Last Boss

Chapter 76 - Pemberontakan (bagian 2)



Chapter 76 - Pemberontakan (bagian 2)

2Langit biru berganti menjadi oranye, ledakan terjadi hampir di seluruh gua tambang. Pekerja yang berada di luar gua harus bertahan dengan mengayunkan kapak beliung mereka menghadapi prajurit Uridonia yang tiba-tiba menyerang entah darimana. Dengan jumlah prajurit yang cukup banyak, mustahil kedatangan mereka tidak diketahui oleh prajurit Dwarf di perbatasan.     

Edward melompat ke bawah. Berlari secepat mungkin menuju bangunan dimana Ink Owl bersama dengan perwakilan Uridonia berada. Seraya memacu kakinya, Void membunuh dengan cepat prajurit-prajurit yang sedang mengepung para pekerja tambang. Tangannya menembus zirah, berlumuran darah dan merenggut nyawa seseorang, kemudian kembali berlari seraya berteriak kepada pekerja tambang "Ambil pedang mereka dan bertahanlah! Aku akan membantu yang lain!"     

Hingga ia sampai di dasar dimana banyak pekerja tambang yang sedang bertarung sambil saling membelakangi dikala prajurit Uridonia mengepung mereka. Edward terjun dari ketinggian yang setara dengan bangunan 3 lantai, dentuman di tanah mengalihkan perhatian mereka semua. Belum seorang prajurit menoleh kearahnya, tubuhnya telah tertusuk cakar Edward. Ia langsung melesat tanpa bicara, merobek zirah hingga menghancurkan dan memotong bagian tubuh prajurit Uridonia yang mulai mengepungnya.     

Dua pedang mengayun kearahnya dari dua arah. Namun belum pedang itu turun     

dengan niat membelah kepalanya, dua pedang itu terlempar ke langit beserta tangan yang menggenggamnya. Tak ada selangkah prajurit dua prajurit yang kehilangan tangannya berniat mundur, mereka pun kehilangan kepala mereka, terpisah dari tubuh mereka. Bersamaan dengan jatuhnya kepala mereka, dua pedang terbang sebelumnya kembali terjatuh dan menancap ke tanah. Para prajurit bergidik melihatnya, mundur perlahan secara teratur, nyali mereka yang berkobar seketika menciut begitu melihat sosok monster tanpa hati yang menghancurkan mereka begitu saja.     

Edward menyingkirkan tangan yang masih menggenggam di kedua pedang itu, ia mengambil dua pedang itu untuk mempersenjatai 2 tangannya. Pedang baja yang sangat mengkilat itu perlahan terlalap api, bersamaan dengan warna ungu kehitaman pada bagian bilah pedang dan warna hitam pekat pada gagangnya.     

"Hoo ... Ternyata bisa seperti ini juga," ucap Void kagum melihat dua pedang itu terpengaruh dengan skillnya.     

Lalu sorot mata merahnya bergantian menoleh ke dua arah dimana sekelompok prajurit yang sudah menunjukkan pedangnya berada di sana yang perlahan mundur menjauh dari Edward. Tiba-tiba ledakan lain mengejutkannya, datang dari bangunan yang seharusnya ia tuju. Sesosok burung raksasa keluar dari kepulan asap akibat ledakan, ia terbang tinggi bersama dengan seseorang yang ia cengkram dengan cakar kakinya.     

"Owl!" Void berteriak seraya melambaikan pedangnya "Owl!" Teriaknya sekali lagi.     

Ink Owl langsung turun mendekati Void dan melempar orang yang ia bawa ke dekat dinding dengan perlahan. Sedikit terkejut Edward saat melihat orang yang ia bawa, menduga jika penanggung jawab tambang, namun yang Owl bawa adalah salah satu perwakilan Kerajaan Uridonia yang mudah sekali marah.     

"Adler? Hey, Owl kenapa kau membawanya? Bukankah seharusnya kau membunuhnya?" tanya Void geram, mengingat prajurit yang ingin membunuh mereka juga berasal dari tempat yang sama.     

Namun Owl menggelengkan kepalanya dan berkata "Tidak, Tuan Edward. Tampaknya perwakilan Uridonia tidak tahu serangan ini. Lalu orang yang membawa prajurit ini juga bukan mereka."     

"Apa!? Lalu siapa?" tanya kembali Edward dengan kerutan di wajahnya.     

"Penanggung jawab tambang, Lumier."     

Edward mengeratkan giginya, mengepalkan tangannya dengan begitu kuat dan menebas secara horizontal ke sebelah kanan. Cahaya hitam yang melengkung keluar dari jalur tebasan Void, melesat memotong kelompok prajurit yang mengepung dari kanannya "Astaga disini juga," gumamnya pelan.     

Tiba-tiba Ink Owl kembali berbicara "Tuan Edward, maaf saya membiarkan Lumier melarikan diri. Dia pergi dengan teleportasi, tapi sepertinya itu bukan sihirnya tetapi dari cincin yang dia pakai, saya melihat dia mengangkat tangannya sambil mengarahkan cincinnya ke langit."     

"Begitu ya, sama seperti sebelumnya," balas Void, dirinya ingat alat yang serupa yang digunakan para penculik yang melarikan diri ke markas sementara mereka.     

"Saya tidak begitu ahli bertarung dalam ruang sempit, jadi saya melarikan diri keluar setelah melihat kesempatan," ucap Ink Owl, ia menggunakan teknik yang sama untuk melarikan diri, mendorong dirinya dengan sihir angin melalui cakarnya. Namun kali ini, Ink Owl juga memakai sayapnya hingga ledakan karena sihir angin Ink Owl terjadi hingga meruntuhkan bangunan itu.     

"Tidak apa, syukurlah kalau kau selamat," ucap Edward sambil tersenyum kearahnya, senyuman tipis sang Kaisar dalam bentuk lelaki muda berambut perak menenangkan Ink Owl dari rasa bersalahnya, Edward kembali bertanya "Lalu bagaimana dengan Tuan Verdik."     

Ink Owl memejamkan matanya dan menjawab "Sayang sekali beliau terbunuh, beliau dibunuh oleh prajuritnya sendiri."     

Edward sedikit terkejut, namun berkat itu ia tahu satu hal yaitu jika prajurit yang dikirim kemari bukan hanya bertugas menghabisi pekerja tambang dari ras Iblis, Ajin dan Dwarf. Tetapi manusia yang tidak tahu apapun tentang rencana ini juga ikut dibunuh. Mereka juga memberi tugas serupa kepada beberapa orang dari pekerja tambang Kerajaan, seperti yang dilakukan Lukas kepada Alfred.     

"Astaga, ini merepotkan. Tadinya aku ingin menyalahkan Uridonia dan menginvasi mereka langsung, tapi yah tampaknya Kerajaan sendiri tidak terlibat langsung. Benarkan, Uksia?"     

"Eh?"     

Seorang gadis tiba-tiba terjun dari tebing tambang dan mendarat tepat disamping Ink Owl. Gadis itu mengenakan topeng dan pakaian pelayan, topeng polos tanpa ukiran apapun. Ternganga sang penasihat Kekaisaran ketika dikejutkan dengan kedatangan salah satu prajurit dari pasukan elit Kekaisaran.     

"No--nona ... Ah ..."     

"Tenang dulu, Ink Owl. Bagaimana kondisi disana, Uksia?" ucap Edward kepada penasihatnya yang benar-benar terkejut, lalu bertanya kepada salah satu anggota pelayan petarungnya.     

Uksia mencondongkan tubuhnya "Tuan, seperti perintah anda, saya mengamati apa yang terjadi di Kerajaan Uridonia. Seperti yang anda duga jika Kerajaan Uridonia akan mengerahkan serangan kepada Negeri persatuan Dwarf, tetapi ... Ah–," ucapan Uksia terhenti begitu Edward mengangkat sebelah tangan–mengisyaratkan ia menahan laporannya.     

Mata Edward tertuju kepada kelompok prajurit yang masih berdiri terdiam, ia mendekati mereka perlahan namun bersamaan mereka juga mundur dengan langkah gemetar. Edward mengarahkan mata pedang kearah mereka, tanpa sadar langkah mereka langsung terhenti meski Edward masih terus mendekati mereka.     

Ketika sudah dekat, langkah Iblis rambut perak itu berhenti. Ia bertanya kepada mereka "Mau bagaimana?" tanya Edward, memberi jeda singkat sesaat "Mau seperti mereka?" tanya Edward lagi, dengan tangan lainnya ia mengarahkan pedang pada tangan itu ke arah mayat-mayat prajurit yang tubuhnya terbelah menjadi dua "Atau kalian melucuti semua senjata dan zirah kalian? Aku masih berbaik hati kepada kalian, jadi kuhitung sampai hitungan sepuluh kalian harus memberi jawaban kalian. Jika salah satu dari kalian masih memakai ziirah, meski itu satu orang, akan kuanggap kalian tidak menuruti ku, maka kalian akan bernasib seperti mereka," mereka yang berada di barisan terdepan seketika langsung menjatuhkan pedang mereka seraya menelan saliva mereka dengan ketakutan     

"SATU!" Edward berteriak dengab sangat keras hingga bergema di langit tambang, namun mereka masih terdiam "DUA!" setelah hitungan kedua, suara gemericik lempengan besi berjatuhan ketanah, pedang, zirah, helm besi, semuanya mereka lepaskan. Edward menyungingkan bibirnya "Pintar," ucapnya seraya tersenyum pahit.     

Kemudian Edward memerintahkan Ink Owl juga Uksia untuk mengambil semua zirah dan pedang mereka. Lalu ia juga meminta kepada pekerja tambang untuk mencari tali guna mengikat para prajurit yang menyerah "Uksia, tolong awasi mereka. Jika prajurit Uridonia mencoba mengambil senjata kembali, tolong lumpuhkan saja mereka. Aku juga tidak ingin pekerja tambang melukai mereka atau manusia, setelah itu baru kau lanjutkan laporan, mengerti?" titah Edward kepada prajurit pribadinya.     

Uksia hanya mengangguk tanpa berkata apa-apa sebagai responnya. Sementara itu Edward meminta Ink Owl untuk membawanya terbang, bergelantung di cakar Ink Owl seraya memperhatikan ke sekeliling tambang. Pertarungan di tambang, ada beberapa pekerja tambang yang terbunuh diluar namun tampaknya ada juga yang di dalam.     

Void berteriak begitu melayang di atas tambang, meminta semua pekerja untuk turun ke dasar tambang. Void melihat kearah lubang besar di salah satu gua, lubang yang ia buat sendiri. Tiga orang, berdiri dan menatapnya dengan diam. Edward meminta Ink Owl mendarat disana, tepat di depan lubang besar.     

Kaki Edward menapak di tanah, suasana cangging menyelimuti mereka. Ingin dirinya tersenyum tipis, tetapi sulit disaat ia baru saja kehilangan teman manusia yang baru ia dapatkan, terbunuh tepat di depan matamya.     

"Kalian juga, turunlah ke dasar tambang. Mungkin saja ini belum berakhir, tapi tenang saja aku akan melindungi kalian," ucap Edward, wajahnya tampak tak acuh kemudian ia berbalik mendekati Ink Owl.     

Tiba-tiba Gu menanggilnya "Tuan Edward," suara itu membuatnya sedikit menoleh meski wajahnya tak nampak sepenuhnya terlihat "Jasad Alfred berada di dalam tambang, Rock menutupinya dengan pakaiannya. Jika ... Jika anda mau, anda bisa melihatnya," ucap Gu, dirinya seakan mencoba berkata jika tubuh Alfred yang sudah tak bernyawa mereka amankan di dalam tambang.     

Edward menyungingkan senyuman tipis dengan singkat, lalu menoleh kembali kedepan seraya berkata "Tidak apa, aku akan melihatnya nanti. Lalu, aku akan menyuruh prajurit Kekaisaran untuk mengeluarkan orang-orang yang masih terjebak. Kalian lakukan saja perintah ku sebelumnya," jawaban yang menjelaskan kepada mereka identitas Edward sebenarnya.     

Selain Gu yang sudah curiga, Joi dan Rock terkejut mendengar Edward mengatakan hal seperti itu. Namun mereka hanya bisa terdiam tanpa memastikan apa itu benar, tidak, meski tanpa melakukan itu mereka berdua pun tau jika Edward berkata sebenarnya. Karena burung hantu yang ada di belakangnya adalah perwakilan dari Kekaisaran.     

Ink Owl melayang kembali dan Edward memegang cakarnya, mereka pun turun kembali ke dasar. Begitu melihat di dasar, kelompok pekerja tetap yang berasal dari ras berbeda selain manusia mengelompokkan diri mereka dengan beliung di tangan seolah siap untuk membunuh manusia yang ada dihadapan mereka, entah itu prajurit yang ditahan ataupun manusia yang tidak tahu apa-apa tentang penyerangan ini.     

Edward mendarat tepat di tengah-tengah mereka, berdiam diri menatap tanah dengan tatapan kosong. Skillnya perlahan menghilang, satu pedang yang masih ia genggam juga kembali ke bentuk sebelumnya.     

Edward mengenakan kembali seragam pemerintahan pusat setelah Ink Owl memberikannya, walau hanya atasannya saja. Berdiri di tengah-tengah–antara pekerja tambang Kekaisaran yang marah besar dan pekerja manusia yang dibagi menjadi dua, sisi kiri mereka yang terikat tali dengan kuat, sedangkan sisi lainnya berdiri menatap kebingungan. Void menoleh kebelakangnya–sedikit jauh dari mereka, beberapa pekerja tambang telah di tutupi kain hitam–menutupi semua luka yang membuat mereka kehilangan nyawa.     

"Sudah kuduga mereka memiliki tujuan sendiri!"     

"Bunuh mereka!"     

Sorak sorai penuh amarah para pekerja tambang kembali menggelora. Beberapa dari mereka mencoba memberontak, namun Edward mengangkat pedangnya–mengarah ke depan. Memberi isyarat kepada semua pekerja tambang untuk tak bergerak menyentuh manusia.     

Ink Owl tiba-tiba berbicara dengan pelan dari belakang, lalu memberikan dua lembar kertas Message yang dikirim langsung oleh Belial dan Scintia. Kabar yang tak sedap di baca, wajah Ink Owl pula ikut tampak marah setelahnya.     

Edward mengeratkan giginya, marah dirinya membaca berita yang berikan oleh Scintia dan Belial "Rencana ku ... Gagal, ya?" Edward kemudian menghela nafas lalu menoleh kearah Ink Owl, giginya tak lagi saling mengerat, wajah Edward juga tak marah namun juga tampak tak senang dengan berita itu "Haah, sudah kuduga jika ini akan sangat sulit untuk di lakukan. Siapa sangka jika salah satu Jenderal ku benar-benar berkhianat," ucapnya sambil memberikan kertas itu.     

Tatapan Ink Owl yang ia tujukan pada Edward seakan menanyakan banyak hal meski hampir semuanya sudah ia jawab sendiri. Hanya menyisakan satu pertanyaan yang tidak bisa ia jawab "Apa anda sudah tahu ini akan terjadi?" itulah pertanyaannya, ia mengatakannya langsung kepada Edward.     

Edward menjawab dengan mengangkat pundak seraya berkata "Entahlah, aku hanya berjaga-jaga saja. Yah seharusnya juga kau sudah curiga bukan tentang manusia burung yang jadi pemimpin perbudakan sebelumnya? Kau tahu jika mereka hanya bisa patuh kepada sesama mereka, jadi aku hanya bisa mencurigai satu orang."     

'Walau sebenarnya aku baru tahu belum lama ini, sih. Walau itu aku tahu karena penasaran kenapa dia berbeda dengan Ink Owl,' ucap Edward dalam hati untuk dirinya sendiri.     

Semuanya berawal dari kata bos yang manusia burung itu katakan. Edward tak memiliki petunjuk selain pengkhianat yang kemungkinan saat itu ia curigai masih mengawasinya di Istana, tetapi sosok makhluk itu membuatnya benar-benar penasaran karena sosok itu berbeda dengan Ink Owl yang benar-benar seorang burung hantu, sedangkan manusia burung itu seperti seorang manusia tetapi memiliki sayap burung.     

Berawal dari ketidaktahuan itulah Void tahu jika manusia burung tidak pernah patuh kepada makhluk lainnya selain kepada sejenisnya sendiri, dengan kata lain manusia burung tidak pernah mematuhi perintah Kekaisaran 'Aku benar-benar terkejut saat tahu itu, sialan. Aku bersyukur ketidaktahuan ku bisa menyelamatkan ku.' lanjut batinnya.     

"Karena itu aku mencurigai ras manusia burung karena terlibat dalam kasus budak," lanjut Edward berbicara menjelaskan kepada Ink Owl.     

"Ja--jadi anda benar-benar tidak menduga akan terjadi pemberontakan?" tanya Ink Owl.     

"Tentu saja tidak, aku awalnya hanya mengira Jenderal Iblis Lucifer terlibat dengan budak. Ya biarlah, aku mencari perunggu tapi yang kudapat adalah emas," balas Edward sambil tersenyum kagum dengan dirinya sendiri.     

"Tapi bagaimana dengan Kerajaan Uridonia? Nona Uksia berkata jika mereka akan menyerang?" tanya Ink Owl lagi dengan panik.     

Edward menoleh kepada Uksia yang berdiri dibelakang Edward "Ulangi laporannya," titahnya.     

Uksia mencondongkan tubuhnya sesaat seraya mematuhi perintahnya, begitu tegak kembali ia pun mengulangi laporannya "Tuan, seperti yang anda perintahkan, saya sudah mengawasi pergerakan Kerajaan Uridonia. Apa yang anda katakan benar, Kerajaan Uksia akan memulai invasi ke wilayah Dwarf," semua pekerja tambang yang mendengar itu terkejut, terlebih lagi para Dwarf yang menjadi semakin marah.     

Edward mengangkat tangannya, mengisyaratkan mereka semua untuk diam "Lalu?"     

"Tetapi mereka tidak menyerang berdasarkan keinginan Raja Uridonia," lanjut Uksia menimbulkan pertanyaan diantara mereka semua termasuk Edward dan Ink Owl.     

"Maksudmu? Itu berarti ada orang lain yang menggerakkan pasukan diluar perintah raja?" tanya Edward lagi kepadanya.     

Uksia mengangguk seraya berkata "Benar seperti apa yang anda katakan," lalu ia juga berkata "Jenderal Kerajaan Uridonia mengambil alih pasukan setelah menghasut sebagian petinggi disana jika Kekaisaran dan Dwarf sudah menipu Kerajaan mereka perihal tambang dan mengungkit kembali persoalan wilayah di bagian utara Dwarf. Lalu disaat penyerangan di tambang terjadi, Jenderal Kerajaan juga melaporkan jika perwakilan Uridonia telah dibunuh Kekaisaran. Alasan itu membuat semakin banyak prajurit yang berniat menyerang Negeri persatuan Dwarf dan mungkin selanjutnya Kekaisaran."     

Suara riuh kembali terdengar dari para pekerja tambang. Sebagian dari mereka masih marah kepada manusia, tapi sebagian dari mereka juga menganggap manusia yang benar-benar penambang tidak bersalah atas kejadian ini.     

Apa yang dikatakan Uksia bisa terjadi, ketika Dwarf tak siap menghadapi serangan mendadak Uridonia. Mereka bisa saja menembus pertahanan Negeri Dwarf dan berlanjut ke Kekaisaran dimana Kekaisaran saat itu juga berhadapan dengan Jenderal Iblis Lucifer. Dua kudeta yang terjadi secara bersamaan, menjadi pertanda jelas jika hal ini memang sudah direncanakan.     

Edward bertanya kepada Uksia sekali lagi "Keluarga kerajaan tidak terlibat, benar? Lalu bagaimana mereka sekarang?"     

Uksia menjawab "Mereka berada di suatu tempat, jauh dari Ibukota. Tempat persembunyian keluarga Kerajaan, tapi saya tahu tempatnya."     

"Kau tahu?!"     

Edward terkejut mendengar itu. Uksia ahli dalam penyamaran, keahliannya sebagai pelayan dan berbaur tanpa disadari oleh orang lain membuatnya benar-benar cocok sebagai pengintai, setidaknya itulah yang dikatakan oleh Scintia ketika Void meminta anggota pelayan petarung untuk pengintaian.     

"Itu luar biasa, Uksia. Aku akan memberikan hadiah setelah semua ini selesai," ucap Edward benar-benar kagum "Karena dengan begini rencana ku tidak gagal total," lanjutnya dengan ucapan pelan yang hanya dapat di dengar olehnya.     

Tatapannya tertuju kepada Adler yang tengah berdiri di dekat manusia lainnya yang juga tak tahu tentang penyerangan ini. Wajahnya tampak rumit seakan memikirkan banyak hal, jelas saja begitu, dia juga salah satu petinggi di Kerajaan Uridonia dan dia sendiri dikhianati oleh prajurit Kerajaannya, terlebih setelah mendengar berita yang dibawa Uksia. Ia ingin berkata semua ini hanyalah kebohongan, tetapi kenyataan yang ia lihat dengan terbunuhnya Verdik di tangan prajurit Kerajaannya sendiri menamparnya dengan sangat keras hingga membungkam mulutnya.     

"Bagaimana, Tuan Adler?" tanya Edwar, berdiri sudah sangat dekat dengannya. Menoleh kearah Edward dengan tatapan linglung "Kita masih bisa menyelamatkan Kerajaan Uridonia, anda juga mendengar jika Raja masih selamat. Saya bisa saja memulangkan anda, tetapi saya menjamin anda akan langsung dibunuh. Karena memang begitulah nasib anda seharusnya disini, sama seperti Tuan Verdik," wajah Adler menegang mendengar itu, tubuhnya gemetar ketakutan mendengar nyawanya terancam "Tapi anda selamat," lanjut Edward lagi kemudian memegang tangan Adler dan menatapnya dengan serius "Anda masih hidup disini, anda bisa bersaksi tentang kudeta ini kepada penduduk anda. Diri anda bisa menyelamatkan Kerajaan anda dan menyelamatkan Raja, saya sendiri pun tidak ingin Kerajaan yang baru saja bekerjasama dengan kami hancur begitu saja. Bagaimana, Tuan Adler? Maukah anda ikut saya ke Istana Kekaisaran? Meski Kekaisaran juga sedang dikudeta, tetapi saya menjamin anda akan tetap hidup selama Kekaisaran belum kalah dalam perang ini."     

Sebuah harapan, satu-satunya harapan untuk mengakhiri kudeta ia lihat. Adler dengan pertimbangan yang singkat pun menguatkan ekspresi dan ucapannya "Baiklah, Tuan Edward. Demi Kerajaan Uridonia dan demi keinginan Tuan Verdik untuk menjalin hubungan dengan Kekaisaran, saya percayakan diri saya kepada Anda."     

Jawaban yang Edward inginkan terdengar di telinganya. Edward tersenyum lalu menguatkan jabat tangan mereka "Ya, ayo kita akhiri ini," balas Edward.     

Di tengah riuh kebingungan para pekerja, Edward kemudian berdiri di depan mereka semua. Ia berbaris bersama dengan Ink Owl dan Uksia sebagai perwakilan dari pemerintah pusat Kekaisaran. Sekali lagi, Edward memberitahukan situasi genting yang terjadi di Kerajaan Uridonia, Negeri Dwarf juga Kekaisaran Iblis yang sama-sama akan mengalami kehancuran jika mereka hanya diam saja.     

"Saya sebagai perwakilan dari pemerintahan pusat Kekaisaran, meminta untuk kalian semua bersatu melawan kudeta yang terjadi. Raja Uridonia, Pemimpin Negeri Dwarf juga Kaisar Iblis sama sekali tidak menginginkan konflik ini terjadi. Karena itu dengan kedudukan saya sebagai petinggi pemerintahan pusat Kekaisaran Iblis, menyatakan manusia yang tidak terlibat dalam konflik ini tidak bersalah, termasuk mereka yang hanya memiliki niat untuk menambang atas kesepakatan yang telah disepakati Kekaisaran bersama Kerajaan Uridonia!"     

Edward menegaskan untuk tidak menyalahkan para manusia yang tidak mengetahui apapun tentang konflik ini. Meski ada yang tak senang juga, tetapi tak sedikit yang mendukung pernyataan Void dan memilih untuk menerima para pekerja tambang sesungguhnya dari Kerajaan Uridonia yang tak memiliki niat menyakiti mereka.     

Gu dan Joi yabg pertama kali mendekati manusia yaitu Rock dan berjabat tangan dengannya "Meskipun teman mu berbuat kejam, tapi sepertinya kau tidak begitu," ucap Joi seraya tersenyum lebar, tanda dirinya mulai menerima manusia.     

Meksi bagi Edward itu aneh, sebab terlalu cepat Joi bisa menermia manusia 'Dia labil atau bagaimana?' batinnya bertanya, meski begitu dirinya bersyukur melihat pemandangan itu.     

Edward memberi perintah kepada Ink Owl dan Uksia, Ink Owl mendapat titah untuk membawa beberapa prajurit kemari untuk mengawal mereka kembali ke Ibukota Negeri Dwarf. Sedangkan Uksia ia perintah untuk memberitahu Riedle tentang penyerangan dan semua yang terjadi saat ini. Sementara itu Edward akan menjaga mereka di tambang hingga prajurit yang Ink Owl bawa datang.     

\*\*     

Bagian tenggara Kekaisaran Iblis. Ratusan manusia burung terbang menghiasi langit kota-kota yang ada di tenggara. Tujuan mereka terbang menuju barat laut Kekaisaran, yaitu letak dimana Ibukota Kekaisaran berada.     

Tidak hanya itu, pasukan darat dari tiga kota juga bergerak menuju barat laut. Meski di beberapa kota mereka dilarang melalui atau akibatnya akan diserang balik oleh kota itu, salah satunya adalah kota milik Astaroth dan Lilith. Mereka dilarang menyerang pasukan yang memberontak, tetapi juga dilarang membiarkan mereka lewat. Menjadi pengecualian jika mereka yang memberontak menyerang lebih dulu.     

Semua itu adalah keputusan Belial sebagai Jenderal tertinggi bersama dengan Tenerbis yang sudah dibawa dari wilayahnya. Belial tidak ingin ada pertumpahan darah hanya karena kesalahpahaman, meski kesalahpahaman itu memang disengaja untuk menyerang Ibukota dan menurunkan Kaisar dari tahtanya     

"Tuan Tenerbis, pertahanan udara Ibukota sudah siap. Penyihir dan pemanah siap melawan kapanpun mereka tiba."     

"Meski sebenarnya tidak harus memanggil saya."     

"Haha, maaf. Tapi anda tahu jika Lucifer sedikit licik, jadi pastinya dia memiliki rencana yang licik juga."     

"Anda benar, karena itu saya sudah menyiapkan banyak hal. Dari semua keroconya, hanya Jenderalnya saja yang mengerikan."     

Ibukota siap bertahan, perang saudara di tanah Kekaisaran Iblis telah dimulai.     

To be continue     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.