My Only Love: Aku Hanya Bisa Mencintaimu

Diskusi Antar Sepupu



Diskusi Antar Sepupu

2Stanley, Kinsey serta Tanya sedang bersantai di kafe daerah kawasan kekuasaan Tettero. Setelah bekerja bersama untuk mengetes ulang DNA milik Katie dengan Keisha secara manual, mereka merasa lelah dan memutuskan untuk bersantai satu hari ini.     

Rupanya disaat Tiffany memutuskan untuk menghilangkan jejak keberadaan Katie, Tiffany memasang suatu rumus baru ke tiap-tiap jaringan internet. Begitu ada seseorang yang ingin menyelidiki nama Katalina atau Katleen Morse, secara otomatis informasi apapun mengenai Katie akan dirombak ulang menjadi baru.     

Karena itu disaat mereka memutuskan menguji DNA dengan program komputer, Tiffany telah mengubah hasilnya. Sehingga semua orang berpikir Katie tidak memiliki hubungan darah apapun dengan Keisha.     

Padahal, setelah melakukan tes DNA secara manual yang menghabiskan waktu lebih dari satu minggu karena mereka sendiri yang harus ke laboratorium dan memastikan tidak ada kamera atau benda elektronik lainnya; hasil yang keluar ternyata persis seperti apa yang mereka duga.     

Katie memang adalah anak kandung Keisha yang berarti Katie dan Meisya adalah anak kembar. Mengetahui kemampuan Tiffany yang bisa berbuat sejauh ini membuat Kinsey hanya menggelengkan kepalanya.     

Untung saja Tiffany hanya bisa dimiliki satu 'master'. Dan untungnya 'master' Tiffany ini adalah Katie yang memiliki hati yang baik. Kalau tidak, entah apa jadinya dunia ini jika Tiffany dikendalikan oleh orang yang berhati jahat dan berambisi menguasai dunia.     

"Apa kau sudah menemukan Meisya?" Tanya bertanya karena dia belum sempat menanyakan keadaan Meisya yang kabar terakhir didengarnya Meisya telah diculik.     

Kini mereka tahu Meisya adalah saudara kembar Katie, maka otomatis nyawa Meisya akan dalam bahaya begitu banyak orang yang tahu bahwa Katie adalah raja merah. Karena Meisya adalah wadah dari Katie dimana bisa menyembunyikan bau serta energi kehidupan raja merah dari para serigala merah.     

"Aku dengar BZO sudah menyelamatkannya." jawab Kinsey sebelum Stanley sempat menjawab.     

BZO? Stanley tetap memasang senyum palsunya meski dia bingung apa hubungannya antara BZO dengan Meisya.     

"Kenapa BZO ikut terlibat? Kukira mereka tidak akan bergerak sebelum raja merah mati?" lagi-lagi Tanya yang bertanya.     

"Aku tidak tahu. Satu hal yang pasti, pasukan elit yang melindungi Putri Meisya diam-diam adalah BZO. Ode yang memberitahuku."     

Stanley terdiam mendengarnya dan menatap kopi dengan tatapan kosong.     

Jadi selama ini BZO telah mengawasinya? Dan dia sama sekali tidak menyadarinya? Sebenarnya, siapa BZO ini? Kenapa Stanley tidak bisa menemukan satupun petunjuk mengenai mereka sementara mereka bisa mengawasinya dengan mudah tanpa terlacak olehnya?     

"Sebenarnya siapa BZO ini?" Stanley tidak bisa tidak merasa kesal karena merasa kalah pintar dengan BZO.     

"Aku dengar mereka bisa menjadi siapa saja. Bisa dari kaum Vangarians, keluarga Heinest, keluarga Tettero, ataupun Oostven. Kita tidak pernah tahu mungkin salah satu pimpinan penguasa adalah anggota BZO, atau rakyat biasa mungkin juga adalah anggota BZO. Bahkan ditempat inipun..." Kinsey melirik ke sekeliling ruangan kafe, "Bisa jadi salah satu karyawan atau pengunjung disini adalah BZO."     

Jika memang anggota BZO sebanyak itu, maka tidak heran Audrey tidak bisa melacaknya. Mereka bisa berkomunikasi dengan bertemu langsung atau mengucapkan kalimat ambigu. Mereka mengawasinya dengan melalui orang yang berbeda-beda.     

Dan alasan mengapa mereka sengaja memancarkan sinyal untuk dibacanya adalah untuk membuat Stanley lengah.     

Menyadari hal ini mebuat Stanley mendesah frustrasi. Mungkin ini sebabnya Vincent selalu memperingatkannya untuk tidak terlalu bangga pada diri sendiri. Masih banyak hal yang harus dipelajarinya. Pengalamannya memang kurang banyak kalau dibandingkan Vincent ataupun Kinsey. Kali ini dia mau tidak mau harus mengakui kekalahannya.     

"Aneh sekali. Bukannya mereka tidak pernah peduli kalau raja merah mati atau tidak, kenapa mereka sangat menjaga Meisya? Kalaupun mereka ingin melindungi seseorang, bukankah seharusnya mereka lebih fokus melindungi Katie?"     

Baik Stanley maupun Kinsey tidak tahu jawaban atas pertanyaan Tanya. Kelompok BZO sudah termasuk misterius karena tidak ada satupun petunjuk mengenai mereka. Apalagi tujuan mereka yang lebih memilih untuk menjaga Meisya daripada Katie.. mereka sama sekali tidak mengetahuinya.     

"Aku dengar beberapa anggota tim kita sudah datang?" akhirnya Tanya mengubah topik pembicaraan mereka karena tidak ingin berbelit dengan pertanyaan yang tidak ada jawaban pasti.     

"Hm. Joan sudah menghubungiku. Aku menyuruhnya tinggal di Belanda."     

"Kenapa Belanda?"     

"Aku sedang bekerja disana." jawab Stanley asal-asalan. "Lagipula tugasku disini sudah beres kan? Kita hanya perlu menunggu Katalina." lanjutnya dengan nada cuek sambil tersenyum biasa.     

"Itulah masalahnya. Tidak ada lagi yang bisa dilakukan membuatku bosan." sahut Tanya.     

"Bagaimana kalau membantuku menyingkirkan Dunst?" usul Kinsey yang sudah mulai putus asa menghadapi keagresifan yang semakin frontal dari Hillary.     

"Tidak terima kasih. Kenapa kau tidak menggunakan Kirena saja seperti biasa?"     

"Aku tidak mau memanfaatkannya lagi. Lagipula Alex tidak akan mau bicara denganku kalau aku mendekati Kirena."     

Tanya menghela napas. "Aku tidak mengerti hingga sekarang. Bagaimana bisa Cathy berteman dengan orang seperti Hillary."     

"Mungkin terpaksa." jawab Stanley sambil menyesap kopinya pelan. "Nona kedua terlalu baik untuk menolak seseorang yang ingin berteman dengannya."     

"Masuk akal." sambung Tanya.     

"Kita hanya perlu menunggu. Begitu nona kedua mengetahui karakter Hillary yang sebenarnya, bahkan mungkin ingin mencelakai Katalina, nona kedua tidak akan mau bertemannya lagi. Aku bisa melakukannya sekarang jika kau mau." Stanley menawarkan bantuannya.     

Kinsey menggelengkan kepalanya. "Tidak perlu. Aku tidak ingin Rinrin memikirkan sesuatu yang tidak perlu. Toh dia akan datang bulan February nanti."     

"Baiklah kalau begitu."     

"Kapan kau akan kembali ke Belanda?"     

"Kenapa kau terkesan ingin segera mengusirku?"     

"Kan kau sendiri bilang kau punya pekerjaan disana." sambung Tanya. "Kau sudah dua minggu disini. Apa tidak akan terjadi masalah kalau kau tidak ke Belanda?"     

"Tidak masalah. Aku bisa mengerjakannya dari sini." jawab Stanley santai membuat Kinsey serta Tanya saling berpandangan.     

"Stanley, apakah ada masalah?" Kinsey merasa curiga ada sesuatu yang disembunyikan dari sepupunya ini.     

"..."     

Tentunya, Stanley masih belum memberitahu kedua sepupunya mengenai penculikan Meisya. Dia tidak mau ditanyai macam-macam oleh Kinsey mengenai alasannya menculiknya. Karena diapun tidak begitu yakin kenapa dia bertindak gegabah dengan menculik Meisya malam itu. Hingga sekarang dia masih tidak mengerti perasaannya yang membuatnya tidak nyaman ini.     

"Kau sudah banyak membantuku, jika kau butuh bantuan kau tinggal bilang saja. Aku pasti akan membantumu." sahut Kinsey kemudian.     

Kinsey bukanlah orang yang royal ataupun bermurah hati. Justru sebaliknya. Kinsey yang sebenarnya haus akan darah dan suka menyiksa musuhnya sebelum membunuhnya secara perlahan-lahan. Kinsey hanya bersikap hangat dan penuh perhatian pada orang-orang yang disayanginya. Adiknya, keponakannya dan juga saudara sepupunya yang disayanginya.     

Stanley tidak menduga kalau dia juga adalah salah seorang sepupu yang termasuk diperhatikan Kinsey. Karena itu dia merasa hangat didalam hatinya menerima perhatian Kinsey. Ini pertama kalinya dia merasakan kasih keluarga selain Daniel, ayah angkatnya.     

"Hm. Aku akan mengingatnya."     

Kemudian mereka menghabiskan sisa waktu hari itu dengan berbincang santai. Ini pertama kalinya mereka bertiga berkumpul tidak hanya sebagai sepupu tapi juga sebagai sahabat.     

Tentu saja mereka sering berkumpul bersama ketika ada acara keluarga besar di kediaman utama Paxton bekas markas tim Lion Stealth. Tapi pembahasan pembicaraan mereka sangat terbatas karena ada Catherine beserta kedua keponakam mereka. Mereka akan menghindari pembicaraan mengenai misi berbahaya atau ancaman musuh yang kerap kali mengintai kehidupan damai Cathy.     

Karena itu, mereka memanfaatkan kesempatan emas ini untuk membahas apa saja tanpa beban atau takut akan dimarahi Cathy. Jika nona kedua mereka tahu hingga saat ini mereka masih menerima misi berbahaya, Cathy pasti akan mengomeli mereka seharian.     

Malam harinya Kinsey serta Tanya kembali ke mansion sementara Stanley memutuskan untuk menginap di hotel.     

Dua minggu.. sudah dua minggu semenjak dia berangkat ke Jerman. Seharusnya dia bisa langsung kembali ke Belanda setelah dua hari di Jerman, tapi dia sengaja menunda. Dan tanpa terasa salju turun dengan lebat dan menutupi banyak jalanan membuatnya tinggal di Jerman lebih lama daripada seharusnya.     

Seharusnya dua minggu itu waktu yang cukup baginya. Seharusnya perasaan yang ingin dihilangkannya sudah mulai padam. Tapi kenapa? Kenapa justru dia semakin memikirkan gadis itu? Kenapa dia selalu bertanya-tanya pada Eleanor mengenai keadaan Meisya sekarang? Ini belum pernah terjadi sebelumnya.     

Akhirnya Stanley memutuskan untuk kembali ke Belanda keesokan paginya. Dia tidak tergesa-gesa dan mengemudi mobilnya dengan santai. Karena salju sudah disingkirkan dari jalanan umum dan tidak terlalu menutupi jalanan highway, Stanley tiba di Belanda tepat waktu.     

Stanley segera memakirkan mobilnya di tempat biasa sebelum turun dari mobil. Ketika dia melangkah hendak menuju pintu apertemen, Stanley mendengar suara tertawa tidak jauh dari sana.     

Suara merdu yang sangat indah di telinganya persis sama seperti saat Meisya berbicara santai dengannya. Tanpa diperintah otaknya, Stanley berbalik dan mengikuti sumber suara indah tersebut hingga dia melihat gadis itu.     

Meisya, Angel serta kakak dan keponakan Angel sedang bermain di atas salju sambil membuat manusia salju yang besar.     

Keponakan Angel yang berusia delapan tahun membuat bola salju kemudian dilempar ke Meisya membuat gadis itu tertawa dan membalas anak kecil tersebut.     

Mereka semua tampak bersenang-senang dan bahagia. Tanpa sadar Stanley mengangkat sebelah tangannya ke dada kirinya merasakan debaran jantungnya sendiri. Tiap kali dia melihat gadis itu tersenyum; tiap kali dia mendengar suara gadis itu yang sedang tertawa, entah kenapa jantungnya berdetak dengan liar.     

Bukankah seharusnya perasaannya terhadap Meisya sudah padam? Kenapa jantungnya masih berdebar seperti ini?     

"Eleanor, apakah aku tertarik pada Meisya?"     

"Sepertinya tuan sudah menyukainya. Ah, bukan. Rasa suka tuan sudah mendekati dengan jatuh cinta."     

Stanley mengernyit sama sekali tidak suka laporan dari program digitalnya.     

"Hei! Coba lihat siapa yang datang?" tiba-tiba suara Angel terdengar lantang membuat Meisya serta lainnya menatap ke arahnya.     

Meisya tampak terkejut dan langsung membuang muka begitu melihatnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.