Last Boss

Chapter 111 - Ancaman serius



Chapter 111 - Ancaman serius

2Perbudakan yang terjadi di tanah Kekaisaran adalah hal yang paling tidak bisa dimaafkan, Edward dan Ink Owl sepakat untuk menanggapi serius kasus yang membuat luka tak terlihat pada Kekaisaran. Bersikap tegas meski hari itu dihadapan mereka terdapat 3 Jenderal Kerajaan manusia yang dimana dua diantaranya adalah Kerajaan paling besar di dunia.     

Mereka yang mendengar langsung ketegasan dari Kekaisaran dibuat tak berkutik dan tak dapat membalas ucapannya, bahkan peringatan yang diberikan Andares hari itu mereka kembalikan dengan keras hingga membuatnya terbungkam.     

Disuatu ruangan di Kerajaan Hertia, para petinggi Kerajaan itu berkumpul kala mereka mendapatkan perintah dari sang raja. Mereka duduk memutari meja bundar yang berada tepat di tengah ruangan, sedangkan sang Raja bersama bersebelahan dengan pangeran muda; duduk jauh di luar jangkauan meja bundar itu.     

Para petinggi Kerajaan Herita kalang kabut mendengar pesan yang disampaikan oleh sang Jenderal, termasuk penembakan sihir yang begitu kuat ke atas langit Kerajaan Abyc.     

"Itu tidak bisa dibiarkan! Jika seperti itu, Kekaisaran akan seenaknya merusak tatanan dunia yang sudah dibentuk," ucap salah satu petinggi, menentang perihal apa yang dilakukan oleh Kekaisaran.     

"Benar! Terlebih melepaskan sihir di tanah Kerajaan lain merupakan pelanggaran besar hukum internasional!" sahut petinggi lainnya yang juga tak terima apa yang diperbuat oleh seorang Iblis berambut perak hari itu.     

Lalu salah satu petinggi bertanya dengan ragu "Tapi apa yang akan kita lakukan? Kudengar jika Kekaisaran juga pernah membantu Kerajaan Uridonia untuk merebut kekuasaan keluarga kerajaan saat terjadi pemberontakan."     

Keresahan terlukis begitu jelas di wajah mereka, ancaman nyata nan jelas berada tepat di sebrang perbatasan mereka. Kekaisaran yang telah lama tertidur, perlahan-lahan bergerak merayap menjangkau dua kerajaan manusia dalam satu bulan. Diluar pengawasan Kerajaan yang pernah menjadi pemain utama kala laga peperangan 500 tahun yang lalu itu, Kekaisaran bekerja dengan cepat dan bertindak seolah-olah mereka tak keberatan sama sekali bila harus bersentuhan dengan manusia.     

Kemudian, Andares kembali berbicara menyampaikan pesan terakhir dari Iblis berambut perak itu "Tuan-tuan sekalian, saya juga membawa pesan terakhir yang disampaikannya malam itu. Iblis itu berkata jika Kekaisaran mengharapkan hubungan baik dengan Kerajaan Hertia."     

Wajah para petinggi menegang dalam sekejap, tenggorokan mereka bagaikan terbakar; terasa sangat panas hingga umpatan dan bantahan kasar keluar dari mulut mereka semua.     

"Jangan bercanda! Kita memang menandatangani perjanjian damai, tetapi hubungan baik dengan mereka? Lebih baik Iblis itu membuang keinginannya!"     

"Benar! Dewa tidak akan mengampuni kita jika kita bersentuhan dengan para Iblis itu! Saya menjamin jika Kerajaan Meridonialis juga akan sependapat!"     

"Sial, apa yang sebenarnya Iblis-iblis itu inginkan!? Mereka tiba-tiba bergerak dan memberi pengaruh kepada dua Kerajaan sekutu kita!"     

Riuh para petinggi dengan kepala yang terbakar, amarah tak dapat tertahan sebab kebencian yang sudah tertanam. Mereka mengeluh dan memberi saran untuk memperingati Kekaisaran, ada pula seorang petinggi yang menyarankan sesuatu diluar nalar.     

"Apa ini sudah saatnya untuk menyatukan Kekuatan dan memberikan ancaman untuk Kekaisaran? Mungkin saja kita–."     

"Kekaisaran justru akan murka jika kita melakukan hal seperti itu, benarkan, Andares?" ucap sang Raja memotong ucapan petingginya itu, lalu ia seakan meminta kepastian kepada Jenderalnya.     

Andares yang berlutut pun kemudian berdiri seraya berkata "Benar, paduka. Saya juga tidak menyarankan jika intervensi militer akan berhasil kepada Kekaisaran, Iblis itu berkata jika Kekaisaran tidak akan melakukan hal yang berbahaya atau mengobarkan bendera perang selama Kekaisaran tidak dilukai. Terlebih lagi, Jenderal Iblis 500 tahun yang lalu yang pernah terlibat dalam perang suci masih hidup dan masih menjabat sebagai Jenderal."     

Wajah para petinggi semakin menegang kala mendengar ucapan Jenderal itu, seorang Jenderal Iblis yang dikenal kejam dan tak memiliki rasa kasihan yang pernah menghabisi banyak prajurit aliansi suci ketika perang itu berlangsung.     

"Tidak mungkin ... Iblis itu masih menjadi Jenderal?"     

"Kalau tidak salah, namanya ..."     

"Slaughter Human, Belial ..."     

Nama Iblis Belial beserta julukan yang mereka buat sendiri begitu terkenal diberbagai kalangan pemerintahan, terlebih di kalangan militer. Menjadikan Jenderal Iblis itu dikenal sebagai sosok yang paling tangguh di dunia dan menjadi musuh yang paling menakutkan bagi umat manusia.     

Posisi Belial tak berubah–sebagai Jenderal Iblis di Kekaisaran, semakin menakutkan dan berbahaya bagi mereka yang bertetangga dengan Kekaisaran. Para petinggi hanya terdiam sembari mengeratkan gigi karena keresahan dan rasa kesal mereka yang tercampur menjadi satu.     

"Andares, kau berkata demikian. Apa itu berarti kemarin kau bertemu dengannya?" tanya sang Raja yang juga penasaran, meski begitu suaranya terdengar sangat tenang seakan tak terkejut sama sekali.     

"Ya, paduka. Saat saya bersama pasukan pergi ke Kerajaan Uridonia untuk memenuhi permintaan tipuan Pangeran Kerajaan Abyc, pasukan Kekaisaran datang dengan jumlah sedikit ... Sekitar 20 prajurit dan 3 petinggi Kekaisaran Iblis yang datang tiba-tiba, salah satunya adalah Belial. Jika dibandingkan dengan ukuran tubuhnya, kurang lebih ukuran tubuh Jenderal Iblis itu tidak jauh berbeda dengan saya. Meski begitu saya bisa merasakan kekuatan yang begitu besar di dalam tubuhnya. Lalu, dia juga memakai pedang besar dari pemberian kaisar, entah bohong atau tidak tetapi penasihat Kaisar yang ada disana juga pernah berkata kalau dia memakai pedang itu untuk membelah gunung ..."     

Para petinggi semakin dibuat terbungkam dan tak bisa berkata-kata, selain populer katena pernah membantai manusia tetapi cerita tentang Iblis yang membelah gunung juga menjadi topik yang sering kali disangkal berulang kali kebenarannya dan dianggap mustahil.     

"Astaga, berbahaya sekali," ucap sang Raja seraya memejamkan matanya, dirinya percaya dengan apa yang dikatakan oleh Andares "Iblis memang memiliki usia yang sangat panjang, tidak heran jika masih ada Iblis yang bertahan dari perang besar 500 tahun yang lalu. Sama seperti Elf, banyak dari penduduk mereka juga bertahan dari perang masa lalu. Hebatnya, mereka benar-benar mengakhiri perang daripada dan menandatangani perjanjian damai dengan umat manusia daripada untuk membalas serangan," tambah sang Raja, dirinya berbicara sambil menopang wajah di atas kepalan lengannya disertai senyuman tipis.     

Seorang petinggi membalas ucapannya dengan suara terbata-bata "Ta—tapi, bisa saja me—mereka memang sudah lemah hari itu, benar?     

Beberapa petinggi juga menyetujui ucapannya seakan ingin mengatakan bila Kekaisaran tidaklah sekuat yang mereka pikirkan.     

Namun sang Raja langsung membantah mereka "Memang benar dalam sejarah tertulis jika beberapa Jenderal Kekaisaran Iblis terbunuh dalam perang ... Tapi disana tidak tertulis jika sang Kaisar Iblis Agung, Void, turun dalam medan perang, benar?" ucapannya dalam sekejap kembali membungkam, memberitahu mereka dengan jelas jika sang Kaisar selama ini masih belum menunjukkan kekuatannya.     

"Aku juga sadar jika Kekaisaran adalah ancaman besar bagi kita. Tetapi aku juga tidak setuju jika harus menggunakan kekerasan untuk mengatasi masalah ini," tambah sang Raja, kemudian sorot matanya tertuju kepada Andares "Andares, bagaimana menurutmu?" tanyanya.     

Andares menundukkan kepalanya,  kemudian ia menjawab "Seperti yang anda katakan, saya juga tidak akan setuju jika prajurit-prajurit Hertia digunakan untuk menghadapi Kekaisaran. Saya menyarankan untuk tidaj memakai militer untuk mengancam Kekaisaran."     

Sang raja mengangguk-angguk tanda ia sepakat dengan ucapannya, kemudian berkata "Tapi kita tidak bisa mengabaikan semua ini, meski Kekaisaran berkata jika mereka tidak akan mengobarkan bendera perang tetapi tidak ada jaminan jika para Iblis bisa menepati perkataannya," kemudian dirinya berdiri dan para menteri pula berdiri tegap menghadapnya "Para menteri ku. Kekaisaran sudah pasti menjadi ancaman untuk Kerajaan kita, tetapi ancaman itu terlalu berbahaya untuk kita hadapi sendiri. Karena itu jangan gegabah dan jangan mencari masalah dengan Kekaisaran, sementara itu aku akan bertemu dengan Raja Meridonialis dan raja lainnya untuk membahas masalah ini ... Kerajaan Uridonia dan Abyc ...," Raja itu menghela napas seakan muak untuk satu alasan, atau ia merasa berat untuk mengutarakannya "Kerajaan Uridonia mungkin bisa kita maklumi karena Kekaisaran jeli dalam menilai musuhnya, sebab itu Kekaisaran memilih menghentikan perang dibandingkan melanjutkannya. Tetapi Kerajaan Abyc ... Entah apa yang dipikirkan oleh sang Putri sampai meminta bantuan Kekaisaran."     

Wajah sang Jenderal mengkerut mendengar ucapan Raja "Jadi benar jika Kekaisaran sejak awal melindungi Kerajaan Abyc. Meski kami memberikan Pangrean Raudels, Kekaisaran tidak akan pergi dari tanah itu."     

Sang Raja mengangguk pelan "Benar sekali," ucapnya "Dalam laporanmu, kedatangan Kekaisaran dan kemunculan Putri yang sebenarnya saja sudah benar-benar aneh. Tidak dapat dipungkiri jika Kerajaan Abyc bekerja sama dengan Kekaisaran," tambah sang Raja menuturkan pengamatannya atas dasar laporan yang diberikan oleh Andares.     

Seorang petinggi bertanya penasaran "Kalau begitu, bukankah Kerajaan Abyc harus mendapat sanksi karena melanggar aturan aliansi dan perhanjian umat manusia?"     

Raja itu menyeringai, seringai yang memberikan arti paling mengerikan "Benar sekali, Kerajaan Abyc harus menanggung sanksi ... Jika tidak, dia akan menjadi musuh Aliansi ..."     

**     

Di dalam ruang pertemuan, Edward dan Ink Owl duduk di kursi dekat meja bundar itu, sedangkan Scintia berdiri di belakangnya. Mereka berhadapan tepat dengan sang Putri dan juga para petingginya, bersiap untuk membahas kesepakatan yang berkaitan dengan permasalahan semalam dan juga penangkapan Pangeran Raudels karena terlah terlibat dalam perbudakan terlarang di Kekaisaran.     

Edward kemudian berdiri lagi dengan senyuman yang merekah di wajahnya     

"Selamat pagi, semua. Terima kasih karena bersedia untuk memulai pertemuan ini di pagi hari. Sebelumnya saya harus minta maaf karena menyita waktu pagi anda sekalian, karena tuan Ink Owl harus segera kembali ke Kekaisaran," ucap Edward kepada mereka semua dengan senyuman ramah.     

Salah satu petinggi disana pun menjawab "Tidak, Tuan Edward. Sebaliknya kami senang karena harus membahas ini di pagi hari, karena saat matahari meninggi pun kami sudah sibuk untuk memperbaiki Kerajaan yang sedikit kacau. Kami harus segera menentukan pemimpin baru kami."     

"Ah begitu, mungkin saya harus ucapkan selamat kepada putri ... Atau tepatnya Ratu Ausele? Hahaha," balas Edward lagi.     

Putri Ausele tertawa pelan disertai senyuman tipisnya "Terima kasih, Tuan Edward. Sejujurnya, berkat Kekaisaran, setidaknya untuk saat ini Kerajaan Abyc bisa terbebas dari kekacauan,"     

Edward langsung membalasnya dengan cepat "Benar sekali, mulai sekarang anda sekalian harus memperhatikan hal-hal besar dan kecil lainnya untuk menjaga Kerajaan ini. Jika diizinkan tolong terima perkataan saya, hanya karena badai telah berlalu tapi bukan berarti tidak ada badai lainnya. Terlebih, mulai saat ini Kerajaan manusia mungkin akan lebih mengawasi kalian. Mau bagaimana juga, kalian sudah berhubungan dengan Iblis, sih."     

Senyuman sirna sesaat dari wajah sang Putri seraya tertunduk wajahnya, keresahan sesaat juga tampak jelas di wajah para petinggi yang tersisa. Perjanjian yang mengikat mereka sebagai Kerajaan manusia, melarang mereka untuk berhubungan dengan Kekaisaran dan juga pelarangan untuk membiarkan barang-barang Kekaisaran masuk ke dalam Kerajaan yang ikut dalam perjanjian. Kereta kuda Kekaisaran yang malam itu tiba juga termasuk pelanggaran dalam perjanjian.     

Wajah sang Putri kembali terangkat, membuat ekspresi yang begitu tegas di wajahnya "Saya sudah memikirkan segala resiko yang saya perbuat dan saya siap untuk menanggungnya," ucapan yang terdengar begitu tegas keluar dari mulut gadis yang usianya kurang lebih masih 16 tahun.     

Ketegasan yang terpancar dari dirinya membuat para petinggi kagum dengan ucapannya, bahkan Edward juga tersenyum sembari mengangguk tanda senang dengan ucapannya.     

"Ucapan yang bagus, Ratu Ausele. Kalau begitu kita mulai sa ... Ja."     

Ucapan Edward terjeda sembari menggulirkan matanya bergantian kepada para petinggi hingga kerutan samar-samar tampak di wajahnya.     

"Maaf ijin bertanya, apakah Tuan Loyd tidak datang malam ini?"     

Seakan berpindah, kini para menteri yang keningnya mengkerut mendengar pertanyaan Edward. Namun berbeda dengan sang Putri, ekspresinya tampak sedih kala mendengar pertanyaan Edward.     

"Anda mengenal Loyd?" tanya salah satu petinggi     

Ditanya seperti, Edward terdiam dalam kegugupannya. Pertemuannya dengan Loyd sangatlah rahasia dan tidak diketahui oleh Kerajaan Abyc, kecuali sang Putri. Ditanya seperti itu membuatnya tak bisa mengelak, sementara itu sang Putri tertawa pelan melihat dirinya kebingungan, lalu Ink Owl hanya memejamkan matanya seakan-akan     

"Ah ... Astaga, kalau seperti ini saya tidak bisa mengelak," ucap Edward pasrah tak bisa lagi menyembunyikan apa yang ia lakukan sebelum kedatangan Kekaisaran.     

Lalu dirinya pun menjelaskan segala kebenaran yang terjadi sebelum kekacauan malam kemarin terjadi, sang Putri juga membantu penjelasannya jika dirinya mengizinkan dan meminta Edward untuk datang ke Ibukota Kerajaan sembari memantau situasi disana. Kemudian juga menjelaskan jika ia meminta Edward untuk mencari orang bernama Loyd yang merupakan petinggi termuda di Kerajaan dan memberitahukan kebenarannya kepada Loyd secara tersirat dengan rangkaian kata yang hanya diketahui oleh para petinggi Kerajaan.     

"Astaga begitu ternyata!" ucap salah satu petinggi yang tak memiliki rambut.     

"Pantas saya merasa ada yang aneh dengan kedatangan Kekaisaran ...," ucap petinggi lainnya.     

Reaksi mereka berbeda dari apa yang Edward pikirkan.     

"Kalian tidak marah?" tanya Edward kepada mereka.     

Salah satu petinggi langsung menjawab "Tidak, memang mengejutkan tapi kami tidak marah. Terlebih itu adalah permintaan dari putri Ausele sendiri, jadi kami tidak bisa banyak bicara."     

"Begitu, syukurlah," ucap Edward setelah menghela napas lega "Lalu, bagaimana dengan Tuan Loyd?" tanya Edward lagi.     

Ekspresi sang Putri kembali berubah, meski dirinya berusaha mempertahankan senyuman tipisnya tetapi kesedihan nampak begitu jelas di matanya. Kemudian, putri menjelaskan segalanya kepada Edward ketika Hugo tiba-tiba berubah menjadi sangat kuat dan memukul Loyd sampai tak sadarkan diri. Tetapi Hugo itu sudah dibunuh dengan cepat oleh Scintia seperti apa yang Edward perintahkan.     

"Kekuatan melonjak tiba-tiba?" tanya Edward kebingungan.     

"Ya, saya tidak begitu tahu apa yang terjadi saat itu, tetapi apa yang Hugo lakukan saat itu benar-benar berbeda dari skill penguatan fisik. Bahkan dengan mata saya sendiri, saya tidak bisa melihat apa yang terjadi dengannya."     

Edward kembali terdiam mendengarkan penjelasan sang Putri itu, termenung sesaat kemudian terduduk seraya memikirkan segalanya. Apa yang tak bisa dilihat oleh sang Putri, tak bisa dilihat juga oleh dirinya. Seperti yang dikatakan developer jika ada kemungkinan ada orang yang memiliki benefit pemain lainnya, salah satu ya adalah sang Putri yang dapat melihat layar sistem meski tak ia sadari apa itu dan menganggapnya jika itu adalah mata atas karunia dewa.     

'Jika tidak menggunakan skill penguatan fisik, maka cara lainnya adalah menggunakan potion untuk meningkatkan STR. Tapi seharusnya buff itu terlihat di layas sistem ... Tidak, mungkin Putri Ausele tidak tahu hal itu,' batin Edward memikirkan segala kemungkinan yang kala itu terjadi.     

"Tuan Edward?" panggil sang Putri, mengembalikan Edward dari lamunannya.     

"Ah maaf. Kalau begitu bagaimana kita membahas itu pertama, apa tuan-tuan dan putri keberatan?" tanya Edward dengan wajah serius.     

"Tidak."     

"Saya juga setuju untuk membahasnya."     

Para petinggi dan Putri Ausele setuju untuk membahasnya, kemudian mata Edward teralih kepada Ink Owl.     

"Tuan Ink Owl, bagaimana?" tanya Edward.     

"Kedengarannya memang sangat janggal, ketika mendengarnya saya juga mengkhawatirkan beberapa hal jadi sebaiknya memang harus kita bahas," balas Ink Owl yang juga setuju dengan keputusan Edward.     

Kemudian pertemuan resmi mereka pun dimulai dengan membahas Hugo yang dalam sekejap menjadi sangat kuat. Mereka membahas dimulai dari saksi mata, pertumbuhan kekuatan, namun mereka tak bisa mencapai kesimpulan sebab tak memiliki alasan apa yang membuatnya menjadi sangat kuat.     

Potion penambah kekuatan yang Edward sangka pula bukan menjadi pelaku utama, sebab para petinggi tidak melihat Hugo meminum ramuan penambah kekuatan. Misalkan pun meminumnya, pasti Putri Ausele bisa melihat kekuatannya yang sudah meningkat, tetapi hal itu terjadi ketika dirinya datang, begitu pikir Edward yang berusaha memecahkan teka-teki tanpa bukti jelas.     

"Kekuatan yang tiba-tiba meningkat, tidak ada bukti dari potion ataupun skill. Apa mungkin jika Hugo memiliki kemampuan khusus seperti milik Lilith saat malam hari tiba atau milik Roxine yang sudah menghilang? Kemungkinan seperti itu ada sih ... Tapi entah kenapa aku ragu," gumam Edward dengan pelan seraya memegang dagunya–mengambil pose berpikir bak seorang detektif.     

"Bagaimana dengan obat-obatan?" tanya Ink Owl Tiba-tiba, memberikan jalan baru untuk Edward.     

Iblis berambut perak itu menoleh kepadanya "Apa maksudmu, Owl?"     

Ink Owl langsung menjawab "Ya, saya hanya menduganya. Karena obat biasanya akan memberikan efek cukup lama kepada tubuh, jadi karena itu Tuan Hugo tidak menunjukkan kekuatannya sampai waktunya tiba dan efek obatnya bekerja. Walau begitu saya belum mendengar ada obat yang bisa memperkuat seseorang secara drastis."     

Para menteri, putri hingga Edward juga dibuat berpikir keras dengan ucapan Ink Owl, sebab mereka sama-sama beranggapan jika ucapan sang penasihat kaisar itu tidaklah salah. Apa yang dikatakan Ink Owl memberikan alasan baru untuk memecahkan misteri mereka.     

"Benar! Bisa seperti itu."     

"Memang benar ada kemungkinan seperti itu, obat-obatan tidak memberikan efek langsung kepada tubuh, berbeda dengan potion yang memberikan efek langsung pada tubuh karena terdapat kandungan energi sihir di dalamnya."     

Seru para petinggi yang juga satu pikiran dengan Ink Owl.     

"Benar, saya tidak kepikiran kesana," balas Sang Putri dengan suara sedikit menyesal.     

Kemudian Edward menyela mereka semua seraya mengingatkan mereka "Tapi apa yang dikatakan Ink Owl hanyalah dugaan semata, masih belum ada bukti jika Hugo mengonsumsi obat-obatan. Bahkan jika itu benar, justru akan menjadi semakin berbahaya karena bisa didapatkan oleh beberapa pihak. Bahkan bisa saja penduduk ikut mengonsumsi obat-obatan itu dan pastinya ada dampak negatif nantinya," ucap Edward dengan sangat tegas, hingga mendapatkan respon raut wajah yang begitu serius dari para petinggi Kerajaan Abyc. Kemudian dirinya menoleh kepada Ink Owl "Kerja bagus, Owl. Meski asumsi mu belum benar, tetapi setidaknya kita bisa mencurigai satu hal dan membuat kita bisa waspada dengan hal seperti ini," puji Edward kepada burung hantu itu.     

Pujian yang keluar langsung dari mulut Iblis perak itu membuat sebuah dorongan kebahagiaan dari dalam diri burung hantu itu, sebab dirinya tak menganggap jika yang memuninya bukanlah Iblis biasa. Hingga dirinya kemudian menundukkan kepala kepada Edward.     

"Terima kasih, Tuan Edward."     

"A—ah ... Um!"     

Edward hanya membalas canggung seraya dirinya berharap agar mereka tak curiga, sementara itu sang Putri hanya tertawa. Hingga pembahasan mereka tentang Hugo pun berhenti di sana dengan kecurigaan jika Hugo mengonsumsi obat-obatan yang tak diketahui obat seperti apa itu. Kemudian pembahasan berganti tentang sang Pangeran yang akan Kekaisaran tahan, lalu pembahasan lainnya dan terus berganti hingga matahri telah mencapai titik tertingginya di dunia itu.     

Seperti yang dikatakan Edward, Ink Owl pulang lebih dulu menggunakan teleportasi sedangkan Edward bersama dengan Uksia akan pulang saat sore hari, tentu dengan izin sang Putri. Mereka juga diizinkan untuk berjalan-jalan di Ibukota dengan syarat ada seorang petinggi dan pengawal yang mengajak mereka berkeliling. Perizinan yang membuat mulut Edward tersenyum lebar, tetapi di tengah kebahagiannya, ada satu tempat yang paling ingin ia kunjungi yaitu ruang perawatan di Istana Kerajaan Abyc.     

Edward bersama sang Putri juga diikuti Uksia di belakang mereka, pergi bersama untuk melihat seseorang yang tengah tak sadarkan diri. Seorang pemuda yang diangkat menjadi petinggi Kerajaan Abyc, dirinya tengah terbaring dengan amata terpejam, seluruh tubuhnya diberi kain kasa yang saling mengikat.     

Sang Putri berkata "Sebelumnya dia hampir kalah, tetapi aku memaksanya untuk berdiri dan akhirnya seperti ini. Dokter Kerajaan berkata jika beberapa tulangnya retak, tetapi sudah disembuhkan dengan sihir penyembuhnya walau dia hanya menyembuhkannya sedikit, tetapi dia akan baik-baik saja."     

Edward menatapnya dengan rasa kasihan kemudian berkata "Ah ... Entah kenapa aku tidak heran jika dia bisa dikalahkan oleh Hugo, mendengar tentang Hugo di pertemuan tadi meyakinkan ku berpikir begitu."     

Kemudian keheningan tercipta untuk sesaat, hingga sang Putri meliriknya dan bertanya "Tapi, Scintia hebat bisa mengalahkannya langsung."     

Edward terkekeh dengan angkuh serta ucapannya juga "Heh! Mau bagaimana juga kami adalah Iblis, kami jauh lebih kuat dari kalian. Justru aku akan lebih panik jika Hugo tidak bisa dikalahkan Scintia."     

Sang Putri juga terkekeh mendengarnya, entah karena terdengar lucu atau memang itu adalah kenyataannya "Kau benar," ucap Putri Ausele.     

Suasana yang begitu terasa berat, Edward berjalan menuju ke arah Jendela lalu membukanya; menunjukkan pemandangan padang rumput yang begitu luas. Mereka berada di ruangan yang tinggi dengan jendela yang menghadap ke arah selatan.     

"Apapun yang terjadi selanjutnya akan menjadi pertarungan yang sangat berat, baik untukmu ataupun diriku ...," Edward menghela napas, kemudian dirinya berbalik dengan wajah serius     

"Persiapkan dirimu, Ausele. Semuanya mungkin akan menjadi buruk ... Kerajaan mu akan hancur."     

To be continue     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.