Eko
Eko
"Estimasi harga perbaikannya segini." ujarku sambil menyodorkan sebuah kwitansi.
Dokter Alena mengangguk, "Saya bisa bayar setelah selesai?"
"Bisa." ujarku sambil mengangkat kotak beludru berisi kalung dan memberikannya pada Umar karena dia yang bersedia memperbaikinya. "Tunggu aku di atas."
Umar mengangguk dan berlalu diiringi yang lainnya kembali menaiki tangga ke lantai dua. Mereka harus menungguku membuka ruang penyimpanan untuk mereka.
"Kamu harus berangkat sekarang." ujarku pada Astro.
Astro mengangguk dan bangkit, "Maaf ya, Dok, saya ga bisa nemenin lebih lama. Ada kelas."
"Ga pa-pa. Saya juga ada praktek." ujar Dokter Alena yang juga bangkit berdiri. "Kabarin saya kalau udah selesai. Nanti saya ke sini."
Aku hanya mengangguk dan berjalan mengiringi mereka keluar dari workshop. Dokter Alena menghampiri mobilnya, sedangkan Astro menaiki motornya.
Aku menyalami dan mencium tangan Astro sebelum dia pergi, tepat seperti yang biasanya kulakukan. Aku tahu Dokter Alena memperhatikan gerak-gerik kami dari dalam mobil sebelum memberi sebuah klakson sebagai tanda dia akan segera pergi. Kami hanya menundukkan bahu sebagai isyarat salam padanya.
"Hati-hati. Jangan ngebut ya." ujarku sambil menutup kaca helm Astro.
Astro hanya mengangguk dan mengarahkan motornya ke luar. Dia sempat mengelus puncak kepalaku sebelum benar-benar menghilang dari parkiran.
Aku kembali memasuki workshop dan bergegas ke lantai dua, lalu memberikan briefing yang sebetulnya sudah sangat terlambat. Aku baru saja akan memberikan detail pekerjaan untuk Umar saat tak sengaja mendapati Qory sedang menatapku ragu-ragu.
"Ada yang mau kamu sampaiin ke aku?" aku bertanya.
Qori menggeleng, "Cuma agak bingung tadi waktu Putri bilang harus nunggu kamu. Putri juga bilang nanti kita pulang cepet, apa bener?"
"Bener. Nanti aku bikin jadwal buka tutup workshop sesuai sama jadwalku. Aku mau ngurusin workshop ini sendiri sebelum aku pindah, jadi kalau kalian mau ambil bahan atau ada apa aja bilang aku ya."
Semuanya mengangguk walau aku tahu mereka pasti menduga ada sesuatu yang terjadi, tapi aku akan mengabaikannya. Pekerjaan kami banyak sekali hari ini dan harus selesai sebelum waktunya aku berangkat ke hotel tempat Donny menginap.
Aku mengambil daftar bahan yang dibutuhkan oleh masing-masing partner kerjaku dari ruang penyimpanan dan membagikannya pada mereka. Kemudian duduk di kursiku yang biasa yang berada di dekat jendela dan menyalakan laptop untuk mengecek semua arus informasi dari akun sosial media workshop.
Bantuan yang kudapatkan dari Viona semalam membawa perubahan besar. Banyak pelanggan kami yang sebelumnya tak bereaksi ikut membela hanya dengan satu komentar positif dari Viona. Ini adalah suatu hal yang bagus, tapi juga menyimpan hal lain. Yaitu, aku belum tahu siapa pemilik akun bernama Dara yang membuat komentar negatif itu.
Sebetulnya aku bisa saja mengabaikan akun bernama Dara itu karena memang akan ada komentar negatif dari siapa saja. Aku hanya entah kenapa merasa tertarik padanya karena reaksi Putri saat menemukan akun itu terlihat begitu berbeda.
Aku menoleh untuk menatap Putri. Dia sedang berkutat dengan laptop di hadapannya dengan tatapan serius. Aku tahu pendapat Astro tentangnya adalah benar bahwa dia memang bisa mudah terbawa suasana pada orang yang bersikap baik padanya. Walau sebetulnya hal itu adalah normal.
Aku kembali menyusuri komentar di akun sosial media workshop dan memberi pesan pada Viona untuk berterimakasih padanya, lalu mulai menyelesaikan pekerjaan yang lainnya. Entah sudah berapa lama aku berkonsentrasi pada berbagai laporan email saat handphoneku bergetar. Ada pesan dari Sari.
Sari : Siang, Za. Bener kamu minta Giana ke toko mulai minggu depan?
Aku : Iya. Buat bantu kamu
Sari : Aku pikir dia cuma bercanda. Maaf kalau aku ganggu kamu kerja. Aku cuma mau nanya itu
Aku : Ga pa-pa. Ga usah bilang soal itu ke Gon sama Vinny dulu ya
Sari : Okay
Aku baru saja akan meletakkan handphone saat mengingat aku belum menerima satu pun pesan dari Astro. Aku mengetik pesan untuknya dan menunggunya selama beberapa lama, tapi sepertinya dia memang sedang sibuk sekali. Aku meletakkan handphone dengan rasa bersalah. Astro pasti terlambat masuk ke kelasnya hari ini. Aku tak bisa membayangkan entah apa yang sedang dia lakukan sekarang untuk mengganti keterlambatannya.
Aku kembali fokus pada berbagai laporan di email dan membuat sebuah dokumen presentasi berisi konsep baru untuk gerai kopi. Aku memiliki janji akan memberikan presentasi pada jajaran managemen besok pagi. Aku baru mengalihkan tatapan dari laptop saat Putri menepuk bahuku dan mengajakku makan siang.
Kami makan siang bersama dan berkumpul di meja dapur. Kami memakan masakan Qori dan Bara hari ini. Dan aku tahu masih ada pertanyaan di benak mereka walau mereka menemaniku makan siang sambil bercanda.
"Sebenernya aku lagi nyari orang buat jaga workshop ini kalau aku pindah, tapi sementara waktu aku yang handle semuanya. Gaji kalian tetep penuh dan aku tambah kayak biasa kalau jam kerja kalian juga nambah. Aku cuma sesuaiin jam buka dan tutup workshop ini sama jadwalku." ujarku setelah memastikan semua orang selesai dengan makanan masing-masing.
"Bukan karena ada yang komentar jelek di sosmed workshop?" Parti bertanya.
"Itu udah bukan masalah dan emang ga ada hubungannya sama itu. Selama ini Putri yang handle workshop kalau aku ga ada, tapi Putri yang bilang ga yakin bisa tinggal di sini kalau aku pindah. Jadi aku pikir mungkin emang lebih baik aku yang handle semuanya sementara waktu ini."
Semuanya saling bertatapan dalam diam, tapi ada raut lega yang tak terungkap di wajah mereka. Kecuali Putri yang terlihat masih sedikit tersinggung walau tak mengatakan apapun. Aku tahu aku tak mungkin membuat semua orang menyukai keputusanku. Terlebih aku memang meminta kunci dari Putri begitu mendadak. Aku hanya berharap dia mengerti dengan penjelasan yang baru saja kuberikan padanya. Entah cepat atau lambat.
Aku mengajak mereka kembali bekerja di lantai dua setelah giliran membereskan semua perkakas bekas makanan kami selesai. Aku menemukan beberapa pesan di handphone yang tadi kutinggalkan di meja.
Astro : Sorry, Honey. Tadi aku telat jadi ditahan dosen sebentar. Kita ada janji ketemu Donny, selesaiin kerjaan kamu
Aku : Okay
Astro : Kamu udah makan siang?
Aku : Udah. Kamu udah?
Astro : Aku baru mau makan sama Jojo. Tunggu aku pulang
Aku : Okay. Hati-hati ya
Astro : I love you, Honey
Aku : I love u too, Honey
Aku meletakkan handphone dengan senyum terkembang di bibirku. Aku tahu senyum ini tak akan pergi dalam waktu dekat dan kurasa aku akan membiarkannya, walau pasti terlihat aneh sekali karena aku sedang tersenyum seorang diri.
Ada bar percakapan baru di laptop saat aku membukanya kembali. Ada pesan dari Kyle.
Kyle : Nona udah cek email baru yang Kyle kirim?
Aku membuka email baru dari Kyle dan membacanya dengan seksama dengan jantung berdetak kencang. Kyle memberiku beberapa file temuannya mengenai kecelakaan jembatan yang menewaskan keluargaku bertahun lalu. Ada seorang pria yang mempersiapkan kerusakan jembatan itu, bernama Eko.
Dia menggunakan beberapa bahan peledak di bawah jembatan untuk memutus jembatan dari pondasinya. Sialnya dia jatuh dan terkena reruntuhan. Dia hanyut dan ditemukan meninggal dengan status sebagai korban.
Ingatanku melayang ke bentuk jembatan gantung yang terlihat kokoh bertahun lalu. Aku ingat arus sungai yang deras mengalir di bawahnya, tapi harus kuakui aku tak menyadari apapun yang terdengar seperti ledakan saat itu.
Tiba di sebuah halaman dengan sebuah foto yang kukenali walau samar. Dia adalah pria yang sama yang beberapa kali berbincang dengan Ayah mengenai teknik mengambil foto dengan kamera SLR. Dia adalah Eko.
Entah bagaimana, aku bisa merasakan adrenalin mengaliri aliran darahku. Aku mengenali aliran adrenalin yang berbahaya ini. Apa yang harus kulakukan sekarang?
=======
Semoga readers sehat, lapang rejeki, selalu menemukan solusi terbaik apapun masalah yang sedang dihadapi dan bahagia bersama keluarga tersayang. Terima kasih banyak atas antusias kalian baca lanjutan novel Penikmat Senja -Twilight Connoisseurs-
Kalian bisa add akun FB ku : nou
Atau follow akun IG @nouveliezte
Akan ada banyak spoiler bertebaran di dua akun di atas, jadi kalian bisa follow nou di sana yaa..
Dukung nou dengan vote powerstone & gift setiap hari, juga tulis komentar & review tentang kesan kalian setelah baca novel ini. Luv u all..
Regards,
-nou-