Kau Bercanda (2)
Kau Bercanda (2)
Akhirnya bisa makan, Jun Wu Xie tidak mengatakan satu patah kata pun.
Jun Wu Yao menatap sosok Jun Wu Xie sementara dirinya menikmati hidangan ini dan bahkan sebelum mengangkat sumpitnya, ia sudah merasa kenyang.
Sebelum mereka bahkan menghabiskan makanan itu, suara ketukan terdengar di pintu Jun Wu Xie, dan Jun Wu Yao berdiri untuk membuka pintu.
Qing Yu yang berdiri di luar, setelah melihat wajah Jun Wu Yao yang memikat dan dihiasi dengan senyuman, ia langsung gemetaran.
"Apakah ada masalah?" Wajah Jun Wu Yao tersenyum, namun tatapan dari sepasang bola mata itu seakan memberitahu Qing Yu, [Katakan jika ada sesuatu, jika tidak enyah.]
Qing Yu menelan ludah dengan suara keras dan berkata, "Orang-orang dari Ruang Awan Surgawi ada di sini, mengatakan mereka ingin mengundang Jun Xie untuk makan malam."
Suara Qing Yu hampir tidak terdengar ketika tiba-tiba mata Jun Wu Yao menyala dengan kilatan hasrat untuk membunuh!
Aura bengis yang terpancar menyebabkan Qing Yu langsung menahan napasnya, dan wajahnya langsung berubah menjadi pucat pasi.
Dari dalam kamar, Jun Wu Xie mendengar kata-kata Qing Yu dengan jelas. Kata-kata "Ruang Awan Surgawi" telah membuatnya kehilangan selera makan.
"Aku tidak mau." Jun Wu Xie berkata dingin. Ia tidak ingin menemui Qu Xin Rui sedikit pun saat ini.
"Dengar itu?" Jun Wu Yao berkata, menatap Qing Yu dengan alis terangkat. Qing Yu langsung menganggukkan kepalanya dan tidak berani menentang lagi seraya ia buru-buru kabur.
Jun Wu Yao menutup pintu rapat-rapat dan menatap Jun Wu Xie yang telah kehilangan selera makan.
"Qiao Dungu dan yang lain belum mengirimkan kabar, itu berarti mereka sudah mengikuti musuh dari dekat. Tidak akan lama lagi sebelum mereka bisa menemukan di mana orang-orang itu ditahan dan aku tidak perlu berurusan dengan Qu Xin Rui sekarang." Jun Wu Xie berkata tanpa ekspresi, seolah ia sedang menjelaskan pada Jun Wu Yao mengapa ia tiba-tiba menolak undangan Qu Xin Rui.
"Jangan pergi jika kau tidak ingin. Melihat wajah yang hanya akan membuatmu kehilangan napsu makan. Kau lebih baik menatapku, itu akan membuat makanan lebih mudah turun." Jun Wu Yao berkata sambil tersenyum, kilatan berbahaya di matanya barusan tampaknya hanya sebuah ilusi.
Jun Wu Xie memandang Jun Wu Yao dan kemudian menundukkan kepalanya melanjutkan menyantap makanannya tanpa bicara.
Di luar Balai Klan Amukan Api, wajah Shen Chi tersenyum seraya menunggu untuk mengawal Jun Xie ke Ruang Awan Surgawi. Namun setelah menunggu beberapa saat, ia hanya melihat Qing Yu keluar dari Balai Klan Amukan Api sendirian.
"Maaf, Tuan Muda Jun baru saja makan malam dan sepertinya ia tidak akan bisa makan malam dengan Bibi Buyut hari ini." Qing Yu berkata penuh penyesalan seraya menatap Shen Chi.
Senyuman di wajah Shen Chi langsung berubah menjadi raut wajah tidak senang sambil menatap Balai Klan Amukan Api dan sudut mulutnya melengkung membentuk seringaian. "Kalau begitu, aku akan kembali."
"Aku akan mengantarmu." Qing Yu berkata sopan.
Shen Chi berbalik dan pergi sebelum Qing Yu akhirnya bernapas lega, namun rasa khawatir tumbuh di dalam hatinya ketika itu juga. Ekspresi Shen Chi tidak begitu baik ketika ia pergi barusan saja dan bahkan jika Shen Chi saja bereaksi seperti itu, ia penasaran ketika penolakan Jun Xie sampai ke telinga Qu Xin Rui, konsekuensi apa yang akan timbul karena hal ini.
Di Ruang Awan Surgawi, Shen Chi menyampaikan kabar bahwa Jun Xie tidak akan datang menemui Qu Xin Rui dan duduk di meja riasnya seraya menikmati layanan para pria pilihannya yang menyisir rambutnya, wajah Qu Xin Rui mendadak berubah murung.
"Ia tidak datang?"
"Betul." Shen Chi menjawab.
Qu Xin Rui mendengus kesal dan aura di seluruh tubuhnya terasa begitu berbahaya. Berdiri tepat di belakangnya, tangan pria favoritnya itu gemetar dan tidak sengaja mematahkan satu helai rambut Qu Xin Rui.
Qu Xin Rui langsung mengayunkan kakinya dan menendang pria itu hingga terjerembab ke lantai.
"Sampah tak berguna!"