihadapannya.
Sepasang mata merahnya melihat ke arahnya dengan tatapan yang tidak pernah bisa dimengertinya.
Mengapa binatang mistis ini menyusulnya kemari? Dan kenapa pula dia menatapnya seperti itu?
Dengan gerakan yang tak terlalu kentara, Ashley melangkahkan kakinya menjauh. Dia memang sering mendengar mengenai serigala merah dari kakeknya, tapi dia tidak bisa untuk tidak merasa takut begitu berhadapan langsung dengan binatang mistis itu sendiri.
Apalagi tubuh serigala itu yang melebihi tingginya serta badannya yang besar sanggup meremukkan badannya. Manusia mana yang tidak takut berhadapan dengan monster mengerikan ini?
Yah, tidak mengerikan sih, ditambah serigala merah ini tidak lagi mengubah wujudnya ke sosok yang mengerikan seperti saat melawan para Vectis.
Dia juga tahu serta yakin serigala merah ini tidak akan menyakitinya. Tapi tetap saja, dia merasa gelisah jika hanya berduaan dengan binatang merah ini.
Apakah sebaiknya dia kembali? Tapi dia tidak ingin merasa menjadi obat nyamuk bagi pasangan sejoli yang lagi tidak memperdulikan dunia sekitarnya. Dia juga tidak mau berlama-lama berdekatan dengan sang raja merah yang ternyata masih berusia empat belas tahun.
Yah, hanya tubuhnya yang tampak dewasa akibat percepatan pertumbuhan yang dilakukan raja violet. Tapi begitu dia tahu bahwa usia sebenarnya sang raja merah masih anak remaja ingusan, dia menjadi tidak begitu tertarik.
Tidak. Dia masih tertarik karena pesona yang dimiliki raja merah terlalu kuat untuk ditolaknya. Justru inilah yang membuatnya tidak mau berdekatan dengan pemuda itu.
Hhhh… Apa yang sebaiknya dia lakukan?
Ah, sudahlah. Dia akan tetap berada disini saja dan berpura-pura bahwa dia sedang sendirian dan tidak menghiraukan serigala merah yang masih menatapnya dengan tatapan yang sama.
Ashley memalingkan wajahnya dari serigala merah lalu duduk di tanah sama sekali tidak menghiraukan pakaiannya akan kotor terkena pasir.
Sebenarnya Ashley tidak suka kotor-kotor dan pecinta akan kebersihan. Tapi semenjak dia dibawa ke padang gurun bersama Chleo, dia harus membiasakan dirinya dengan pakaian kotor serta debu yang menempel pada kulit tubuhnya.
Karena itu duduk di tanah yang dipenuhi dengan kerikil serta pasir sudah tidak terlalu membuatnya merasa jijik.
Dia duduk dengan santai sambil menatap ke arah langit kosong. Berbeda dengan dunia manusia, langit disini terlihat hampa. Tidak ada matahari, tidak ada awan. Lalu bagaimana bisa tempat ini terlihat terang jika tidak ada matahari?
Ah, pertanyaan yang sungguh tidak perlu ditanyakan. Dunia Vectis bukanlah dunia manusia dan dia juga tidak berencana untuk tinggal di dunia ini. Jadi untuk apa dia mencari tahu mengenai dunia ini?
Ashley tidak tahu sudah berapa lama dia duduk disana. Dia juga tidak tahu apakah serigala merah yang mengikutinya sudah pergi ataukah masih berdiri di belakangnya.
Namun kelopak matanya mulai terasa berat dan kepalanya terantuk-antuk tanda sebentar lagi dia akan tertidur.
Karena sudah tidak kuat menahan rasa lelah serta rasa stress yang begitu berat beberapa jam yang lalu, Ashley menyerah dan membiarkan rasa kantuk menyerangnya.
Kepalanya terkulai ke samping dan jatuh persis mengenai leher Alpha yang ternyata sudah berbaring sambil menegakkan kepalanya.
Begitu merasakan manusia disebelahnya tertidur lelap, ekor panjang serta tebal miliknya bergerak menyelimuti tubuh gadis tersebut agar tidak masuk angin.
Hari itu adalah pertama kalinya bagi Ashley untuk bisa tidur nyenyak tanpa tertekan semenjak dia dibawa pergi dari Amerika.
Tidak. Dia tidak pernah tidur senyenyak ini semenjak melihat video misterius yang menampilkan Chleo diikat diatas gedung tinggi.