Enam Suami Tampan

Perasaan Terselubung Yang Tidak Bisa Diungkapkan



Perasaan Terselubung Yang Tidak Bisa Diungkapkan

1Sejak Liang Haoming mengenal pertarungan ilegal di pasar gelap kota ini dari satu tahun yang lalu. Ia sudah menyadari bahwa tubuhnya memiliki banyak cedera dan terbiasa menerima banyak ancaman serta pukulan dari pertarungan ilegal tersebut.      

Tapi hari ini, Sang Istri tiba-tiba datang dan membelanya habis-habisan, bahkan memeluknya! Kejadian ini sungguh membuat Liang Haoming merasakan sesuatu yang indah di dalam hatinya. Ia merasa istimewa dan seolah hal ini belum pernah dirasakannya sebelum ini. Liang Haoming seolah ingin meremas hatinya dan menghancurkan pertahanan-pertahanan yang sudah dibangunnya.     

Badannya kali ini terasa panas, wajahnya juga ikut terasa panas, mendadak tangan dan kakinya terasa kaku karena tertegun atas situasi yang dialaminya hari ini.     

Sang Istri membantunya berjalan setelah perkelahian itu dan merasa bingung memposisikan kaki dan tangan pria besar ini. Ekspresi wajah di balik topeng itu tetap kaku dan datar seperti biasanya. Hanya saja, sekarang terasa panas dan ada perasaan tersembunyi di dalam hatinya yang tidak bisa diungkapkannya.     

*****     

Setelah keluar dari wilayah pasar gelap, Hong Xiangjun mendadak merasa bosan. Liang Haoming yang biasanya penuh dengan emosi kuat di panggung, hari ini mendadak menjadi pendiam dan membosankan.     

"Ada apa ini?" Dong Huiying tiba-tiba terkejut akan sesuatu.     

"Sttt," Hong Xiangjun memberikan isyarat pada Dong Huiying untuk tetap diam dan tidak berisik, "Ini adalah ibu kota di kabupaten Pin Chang. Suasana di sini sepi, tidak seperti Tai Hang. Ada banyak aturan disini, terutama tentang jam malam. Jika kamu keluar malam-malam begini, bisa jadi nanti tertangkap oleh petugas dan kita bisa mendapat masalah." Hal yang paling penting sebenarnya adalah…. mereka harus bisa melindungi sekumpulan uang yang mereka dapat dari pasar gelap ini. Bila sampai tertangkap, sudah pasti setumpuk uang ini akan melayang begitu saja.     

"Ayo pergi dari sini dengan hati-hati." Kata Hong Xiangjun sembari menunjuk ke arah jalan setapak pada bagian kiri jalan. Dong Huiying pun menganggukkan kepala sebagai pertanda jawaban 'iya'. Ternyata jam malam ada juga di zaman kuno seperti ini. Jika di dunia aslinya, hampir tidak ada kota yang menerapkan jam malam. Bahkan saat hari sudah sangat malam pun, orang-orang masih bisa menikmati gemerlapnya lampu dari kawasan pertokoan yang masih buka dengan pengunjung yang ramai di dalamnya. Bisnis benar-benar sangat berkembang pesat di zaman Dong Huiying hidup sebelumnya.      

Ketiganya pun berjalan perlahan-lahan dan sangat waspada pada sekitarnya. Setelah melewati beberapa kali belokan, akhirnya mereka sampai di gubuk kecil yang disewa oleh Hong Xiangjun.     

Ketika mereka sampai di rumah, mereka menutup pintu dan mereka bertiga mengambil napas panjang.     

Pada saat ini, suara keras dari pintu yang didorong tiba-tiba terdengar. Liang Yuening muncul dari balik pintu itu. Ah ya, Liang Yuening sudah tidur sepanjang hari dan akhirnya kesulitan untuk tidur di malam hari.     

Liang Yuening menggerakkan bibirnya seperti hendak memanggil sang istri. Namun karena malu, ia justru menundukkan kepalanya sejenak dan mengangkatnya lagi. Ia pun menatap sang istri lagi dengan ekspresi wajah yang kesal.     

"Apa kamu tidak apa-apa?" Tanya Liang Yuening pada Dong Huiying. Sepertinya hanya Tuhan saja yang tahu betapa paniknya ia ketika dia bangun dan tidak melihat istrinya hari itu. Ia sungguh hampir mengira bahwa ada yang menangkap istrinya dan hampir hendak kembali ke markas Hei Feng. Namun Hong Xiangjun segera menghentikannya dan menceritakan hal yang terjadi padanya, terlebih lagi saat itu ia sedang terluka parah.     

Liang Yuening akhirnya menurut dan tinggal di gubuk itu. Ketika di sana, ia lebih sering tidur selama berhari-hari daripada bangun. Setiap kali mengoleskan salep yang diberikan oleh Sang Istri, ia akan tertidur dengan pulas bahkan guntur di luar pun tidak dapat mengganggu tidurnya.     

"Iya, aku tidak apa-apa." Ucap Dong Huiying yang memperlihatkan senyuman lembut di wajahnya. Suasana di antara keduanya langsung memanas. Mata Liang Haoming tiba-tiba terbuka dan menatap ke arah mereka berdua.      

"Uhuk!" Liang Haoming tiba-tiba berdeham. Ketika Dong Huiying menoleh ke belakang, ia melihat bahwa Liang Haoming menutupi mulutnya, dan darah mengalir dari atas telapak tangannya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.