Berhasil Melepaskan Diri Dari Cengkeraman Hei Mao
Berhasil Melepaskan Diri Dari Cengkeraman Hei Mao
Dong Huiying memperhatikan Liang Haoming dengan seksama dan untuk waktu yang lama. Meskipun Liang Haoming tidak menunjukan ekspresi wajah sama sekali, tapi Dong Huiying bisa merasakan penolakannya dan ini adalah kali pertama Liang Haoming menunjukkan emosi semacam ini padanya.
"Kamu ini sebenarnya kenapa?" Kata-kata yang keluar dari mulut Liang Haoming ibarat sebuah emas yang mahal, dia juga selalu bersikap dingin. Dong Huiying tiba-tiba teringat kejadian sebelumnya setelah pertandingan bela diri itu selesai dan mulai menebak-nebak.
"Apa karena Hei Bao atau perempuan tua yang bertarung denganku? Aku sudah bertanya pada Hong Xiangjun tentang kehidupan para pembunuh itu, mereka sangat berbahaya. Meskipun hidup kita sangat miskin, aku tetap menikmati hidupku dan ingin hidup dengan damai. Lagi pula ada banyak cara untuk mencari uang. Seperti kemarin, kita akan menghasilkan banyak uang di pasar gelap. Hong Xiangjun berkata obatnya akan tiba dalam waktu 15 hari, setelah itu kita semua akan segera pulang, bagaimanapun juga, kesehatan Liang Shuyu lebih penting, dan kamu tidak perlu khawatir."
Dong Huiying menepuk-tepuk pundak Liang Haoming. Liang Haoming sedikit menarik sedikit sudut bibirnya dan kemudian sedikit merendahkan kepalanya.
Dong Huiying berkedip, "Apa yang kamu lakukan?" Ia pun berpikir sebentar dan tiba-tiba teringat bekas luka di tubuh Liang Haoming, tatapan matanya menjadi lembut seketika.
Sebelumnya, Dong Huiying belum pernah melihat luka yang ada di tubuh Liang Haoming, bahkan ia mengira bahwa Liang Haoming cenderung sengaja untuk menutupinya. Dong Huiying tahu jika Liang Haoming ini tipe orang yang sangat menutup diri dan Dong Huiying sedang menebak-nebak bahwa Liang Haoming adalah orang yang pemalu atau semacamnya.
Tapi setelah kejadian hari ini, Dong Huiying justru berpikir bahwa dirinyalah yang terlalu ceroboh.
"Ayo!" Dong Huiying berusaha menariknya, ia berusaha agar Liang Haoming tidak menolaknya, 'ayo tarik dia lagi.'
Dengan tatapan mata yang tajam, Liang Haoming mundur satu langkah dengan sikap canggungnya dan berkata dengan manja, "Tidak mau!"
Melihat sikapnya itu, Dong Huiying ingin tertawa tanpa alasan, "Ayo kembali ke kamar, biarkan aku melihat lukamu. Aku juga baru melihatnya kali ini, sepertinya luka itu memang bukan luka biasa." Ya, bekas luka yang ada di tubuh Liang Haoming tidak hanya bekas luka bakar saja. Tetapi pada tubuh bagian belakangnya ada beberapa bekas luka dari sayatan pisau. Sepertinya luka itu didapatnya sudah berbulan-bulan yang lalu dan Liang Haoming enggan untuk mengobatinya.
Sepertinya Liang Haoming tidak hanya mencari uang dari pertandingan bela diri ilegal itu, tapi dia juga memiliki rahasia lainnya lagi.
Liang Haoming tampak ragu-ragu sejenak lalu menatap Dong Huiying dengan cepat. Kemudian menundukkan kepalanya lagi, "Tidak mau." Liang Haoming mengulangi kata-kata itu lagi, ia benar-benar keras kepala seperti seekor anak sapi.
Dong Huiying mulai kehilangan kesabarannya, "Malam-malam begini, jika tidak tidur di sini bersamaku, kemana kamu akan pergi? Apa kamu mau ditangkap oleh petugas berpatroli di luar seperti Liang Shujun?" Kata Dong Huiying dengan sedikit marah. Mereka berdua berjarak tepat satu langkah di balik pagar. Liang Haoming begitu pendiam hingga Dong Huiying juga tidak berdaya menghadapinya.
Liang Haoming mengerutkan bibirnya, dan kemudian memandangi tangan-tangan kecil Sang Istri. Ya, Liang Haoming baru merasakan bahwa Sang Istri memang memegangi lengannya seakan dirinya takut jika suaminya ini akan lepas dan pergi meninggalkannya. Liang Haoming menggerakkan tangannya dengan kuat dan perlahan, dan kemudian ia berhasil melepaskan diri dari cengkeraman Sang Istri.
Dong Huiying pun terdiam. Ia masih bingung dengan sikap Liang Haoming yang misterius ini.
'Bagus, setidaknya dia tidak pergi, tapi ada apa dengan ekspresi wajahnya yang terlihat marah ini?'
Tiba-tiba, Dong Huiying menampilkan ekspresi menyedihkan di wajahnya, "Liang Haoming?"
Liang Haoming masih terdiam menatapnya.
"Liang Haoming, Liang Haoming?"
Sekali lagi, Liang Haoming tetap diam dan hanya melihatnya.
"Tadi kamu sedang mengabaikan aku, kan? Dan sekarang, kamu tidak mengabaikan aku karena ingin memarahiku, kan?"
Dong Huiying mendekati Liang Haoming, ia berjongkok dan menatapnya lekat-lekat. Liang Haoming pun balik menatapnya dan mereka tampak saling berpandangan satu sama lain. Setelah itu, Dong Huiying membuat bibirnya cemberut agar terlihat sedang sedih
"Aku tahu bahwa aku melakukan banyak kesalahan yang tidak bisa dimaafkan, kamu bisa menyalahkanku. Semua itu karena 'Dong Dabao'. Karena dia, sebagian tubuhmu jadi terbakar seperti ini."
Liang Haoming terlihat ragu-ragu, lalu menggelengkan kepalanya, "Tidak."
Liang Haoming pun mengangkat matanya dan menatap Sang Istri. Mata orang ini gelap dan kosong, selalu tampak seperti orang yang sedang melamun. Walau begitu, kenyataannya adalah mata Liang Haoming memang memiliki mata yang paling jernih, seperti permata paling murni di dunia.