Penikmat Senja-Twilight Connoisseurs

Kabur (21+)



Kabur (21+)

0CHAPTER INI MENGANDUNG KONTEN DEWASA!     

HANYA USIA 21+ YANG BOLEH BACA YA, READERS!     

PLISSS ... USIA DI BAWAH 21 DILARANG MASUK SINI!!     

***     

Kami berdua terengah setelah menyelesaikan hasrat beberapa saat lalu. Lenganku masih memeluk bahu dan meremas rambutnya dengan kencang.     

Astro masih menahan tengkuk dan punggungku yang melayang, tapi perlahan meletakkan tubuhku kembali ke tempat tidur. Dia mencumbu bibirku perlahan hingga napas kami yang memburu reda dengan sendirinya.     

"Thank you, Honey." ujarnya setelah melepas bibirku.     

Pandangan mataku masih kabur, dengan jantung yang berdetak tanpa irama. Namun ada kelegaan luar biasa yang datang saat aku hampir saja merasa akan akan gila karena bercinta dengannya.     

Entah sudah berapa kali kami melakukannya sejak semalam. Tenaganya seolah tak ada habisnya. Seperti inikah rasanya berbulan madu?     

"Mau lagi?" dia bertanya sambil mengecup bibirku.     

"Cukup, Honey. Aku ngantuk banget."     

"Kan aku dah bilang kamu harus banyak makan. Kenapa ga nurut?" dia bertanya sambil mengecup tengkukku.     

Bagaimana mungkin aku menjawabnya? Tubuhku lelah sekali.     

"Stop it." ujarku saat tangannya mulai merayapi punggungku.     

"Kamu harus mandi dulu, kamu tau?"     

"Aku ngantuk."     

Astro menatapku dalam dim sebelum menggeser tubuhnya ke samping. Kemudian meletakkan kepalaku di lengannya, memelukku dengan lembut, dan mengecup bibirku. Dia mengelus rambut di ujung dahiku, "Nanti aku bangunin."     

Mataku terpejam dengan sendirinya. Tanganku yang masih berada di bahunya turun ke dadanya yang telanjang. Aku bisa merasakan detakan jantungnya yang masih berirama kencang dengan posisi ini.     

Matahari sudah tinggi, tapi kami masih belum keluar kamar sejak kemarin sore setelah selesai berdansa. Seorang staf bahkan mengantarkan sarapan sebelum kami sempat memesannya.     

"Honey." ujarku dengan mata terpejam.     

Astro hanya menggumam.     

"Kenapa kita nikah sekarang?"     

"Karena dia tau tanggal pernikahan kita. Aku ga mau dia bikin kasus di sana."     

Aku memaksakan diri membuka mata dan mendongak untuk menatapnya, "Dia?"     

"Nanti kamu tau siapa."     

"Zen?"     

Astro menatapku lama sebelum menjawab, "Bukan, Honey."     

Entah kenapa aku merasa lega. Aku tak tahu bagaimana harus bersikap andai itu adalah Zen. Aku menghela napas sambil mememejamkan mata dan kembali menyembunyikan wajah di dadanya yang telanjang saat tiba-tiba mengingat sesuatu, "Harusnya aku balik ke Gili Air hari ini."     

"Ga perlu. Nanti Jian ambil barang-barang kamu dari sana. Hari ini sementara kamu telanjang dulu."     

Entah bagaimana aku bisa membayangkannya sedang tersenyum. Kenapa ini tiba-tiba membuatku merasa malu?     

"Tapi ibu pasti nyariin kamu sebentar lagi."     

"Aku ada satu baju ganti di ransel." ujarku sambil membuka mata karena kesadaranku tiba-tiba kembali. Aku mendongak untuk menatapnya, "Ransel sama hapeku ada sama Kyle."     

"Nanti aku minta Kyle anter ke sini."     

"Tapi ada laptopku di sana."     

"Siapa suruh kamu bawa laptop? Aku kan minta Denada sama Mayang nemenin kamu main." ujarnya sambil menyentil dahiku pelan.     

"Aku kan lebih ga mungkin ninggalin laptop di Gili Air."     

"Maksudku ga perlu bawa laptop pas kamu liburan, Honey." ujarnya sambil mencubit kedua pipiku hingga bibirku mengerucut, tapi dia mengecupnya.     

"Bisa minta Kyle nganterin ranselku sekarang?"     

"Biar kamu bisa kerja?"     

"Bukan. Ada banyak file penting di sana. Kalau di hack sama Kyle gimana?"     

"Mikir apa sih kamu? Kyle ga segitu kepo ngehack tanpa alasan."     

Dia benar. Kenapa aku tiba-tiba merasa khawatir? Sial, kurasa sekarang kantukku menghilang.     

"Kamu mau publikasi kalau kita udah nikah?" aku bertanya.     

"Nanti kalau kita pulang aku baru minta Paolo nyebar berita."     

Aku ingat ada seseorang sibuk mengambil foto kami kemarin, aku hanya tak memperhatikan siapa dia. Aku bahkan tak sempat mencerna desain cantik yang dibuat untuk pernikahan kami. Kemarin benar-benar terasa seperti mimpi.     

"Something bothering you (Ada yang ganggu pikiran kamu)?" Astro bertanya.     

"Kamu udah janji mau ceritain semuanya. Rahasia apa yang kamu punya?"     

"Kita bahas kalau kita udah pulang. Ayah sama ibu pasti mau ngobrol juga sama kita."     

Entah kenapa jantungku berdetak kencang, tapi aku cukup yakin ini bukanlah firasat buruk.     

"Bisa kita ke pantai sore ini?" aku bertanya.     

"Anything you wish, Honey."     

"Thank you." ujarku. Aku meraba dada telanjang yang terpampang di depanku dan menjalar turun ke beberapa kotak otot di perutnya. Dia sexy sekali.     

Astro mengecup telingaku dan berbisik, "Kamu ga jadi tidur kan?"     

Bulu halusku tiba-tiba meremang dan tak sanggup menjawabnya. Aku menarik tanganku kembali dan menyembunyikan diriku di dadanya sedikit lebih dalam.     

"Aku mau tidur. Kamu jangan ganggu." ujarku sambil memejamkan mata.     

"Aku kan ga ganggu kalau kamu juga mau." ujarnya sambil mengangkat tubuhku ke atas tubuhnya.     

Aku mendongak untuk menatapnya, "Aku mau tidur."     

"Fine. Kamu bisa tidur kalau mau." ujarnya dengan senyum menggoda yang terlihat menyebalkan sekali.     

Aku baru saja akan menggeser tubuh kembali ke tempat tidur saat dia menahanku tetap berada di atas tubuhnya.     

"Aku ga keberatan kamu tidur begini." ujarnya sambil menahan kepalaku di dadanya dan mengecup dahiku, dengan tangannya yang lain sedang merayapi punggungku.     

Aku tahu dia hanya sedang mencoba menggodaku. Dia pasti tahu kantukku sudah pergi. Aku baru berpikir untuk melarikan diri dengan pergi mandi, tapi tubuhku masih terasa lemas sekali.     

Aah, sepertinya aku sedang terjebak dengannya.     

Aku meletakkan kepala di dadanya dan memeluknya lebih erat. Tubuhnya hangat sekali. Kurasa mungkin aku bisa saja tertidur jika memejamkan mata.     

"Aku lupa ngasih tau kamu, Denada sama Mayang udah berangkat ke Aussie tadi pagi." ujarnya tanpa melepas kecupannya di dahiku hingga aku bisa merasakan bibirnya bergerak di sana.     

Aku mendongak, "Kenapa baru ngasih tau sekarang? Aku kan jadi ga bisa ketemu."     

"Kamu udah main bareng mereka empat hari, Honey. Lagian mereka pasti ngerti kalau kamu sibuk sama aku."     

Aku memberinya tatapan sebal, "Tapi aku jadi keliatan tega banget. Harusnya aku bisa ngasih semangat buat Denada sebelum dia berangkat."     

"Kamu bisa telpon dia nanti kalau Kyle nganter ransel."     

"Di sini kan susah sinyal, Honey." ujarku sambil mencubit kedua pipinya karena dia menyebalkan.     

"Bukan berarti ga ada. Aku biasa ke resto kalau mau cari sinyal."     

"Ya udah aku mau ke resto sekarang." ujarku sambil mencoba bangun, tapi kakiku terasa lemas sekali hingga tubuhku roboh ke pelukannya.     

"Jangan macem-macem. Kamu bisa jatuh kalau maksain jalan."     

"Kerjaan siapa coba bikin aku ga bisa jalan?"     

"Kerjaanku. Kamu mau lagi?" ujarnya sambil membalik posisi tubuh kami dan mulai menciumi tengkukku.     

"Astro ..." ujarku sambil mencoba mendorongnya menjauh, tapi dia menyambar bibirku dan mencumbunya. Sepertinya aku benar-benar tak bisa menolaknya lagi saat ini.     

=======     

Temukan nou di Facebook & Instagram : @NOUVELIEZTE     

Untuk baca novel nou yang lain silakan ke : linktr.ee/nouveliezte     

Novel ini TIDAK DICETAK.     

Novel pertama nou yang berjudul "Penikmat Senja -Twilight Connoisseurs-" ini EKSKLUSI.F & TAMAT di aplikasi W.EBNOVEL. Pertama kali dipublish online tanggal 2 Juli 2019 dan selesai tanggal 29 September 2020.     

Kalau kalian baca part berkoin di chapter 74 [PROYEK] & seterusnya selain WEBNOVE.L, maka kalian sedang membaca di aplikasi/website/cetakan BAJAKAN dan nou ga ikhlas kalian baca di sana. Silakan kembali ke TAUTAN RESMI : http://wbnv.in/a/7cfkmzx     

Semoga readers sehat, lapang rejeki, selalu menemukan solusi terbaik apapun masalah yang sedang dihadapi dan bahagia bersama keluarga tersayang. Nou sangat menghargai kalian semua yang mendukung novel ini dengan nulis komentar & review, juga gift karena bikin nou semangat.     

Terima kasiiiih buat kalian yang SHARE novel ini ke orang lain melalui sosmed yang kalian punya. Banyak cinta buat kalian, readers!     

Regards,     

-nou-     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.