Istri Liar Kaisar Jahat

Suhu Abadi tersenyum dingin dan walaupun dia berbicara pada Lan Yuge, matanya menatap Gu Ruoyun.     

"Selanjutnya, Gu Ruoyun, aku memperingatkanmu – Surga sedang mengawasi kita. Telah melakukan banyak pembunuhan, suatu hari nanti kamu pastinya akan dimasukkan kedalam neraka abadi, tak pernah diizinkan bereinkarnasi. Jalan keluar terbaik adalah dengan bergabung dengan Alam Abadi dan bertobat. Kalau tidak, saat kamu mati, kamu akan menderita siksaan yang tiada habisnya. Lebih baik kamu memperbaiki diri."     

Setelah mengatakan ini, Suhu Abadi berbalik dan pergi.     

Tepat ketika dia baru saja berbalik untuk pergi, Qianbei Ye mengarahkan pandangan padanya. Mata merahnya dipenuhi niat membunuh yang sangat mengerikan.     

Suhu Abadi tidak merasakan niat membunuh Qianbei Ye saat menatapnya. Tentu saja, bahkan jika dia merasakannya, dia tidak peduli. Menurut Suhu Abadi, bahkan Suhu Sekte dari Sekte Roh ataupun Raja dari Pengadilan Neraka tidak akan setara dengannya. Di daratan utama ini, siapa lagi yang bisa mengalahkannya?     

"Hadirin sekalian, mari kita mulai pestanya."     

Tanpa kehadiran sekelompok orang tertentu, suasana hati Lan Yuge menjadi meningkat. Dia menyapa para tamu dan berkata, "Ada satu hal lagi, Keluarga Dongfang telah mempersiapkan hadiah untuk kalian dan akan memberikan hadiah itu sebelum kalian pulang."     

Para tamu yang tersisa akhirnya tersadar kembali dari kekagetan.     

Mereka yakin setelah perjamuan ini, nama Gu Ruoyun akan beresonasi ke seluruh daratan utama dan Sekte Iblis akan segera menjadi pasukan yang tak terhentikan!     

Dengan hewan roh yang begitu banyak, bahkan Tiga Penguasa Besar akan mengalami dilema.     

Dan lagi, tunangannya kebetulan adalah jenis orang yang bisa memerintahkan sekelompok hewan roh ini…     

Jelas bahwa prediksi mereka sangat tepat. Pada akhir perjamuan, kabar mengenai segala yang telah berlangsung di Keluarga Dongfang menyebar ke seluruh daratan utama.     

Meski jajaran Gu Ruoyun yang sebenarnya masih tidak jelas, dia merupakan Suhu dari Sekte Iblis dan mempunyai empat orang Martial Honor sebagai bawahannya. Bahkan orang paling kuat yaitu si Pemilik Racun Yang Terhormat secara pribadi meminta bergabung dengannya. Namun, yang paling mengejutkan dari semuanya adalah semua hewan roh di daratan utama sekarang menjadi miliknya.     

Ini juga berarti Gu Ruoyun sekarang bisa dianggap setara dengan Tiga Penguasa Besar!     

Kekuatannya mungkin tidak berada pada jajaran Martial Honor tingkat tinggi tetapi dia bisa mengandalkan hewan roh miliknya yang sangat banyak, kini dia menjadi kekuatan yang tak terkalahkan – orang yang bahkan tidak bisa dikalahkan oleh Tiga Penguasa Besar! Kecuali kalau mereka menyatukan kekuatan mereka, mereka tidak akan punya kesempatan menang. Tapi bagaimana mungkin?     

Bahkan jika orang mengesampingkan kenyataan bahwa Gu Ruoyun adalah penyelamat Raja Istana dari Pengadilan Neraka, kakak kandungnya adalah Tuan Muda dari Sekte Roh! Kedua Penguasa ini pastinya akan bersekutu dengannya. Alam Abadi saja tidak akan sepadan dengannya…     

Karena itu, selama beberapa hari terakhir, dengan ketidakhadiran Alam Abadi si pembuat masalah itu, Gu Ruoyun menjalani hidup yang lumayan damai.     

Di Rumah Keluarga Dongfang.     

Gu Ruoyun sedang berbincang dengan Tuan Dongfang di ruang belajar ketika seorang pelayan secara tiba-tiba bergegas masuk dan mengatakan, "Melapor pada Tuan, ada seseorang yang ingin bertemu Nona Sulung."     

"Hah?" Tuan Dongfang mengerutkan kening, "Siapa dia?"     

"Orang itu menyebut dirinya Xia Linyu, dia bahkan mengatakan…"     

Wush!     

Sebelum pelayan itu menyelesaikan kalimatnya, secercah sinar sudah menyerbu keluar dari ruang belajar. Saat Tuan Dongfang kembali tersadar, Gu Ruoyun telah menghilang dari ruangan.     

"Gadis bodoh ini," Tuan Dongfang menggelengkan kepala putus asa, "Aku ingin tahu siapa Xia Linyu ini sehingga menyebabkan reaksi yang besar padanya. Dia tentunya tidak bertingkah seperti ini saat kembali ke rumah Keluarga Dongfang."     

Tuan Dongfang tak bisa apa-apa selain merasa agak iri saat memikirkan itu.