Enam Suami Tampan

Dia Adalah Temanku



Dia Adalah Temanku

0Dibangunkan dengan cara seperti itu, Dong Huiying terkejut bukan kepalang. Teriakan Liang Yuening sungguh menggema dengan keras di dalam telinga Dong Huiying. Padahal ia baru saja tertidur, rasanya tidak nyaman bila dibangunkan secara tiba-tiba seperti itu.     

"Ada apa?" Ia akhirnya bangun walau ekspresi wajahnya masih sangat mengantuk dan tidak tahu hal yang membuatnya dibangunkan seperti ini.     

Liang Yuening menatapnya, lalu menghela napas, "Cepat turun dan makan!"     

Dong Huiying langsung terdiam dan menatap Liang Yuening dengan pandangan penuh keheranan.     

Ia pun menepuk-nepuk pipinya agar terbangun lalu mengikuti Liang Yuening turun dari kereta.     

Tiba-tiba pria di depan Dong Huiying itu berjalan dengan tergesa-gesa dan tampak panik. Ah ya, bagaimana dengan api yang memanggang burung pipit tersebut? Bagaimana nasib burung pipit yang dipanggangnya tadi?     

Benar saja, besar api yang dibuatnya terlalu besar. Awalnya ada beberapa ekor burung pipit di atas rak panggangan, tapi tiba-tiba burung pipit itu menghilang tanpa bekas.     

"Uhuk..." Seketika Hong Xiangjun yang ada di dekat panggangan Liang Yuening datang sambil terbatuk. Tanpa disangka, Hong Xiangjun tampak sedang menggosok-gosok giginya dengan lidah lalu bersendawa. Liang Yuening langsung menatapnya dengan ganas dan Hong Xiangjun hanya membalasnya dengan senyum penuh rasa puas.     

Seketika wajah Liang Yuening tampak marah besar!!     

*****     

Liang Yuening tentu tidak bisa membiarkan masalah ini begitu saja.     

Ia telah bersusah payah berburu burung pipit dan memanggangnya agar dapat disantap Sang Istri untuk makan malam. Sayangnya, kenapa justru berakhir dimakan oleh orang lain?     

Dong Huiying tiba-tiba teringat bahwa tadi sore Hong Xiangjun sangat ingin makan roti yang dibawa istrinya, tapi Liang Yuening memakan semua roti itu dan membuat perempuan itu ingin membalas perbuatannya tadi.     

Dong Huiying hanya bisa tersenyum tidak berdaya lalu menyeret Liang Yuening ke hutan.     

Tubuh Liang Yuening terkesan terpaksa mengikuti Dong Huiying, tapi ketika tangannya digandeng oleh Dong Huiying, tiba-tiba pipinya memerah dan menghangat.     

Walau masih agak canggung, tapi Liang Yuening sudah sedikit menuruti kata-katanya sekarang.     

Dengan rasa aneh seperti ini, Dong Huiying mengangkat alisnya curiga.     

Apa anak ini menderita semacam alergi pada kulit atau apa?     

Karena suasana di hutan sangat gelap, Dong Huiying mengira bahwa ia hanya salah melihat sikap suami kelimanya ini. Jadi, ia tetap menyeret Liang Yuening ke dalam hutan tanpa mengeceknya lebih lanjut.     

Baginya, membawanya jauh dari Hong Xiangjun adalah hal yang terpenting. Setidaknya memastikan Liang Yuening tidak menyerang perempuan itu secara ganas. Bila nanti Dong Huiying sudah mendapat cukup penerangan, ia baru akan mencoba untuk mengecek lagi.     

Namun dalam pikiran Dong Huiying, apa sekiranya yang membuat kulit Liang Yuening bermasalah?     

*****     

Dong Huiying dan Liang Yuening sudah menghabiskan waktu 30 menit berada di hutan. Sepertinya ia juga sedang beruntung malam ini, mungkin karena ia banyak tersenyum dan bersabar hingga malam ini dalam menghadapi Liang Yuening.     

Tanpa di duga, mereka berdua pun berhasil mendapat burung yang cukup gemuk untuk dimakan. Ketika mereka berdua kembali ke tempat istirahat, mereka melihat Hong Xiangjun sedang memanggang kelinci.     

Bau daging kelinci panggang pun langsung tercium dengan sedap di hidung Dong Huiying.     

Ketika Dong Huiying sibuk menangani membersihkan daging burung pipit tersebut, Hong Xiangjun sudah selesai memanggang kelincinya.     

"Ini," Hong Xiangjun tidak memakan daging itu dan memberikan pada Dong Huiying.     

"Hah, untukku?"     

"Iya, tadi aku benar-benar sangat lapar dan memakan burung pipit yang dipanggang oleh suamimu, ini adalah balas budiku untuk hal tadi."     

Dong Huiying tersenyum dan kemudian memberi isyarat pada Hong Xiangjun agar mendekat.     

Setelah itu, ia membisikkan beberapa kata. Hong Xiangjun yang mendengar hal itu langsung terkejut dan bahkan tersenyum.     

"Tidak buruk!"     

Hong Xiangjun menepuk pundak Dong Huiying, "Aku tidak menyangka kamu masih memiliki kesetiaan, kamu benar-benar temanku!"     

"Ehm…"     

Hong Xiangjun bergegas menuju kereta dan mengeluarkan roti dari tas Dong Huiying.     

Ya, inilah yang dikatakan Dong Huiying sebelumnya.     

Roti kukus yang bulat itu tampak lucu dan imut, namun isinya juga sangat enak dimakan, rasanya manis dan gurih.     

Hong Xiangjun menggigit roti itu sedikit demi sedikit. Sekejap kemudian ia pun menghela nafas dengan puas. Ya, inilah roti daging kukus terenak yang pernah dimakannya. Ia harus menikmatinya sedikit demi sedikit untuk merasakan sensasi kebahagiaan memakan masakan yang enak.     

"Benar-benar lezat."     

Roti yang dibuat Dong Huiying ternyata juga sangat mudah dicerna saat masuk ke mulut. Rasanya pun benar-benar manis dan enak, membuatnya merasa belum cukup hanya dengan memakan satu roti saja. Selama 20 tahun melakukan perjalanan, sekarang adalah kali pertama untuk Hong Xiangjun makan roti seenak ini.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.