Lovely
Lovely
"Kalau Ibu ga sibuk mungkin Ibu bisa ke toko sebentar. Ibu bisa liat mereka ngapain. Mungkin bisa dapet petunjuk nanti, soalnya Faza sama sekali ga dapet petunjuk apa-apa dari rekaman CCTV."
"Ibu ga sibuk sih sabtu sore sama senin pagi. Ibu ga perlu bilang-bilang dulu kan kalau mau ke sana?"
"Dateng aja, Bu. Ga pa-pa. Kalau bilang-bilang nanti malah mereka waspada."
"Okay kalau gitu. Sebenernya Ibu bingung kenapa ga batalin aja rencana Faza ke toko kalau emang tau mereka punya rencana, tapi kalau Faza emang mau tetep dateng Faza harus hati-hati, ya?"
"Iya, Bu. Tadi udah bahas itu sama Astro waktu pulang ..."
"Kencan." Astro berbisik di telingaku sambil mengecupnya.
Aah laki-laki ini benar-benar....
Kami baru saja selesai bercinta dan aku sedang duduk bersandar padanya. Dia melingkarkan kaki mengelilingi tubuhku dan memelukku dari belakang sambil mengelus perutku perlahan. Sebetulnya dia sudah berjanji tak akan mengganggu percakapanku dengan ibunya, tapi coba lihat apa yang sedang dia lakukan.
"Oma tau soal ini?" Ibu bertanya.
"Oma belum tau. Jangan kasih tau dulu ya, Bu. Faza ga mau bikin Oma khawatir." ujarku sambil mengelus wajah Astro dan mengecup puncak kepalanya yang beraroma green tea.
"Okay. Kalian harus lebih hati-hati dua minggu ini. Minggu depan kemungkinan hasil sidangnya keluar. Hubert masih ada di Madura berarti bisa aja nanti dia mampir ke Surabaya lagi sebelum pulang. Kalau Hubert dateng ke workshop Faza harus langsung hubungin Kyle, Faza ngerti?"
"Ngerti, Bu."
Ibu menggumam, "Ibu tau ayah rahasiain negara baru buat kalian semester depan. Ibu udah coba rayu ayah berkali-kali, tapi ... Faza tau sendiri ayah keras, susah dirayu. Ibu minta maaf ya, Ibu juga ga bisa ngasih tau."
"Ibu curang." bisik Astro di telingaku.
Aku menoleh padanya dan memberinya isyarat untuk diam sebelum kembali bicara dengan ibunya, "Ga pa-pa. Faza ngerti kok. Mm ... Ayah ga di rumah sekarang?"
"Ayah masih di jalan pulang dari mansion. Mungkin sebentar lagi sampai. Ibu ga ikut soalnya tadi ada meeting mendadak sama mama Denada di panti asuhan."
"Mama Denada gimana, Bu? Faza belum telpon lagi."
"Sekarang udah mau senyum lagi. Udah ga murung terus. Sebenernya Ibu mau minta kalian sempetin main ke rumah Denada, tapi kalian udah niat mau ngajak Opa sama Oma nginep di resort."
"Lain kali kalau kita pulang lagi kita mampir ke rumah Denada, Bu. Faza juga kangen."
"Iya. Kalian juga harus nyari waktu ke mansion lagi. Kemarin kakek nanyain."
"Iya, nanti Faza bilang ke Astro."
"Astro masih kerja?"
Aku hanya menggumam sambil mengelus rambut Astro, "Ibu mau ngomong sama Astro?"
"Ga usah. Ibu ga mau ganggu. Anak itu kalau udah kerja kayak ayah, nyebelin."
Aku tersenyum. Andai Ibu tahu aku hampir selalu mengganggu Astro saat dia bekerja. Astro bahkan selalu membiarkanku merebahkan kepala di pangkuannya sambil mengelus perutnya.
"Faza istirahat aja duluan, ya? Ga usah nungguin Astro. Faza perempuan, harus lebih banyak istirahat dibanding kerja."
"Iya, Bu."
"Ada lagi yang mau Faza bahas?"
"Itu aja. Makasih ya, Bu. Maaf Faza ngerepotin."
"Ga usah sungkan begitu ah. Faza kan anak Ibu. Ibu tutup telponnya ya."
"Iya, Bu."
Sambungan telepon kami terputus karena Ibu yang memutuskannya. Aku tahu Ibu memang jarang sekali berbasa-basi jika memang tak perlu atau mungkin Ibu memang memiliki pekerjaan lain yang harus diselesaikan.
Bulu halusku meremang saat Astro mencumbu tengkukku. Dia memeluk tubuhku erat sekali di balik selimut yang menutupi tubuh kami.
"Mandi yuk." ujarku sambil mengecup pelipisnya.
Astro hanya menggumam sambil menciumi leherku dan menjalar ke bahu.
"Udah, Honey. Kita harus istirahat. Nanti tengah malem kita harus bangun."
"Sekali lagi ya." ujarnya sambil melepas bibir dari bahuku dan entah bagaimana tiba-tiba dia sudah merebahkanku ke tempat tidur, dengan tubuhnya berada di atasku.
Aah laki-laki ini benar-benar....
Aku meraih wajahnya dengan kedua tanganku sebelum dia sempat mencumbu bibirku, "Kerjaan kita banyak, kamu tau?"
"Aku tau. Cuma sekali kok."
Aku terdiam sambil menatapi wajahnya yang merona merah sekali. Dengan tatapan lapar dan lembut di saat yang sama, rambut berantakan karena aktivitas bercinta kami sesaat lalu, juga tubuhnya yang hangat menjalari tubuhku. Bagaimana mungkin aku tidak mencintainya?
"Jawab dulu pertanyaanku."
Astro hanya diam dan menungguku melanjutkan kalimatku.
"Aku tau kamu pasti punya cara buat gagalin rencana Ayah kalau kamu mau. Kenapa kamu mau ikutin aku pakai rencanaku?"
"Aku kan udah bilang, aku percaya sama kamu."
Aku terdiam.
"Aku ga tau apa rencana kamu akan berhasil, tapi ga ada salahnya dicoba."
"Kamu ngasih aku kesempatan."
Astro mengangguk dan mengelus ujung rambut di dahiku, "Aku mau kasih kamu kesempatan. Kita udah nikah, Honey. Kita juga masih muda banget. Kita mungkin bikin salah, tapi kita belajar dari kesalahan kita kan?"
Aku hanya mampu mengangguk.
"I love you. Aku ga main-main."
"I love you too. Aku juga ga lagi main-main sama kamu."
Astro mengecup bibirku, "Ada pertanyaan lain?"
Aku terdiam sebelum bicara, "Kamu punya rencana kan buat Vinny?"
"Aku punya. Kamu mau tau?"
Aku mengangguk dalam diam dan menunggunya melanjutkan kalimatnya.
"Aku udah minta Axe hack hape dia, hape Putri juga. Aku ga tau harus gimana jelasin ke kamu, tapi aku yakin Putri kenal sama orang yang pakai akun nama Dara. Aku juga ga tau gimana harus jelasin ke kamu, tapi aku yakin Vinny akan nekat jalanin misinya."
"Aku ga ngerti."
"Ga masalah. Nanti aku kasih tau kamu rencanaku. Aku mau making love sekali lagi." ujarnya dengan senyum menggodanya yang biasa, yang entah bagaimana tiba-tiba muncul begitu saja.
"Jelasin dulu." ujarku sambil mendorong wajahnya menjauh saat dia hampir menyambar bibirku.
"Nanti aja."
"Sekarang, Honey."
Astro terdiam sebelum menyandarkan kepala dia bahuku dan mengelus leherku perlahan, "Vinny punya hutang budi sama Abidzar. Jadi apapun yang Abidzar minta dia kerjain kayaknya akan dikerjain. Putri emang lemah sama orang baik. Aku punya feeling Dara itu deket sama dia. Axe nemu chat Putri sama satu orang yang kuliah di kampus kamu yang lama dan mereka bahas kamu terus."
"Trus rencana kamu buat mereka apa?"
Astro mendongkak untuk menatapku, "Aku udah bilang aku mau pecat Putri, kan?"
"Seriously?"
"Aku serius, Honey."
Aku menghela napas panjang dan menatap langit-langit kamar dalam diam. Putri sudah bekerja denganku lebih dari dua tahun dan dia baik sekali. Aku tak akan menemukan orang lain seperti dirinya lagi.
"Ga ada cara lain?" aku bertanya sambil terus menatap langit-langit kamar, tapi tanganku bergerak mengelus rambutnya.
"Ada. Kita harus nemuin Dara dan ngasih liat ke Putri kalau dia selama ini dimanfaatin."
Aku menatapnya dengan tatapan kesal, "Kenapa ga bilang dari tadi?"
Astro memberiku senyum menggodanya yang biasa, "Pengen ngisengin kamu."
Aah laki-laki ini benar-benar....
"Trus gimana sama Vinny?"
Astro menaikkan bahu, "Aku mau pecat dia."
"Seriously?"
"Kali ini aku serius. Aku lagi pertimbangin mau pecat Gon juga, tapi kamu harus dapet karyawan baru dulu, kan?"
Dia benar. Astaga ... apa yang harus kulakukan sekarang?
"Pertanyaan kamu udah aku jawab, Honey. Aku mau making love sekali lagi. Kalau kamu banyak alasan aku tambah jadi dua kali."
Aku mencubit kedua pipinya dengan kencang, "Dasar mesum!"
"Kamu kan suka. Ga masalah kan?" ujarnya sambil meraih tengkukku dan mencumbu bibirku perlahan.
Aku ingin sekali menolaknya, tapi dia pasti akan bertingkah sangat menyebalkan besok. Maka aku hanya pasrah menikmati cumbuannya yang membuat suhu tubuhku naik karena hasrat.
Astro melepas bibirku dan menyapu leherku dengan bibirnya yang lembut. Setiap gerakannya membuatku merasakan kenikmatan yang tak bisa kutolak.
"I love you, Honey." bisiknya tepat di belakang telingaku dan aku hanya bisa merintih lirih sambil meremas rambutnya yang berantakan. "My Lovely Honey."
=======
Semoga readers sehat, lapang rejeki, selalu menemukan solusi terbaik apapun masalah yang sedang dihadapi dan bahagia bersama keluarga tersayang. Terima kasih banyak atas antusias kalian baca lanjutan novel Penikmat Senja -Twilight Connoisseurs-
Kalian bisa add akun FB ku : nou
Atau follow akun IG @nouveliezte
Akan ada banyak spoiler bertebaran di dua akun di atas, jadi kalian bisa follow nou di sana yaa..
Dukung nou dengan vote powerstone & gift setiap hari, juga tulis komentar & review tentang kesan kalian setelah baca novel ini. Luv u all..
Regards,
-nou-