Terlahir Tanpa Ekspresi Emosional
Terlahir Tanpa Ekspresi Emosional
Ya, Liga pembunuh memiliki pengaruh yang besar pada kehidupan di kota ini. Terutama karena beberapa tahun terakhir ini sering terjadi peperangan di perbatasan. Beberapa petarung dari liga pembunuh pun memiliki peran untuk membunuh pengusaha kaya, pejabat, dan semua orang yang berasal dari negara musuh.
Bantuan-bantuan semacam ini tentu saja amat membantu bagi pemimpin daerah setempat. Oleh sebab itu, para petinggi daerah di sini dengan sengaja menutup mata dan telinga tentang liga pembunuh ini.
Dong Huiying pun mulai memahami alasan Liang Haoming bertingkah aneh seperti itu. Saudara Liang keempat itu pasti takut jika dirinya sampai diajak untuk bergabung dengan Hei Bao dan menjadi salah satu kelompok pembunuh tersebut.
Pertandingan di pasar gelap itu juga dikenal sebagai liga pembunuh juga karena pekerjaan anggotanya tentu saja adalah membunuh orang. Alhasil, bila suatu ketika Dong Huiying tidak waspada, bisa jadi ia justru yang akan dengan mudah terbunuh oleh para pembunuh ini. Jika Dong Huiying sampai terbunuh, siapa yang akan mengobati putra kedua keluarga Liang? Atau bagaimana nasib mereka nantinya?
Setelah mengetahui informasi yang ingin diketahuinya, Dong Huiying segera keluar dari kamar Hong Xiangjun.
Setelah itu, ia pun berjalan menuju kamarnya untuk segera beristirahat. Tidak disangka saat ia membuka pintu, tampak Liang Haoming menghadap ke arah pintu dengan bertelanjang dada. Ia hanya tidur dengan mengenakan celana panjang saja.
Dapat melihat tubuh bagian atas Liang Haoming tanpa sehelai kainpun, tentu adalah sesuatu hal yang menakutkan bagi Dong Huiying. Terlihat dari setengah bagian tubuhnya telah dipenuhi oleh bekas luka bakar yang hampir tertutup oleh lapisan kulit yang baru. Lapisan kulit itu tampak kontras dengan warna pink dan tampak sangat mengerikan. Orang yang melihatnya pasti akan terkejut dan langsung ketakutan.
Di sisi lain, Liang Yuening juga sedang membantu Liang Haoming mengoleskan obat ke tubuhnya. Selama bertarung dengan Hei Bao, beberapa luka yang ada di tubuhnya telah kembali terbuka.
Anehnya saat mendengar pintu kamar ini dibuka oleh Dong Huiying, Liang Haoming dengan cepat menarik mantel untuk menutupi tubuhnya. Setelah berhasil menutup badannya dengan memakai mantel itu sekedarnya, Liang Haoming dengan gugup menatap Sang Istri.
Dalam hatinya sungguh terasa tidak tenang, tapi wajahnya tetap tidak berekspresi apapun. Dong Huiying hanya melihat tatapan matanya yang terlihat sedikit muram dan ketakutan.
Liang Haoming seketika menurunkan tatapan matanya. Tiba-tiba ia teringat sebuah kejadian.
Pada musim dingin tahun lalu, Sang Istri, Dong Dabao, hampir membakar rumah keluarga Liang. Di sisi lain, ada Liang Yuening yang tiba-tiba menerobos masuk ke kobaran api itu dan Liang Haoming tanpa pikir panjang bergegas menyelamatkan adiknya.
Dengan tanpa menggunakan alat pelindung apapun, tentu kobaran api itu juga membakar hampir seluruh kulit di tubuhnya. Ia masih ingat bahwa bekas luka bakar ini hampir tidak pernah sembuh dan terus menerus mengeluarkan nanah. Ia pun sempat merasa tidak kuat melaluinya hari-harinya karena adanya luka-luka ini.
Sejak kejadian itu pula, Liang Haoming pun jarang melepas pakaiannya di depan saudaranya. Hal ini dilakukannya karena ia takut luka-lukanya akan menakuti seluruh saudaranya yang melihatnya. Sejujurnya, baru kali ini ia bersedia melepaskan bajunya, itupun karena Liang Yuening memaksanya agar dapat membantu kakaknya mengoleskan obat.
Namun sampai suatu ketika, ketika ia mengambil air. Saat itu pakaiannya menjadi basah dan akhirnya memutuskan kembali ke rumah untuk mengganti bajunya. Tiba-tiba istrinya masuk. Ia baru saja mengganti celananya dan belum mengenakan bajunya. Pada saat itu, Sang Istri memperlihatkan ekspresi bahwa dirinya merasa jijik dan menyebutnya sebagai monster lalu mengutuknya dengan kejam.
Sangat aneh.
Pada saat itu, Sang Istri memarahinya dengan sangat parah namun Liang Haoming masih bisa merasa tenang. Ya, dari keenam bersaudara ini, hanya Liang Haoming lah yang pandai menyembunyikan emosinya. Misalnya, ketika orang tuanya meninggal dan harus menikah dengan seorang istri yang kejam. Pada saat itu seluruh saudaranya sangat membenci Sang Istri. Namun tidak dengan Liang Haoming, ia bahkan tidak peduli dengan hal itu.
Tetapi pada saat ini ia sedikit takut.
Ia takut jika Sang Istri akan memandangnya dengan jijik dan memarahinya seperti dulu. Liang Haoming merasa bila napasnya tiba-tiba terasa tersumbat dan jantungnya seolah berhenti berdetak.
"Liang Haoming?"
Liang Haoming menundukkan kepalanya dan keluar dari kamar ini. Liang Yuening pun memanggilnya, tapi sepertinya ia tidak mendengarnya.
Dong Huiying juga sangat terkejut, ia kemudian memberi isyarat kepada Liang Yuening untuk tetap tenang. Setelah itu, Dong Huiying langsung bergegas keluar dan menyusul Liang Haoming.
"Kamu mau ke mana?"
Dong Huiying segera memegang lengan Liang Haoming dan membuatnya berhenti melangkah.
Liang Haoming melirik Sang Istri dan berusaha melarikan diri sekali lagi. Sayangnya ia tetap gagal karena Dong Huiying telah berhasil menangkap lengannya dengan kuat.