Jadwal
Jadwal
Ini berbeda sekali dengan yang biasa kulakukan. Biasanya aku hanya akan membiarkan segalanya terjadi apa adanya. Aku juga tak terlalu memperhatikan sekelilingku karena tak ingin pikiranku terlalu penuh dengan segala hal yang tak perlu.
Aku melirik jam di lengan, pukul 12.24. Aku memberi Astro sebuah pesan karena tak ingin mengganggunya selama ujiannya berlangsung.
Sudah dua hari kami hanya saling berkirim pesan, itu pun hanya di waktu tertentu seperti pagi saat aku akan berangkat ke toko, siang hari seperti sekarang ini saat aku mengingatkannya untuk makan tepat waktu dan malam hari saat kami akan beristirahat.
Sebetulnya aku merasa ini menyebalkan. Aku hanya tak ingin Astro merasa lebih gusar karena aku mengganggunya. Sudah cukup aku membuatnya gusar dengan mengabaikannya dan mencium sedikit sudut bibirnya. Aku tak akan mencoba berbuat gegabah seperti itu lagi mulai saat ini.
Aku : Jangan lupa makan siang, Astro. Awas kamu kalau kena thypus lagi di waktu begini. Kita mau nikah, kamu tau?
Astro : Siap, Nyonya Astro
Aku : Belum resmi
Astro : Sebentar lagi kok
Aku : Aku ga mau dipanggil begitu. Aneh banget
Astro : Kamu suka atau ga, kamu akan tetep jadi Nyonya Astro
Aku : Kamu boleh panggil aku Honey, tapi aku ga mau dipanggil Nyonya
Astro : Kolegaku nanti akan manggil kamu begitu. Terima aja
Aku : Ga mau. Aku mau minta mereka panggil namaku aja nanti
Astro : Kamu lagi 'dapet'?
Sial, bagaimana dia bisa tahu? Ini memang hari pertama aku menstruasi. Entah kenapa, sudah tiga kali jadwal menstruasiku meleset dari tanggal yang biasanya.
Astro berpendapat mungkin saja aku terlalu tertekan dengan isu skandalnya beberapa waktu lalu, tapi aku sendiri benar-benar tak mengerti kenapa jadwal menstruasiku menjadi kacau seperti ini.
Aku : Iya
Astro : Aku kirim lavender sama coklat ke toko. Baik-baik selama aku ga ada. Jangan bikin masalah
Aku : Aku ga pernah bikin masalah
Astro : Iya tapi masalah nempel terus sama kamu
Aku : Kan bukan mauku kalau mereka deket-deket aku. Lagian yang abis kena kasus kan kamu. Aku udah lama ga kena masalah
Astro membaca pesanku, tapi tak membalasnya. Mungkin dia sibuk sekali.
Aku menghela napas sebelum meletakkan handphone di holder sebelah kemudi, lalu menyalakan mobil dan keluar dari area parkiran ekspedisi. Aku lebih sering mengecek spion sejak beberapa hari lalu. Aku bisa melihat mobil Lyra dan Rommy membuntutiku dari jauh, tapi sepertinya tak ada orang lain lagi yang mengikuti perjalananku.
Aku sampai di toko dan menemukan tanda pintu toko menunjukkan tanda tutup. Aku langsung membuka pintu dan naik ke lantai dua. Sepertinya semua partner kerjaku baru saja selesai makan siang.
"Sorry, kita makan duluan." ujar Putri saat melihatku.
"Ga pa-pa. Aku kan ga pernah masalahin itu." ujarku sambil mengambil sekaleng minuman isotonik dari kulkas.
"Aku sama Vinny ke bawah ya. Mau buka toko lagi." ujar Sari.
Aku hanya mengangguk dan duduk di salah satu kursi makan. Putri menyodorkan sekotak bento padaku. Aku memang memintanya untuk membeli makan siang untuk kami sementara aku pergi ke ekspedisi untuk mengirim pesanan.
"Thank you."
Putri menatapku ragu-ragu, "Kamu ga capek?"
Aku hanya menggeleng karena mulutku sedang mengunyah makanan. Aku memang terkadang merasa lelah, tapi tak merasa kehilangan tenaga seperti saat pertama kali Opa memberiku banyak pekerjaan untuk kuselesaikan.
Mungkin ini adalah efek dari vitamin yang setiap hari kuminum. Vitamin yang sama dengan yang dikonsumsi Astro selama ini. Aku mengingat Donna pernah mengira aku sedang mengalami growth spurt saat pertama kali aku meminumnya.
"Kamu harusnya di rumah aja. Ga perlu ke sini terus. Kamu kan sebentar lagi nikah. Kamu harus sehat." ujar Putri.
"Aku sehat kok." ujarku setelah menelan.
Gon menggeleng sambil menatapku, "Baru kali ini aku liat cewek gila kerja. Cewek lain seumuran kamu tuh biasanya main di mal, nongkrong di kafe, gosip di sosmed."
"Bagus kan kamu ketemu aku?"
Sebetulnya aku justru sedang memikirkan Astro. Jika aku yang hanya seperti ini disebut gila kerja, lalu bagaimana dengannya? Dia sudah merencanakan apa yang akan dia lakukan sepanjang hari. Dia akan kesal saat rencananya diganggu atau saat suasana hatinya sedang buruk karena aku menggodanya.
Putri dan Gon saling bertatapan dalam diam. Sepertinya mereka sudah terbiasa dengan sikapku.
"Kita khawatir kamu sakit." ujar Putri.
Aku tersenyum, "Thank you udah khawatirin aku. Aku sehat kok."
Sepertinya Gon menyerah untuk bicara denganku. Dia bangkit dan mulai berkutat dengan souvenir pernikahanku di satu sudut.
"Boleh aku kasih kamu saran?" Putri bertanya.
Aku mengangguk.
"Kamu harus refleksi. Jalan-jalan ke mana gitu biar kamu ga kerja terus."
"Aku baru aja jalan-jalan ke Gua Kreo hari minggu kemarin, tapi kayaknya aku emang butuh refleksi. Kamu mau nemenin?"
Putri menatapku tak percaya, "Serius kamu ngajakin aku refleksi? Mereka bisa ngiri sama aku nanti."
Sepertinya Putri benar, "Nanti aku kasih kalian waktu refleksi gantian."
"Serius?"
Aku hanya mengangguk. Aku akan menganggapnya sebagai rasa terima kasih pada mereka karena sudah bersikap baik padaku.
Terdengar seseorang menaiki tangga. Vinny menghampiriku sesaat setelahnya, dengan satu buket bunga lavender dan paper bag di tangannya yang lain. Dia menyodorkan semuanya padaku.
Aku mencari kartu yang biasanya diselipkan di buket bunga lavender, tapi tidak menemukannya. Aku mengambil handphone dari saku dan mencari pesan dari Astro, tapi dia bahkan belum membalas pesanku yang terakhir.
Aku menghela napas. Sepertinya dia benar-benar sibuk.
"Ada yang salah?" Vinny bertanya.
Aku hanya menggeleng dan melanjutkan aktivitas makanku. Aku tak akan memberi pesan lagi untuk Astro sementara waktu. Astro pasti akan menghubungiku jika dia merindukanku.
Coba lihat siapa yang begitu gila bekerja? Gon pasti akan menganggap Astro bukan manusia.
=======
Temukan nou di Facebook & Instagram : @NOUVELIEZTE
Untuk baca novel nou yang lain silakan ke : linktr.ee/nouveliezte
Novel ini TIDAK DICETAK.
Novel pertama nou yang berjudul "Penikmat Senja -Twilight Connoisseurs-" ini EKSKLUSI.F & TAMAT di aplikasi W.EBNOVEL. Pertama kali dipublish online tanggal 2 Juli 2019 dan selesai tanggal 29 September 2020.
Kalau kalian baca part berkoin di chapter 74 [PROYEK] & seterusnya selain WEBNOVE.L, maka kalian sedang membaca di aplikasi/website/cetakan BAJAKAN dan nou ga ikhlas kalian baca di sana. Silakan kembali ke TAUTAN RESMI : http://wbnv.in/a/7cfkmzx
Semoga readers sehat, lapang rejeki, selalu menemukan solusi terbaik apapun masalah yang sedang dihadapi dan bahagia bersama keluarga tersayang. Nou sangat menghargai kalian semua yang mendukung novel ini dengan nulis komentar & review, juga gift karena bikin nou semangat.
Terima kasiiiih buat kalian yang SHARE novel ini ke orang lain melalui sosmed yang kalian punya. Banyak cinta buat kalian, readers!
Regards,
-nou-