Siap Membuat Malapetaka
Siap Membuat Malapetaka
Sambil membasuh wajahnya dengan air, Dong Huiying menawarkan bantuan pada Hong Xiangjun, "Bahumu terkilir, aku akan membantumu untuk menyembuhkannya terlebih dahulu."
"Baiklah!"
Ketika terdengar suara 'Krak!!!', ekspresi wajah Hong Xianjun terlihat menahan rasa sakit yang dideritanya. Dong Huiying tiba-tiba mendengus dan teringat dengan Liang Yuening yang saat itu telah menghadang beberapa anak panah yang mengarah padanya.
Mengingat hal itu sungguh membuat Dong Huiying menghembuskan napas dengan berat.
Saat itu Liang Yuening juga berkata dengan tegas, "Pergi!" Pria dengan tinggi badan 1,8 meter itu langsung mempersiapkan tubuh besarnya untuk menyambut serangan anak panah yang seharusnya mengenai Dong Huiying itu dan menancap ke badannya. Rasanya saat itu tubuh pria itu tidak seberat perasaan Dong Huiying yang menegang melihat peristiwa itu.
Setelah sekian lama mengenalnya, ini adalah kali pertama Dong Huiying merasa terharu atas perbuatan Liang Yuening.
Setelah selesai mengobati Hong Xiangjun, rombongan ini pun segera melanjutkan perjalanan penyelamatan diri. Dong Huiying segera memperhatikan kondisi sekitarnya dan melihat banyak bayangan gelap di balik pohon besar. Ia pun mendorong Hong Xiangjun terlebih dahulu untuk segera melewatinya.
Sayangnya, Liang Yuening saat ini sudah tidak bisa bergerak. Ia mengalami luka yang paling parah di antara mereka bertiga. Dong Huiying pun melepas bajunya untuk digunakannya sebagai seutas tali yang dapat mengikat Liang Yuening ke tubuhnya. Sekejap kemudian, ia berusaha membawa pria besar ini dengan tinggi hampir dua meter itu.
Setelah beberapa langkah menaiki dataran tinggi, mereka pun duduk untuk beristirahat pada sebatang pohon yang tumbang. Dong Huiying mengecek lagi luka yang diderita Liang Yuening. Untungnya bekas luka lainnya tidak mengalami luka yang serius, sekedar sayatan yang tidak terlalu dalam.
'Tik tik', tiba-tiba tetesan darah jatuh ke arah pipinya. Dong Huiying tertegun dan segera mengecek, ternyata ada luka pada bagian kepala sebelah kiri.
Dong Huiying memejamkan matanya sejenak untuk mengumpulkan semangatnya.
"Nona Hong, tolong jaga Liang Yuening untukku, aku akan kembali selambatnya malam nanti."
"Apa yang akan kamu lakukan?" Hong Xiangjun memegang erat tangan Dong Huiying sebelum ia pergi.
Anehnya, Dong Huiying hanya memperlihatkan senyum manis di bibir mungilnya.
"Melakukan apa?"
'Tentu saja balas dendam!' Pikir Dong Huiying.
Namun seketika Dong Huiying menjelaskan, "Luka-luka Liang Yuening ini tidak bisa dibiarkan begitu saja. Aku ingin mengambil semua peralatan medis dan obat-obatan milikku yang tertinggal di Hei Feng, ada salep dan juga jarum akupuntur disana. Singkatnya….aku harus kembali kesana untuk mengambil semua peralatanku!"
*****
Dong Huiying turun dari pohon dan berjalan menyusuri jejak langkah yang tertinggal selama naik ke dataran tinggi. Ia pun menghapus jejak itu kemudian memulai perjalanan ke arah markas Hei Feng.
Walau sempat terbawa arus sungai, Dong Huiying masih ingat jalan menuju Markas Hei Feng. Kali ini, ia sudah siap untuk menimbulkan malapetaka bagi mereka semua.
Kemarin, ia hampir saja mati dan Liang Yuening terluka parah hingga tidak sadarkan diri karena perbuatan mereka. Semua ini membuat Dong Huiying sangat amat marah.
Sepanjang jalan, ia dengan hati-hati menyembunyikan keberadaannya. Alasannya, Dong Huiying telah menemukan beberapa bandit yang berusaha mencarinya dan teman-temannya di sepanjang sungai. Dong Huiying menduga, mereka sedang memastikan hidup dan mati kelompok Dong Huiying.
Dong Huiying pun menyipitkan matanya, lalu dengan cepat memberikan serangan kejutan pada para bandit itu. Ia pun langsung mendorong mereka hingga jatuh ke sungai tanpa berekspresi sedikitpun.
Ya, ini adalah kali pertama Dong Huiying berniat ingin mencelakai orang.
Awalnya, Dong Huiying mengira bahwa ia pasti tidak akan dapat melakukan hal seperti itu. Namun setelah melakukannya, ia menemukan bahwa itu jauh lebih sederhana daripada yang dibayangkannya. Seolah alam bawah sadarnya bisa dengan mudah membenarkan hal yang dilakukannya.
Ia pun menyentuh wajahnya dan tersenyum sinis, 'Ini adalah akhir dari mereka!'
*****
Walau banyak keributan yang terjadi di Hei Feng sejak kemarin, tampaknya itu tidak terlalu banyak berpengaruh pada Si Tuan asing ini yang dihormati di Markas Hei Feng. Ia tetap makan dan tidur dengan tenang.
Si Tuan pun melepas topeng besi hitam di wajahnya dan melihat betapa sempurnanya wajah tampannya ini.
Lalu ia pergi untuk membasuh wajahnya, air yang semula jernih berubah keruh setelah mencuci mukanya.
Ia pun terkejut lalu menyentuh pelipis sambil menghela napas.
Setelah itu, ia menemukan ada banyak noda hitam di pelipisnya.
Setelah membersihkannya, ia membasuh wajahnya lagi dan memakai topengnya lagi.
"Tuan,"
Seseorang dari luar pintu memanggilnya, "Sarapan sudah siap."
"Baiklah, masuk saja."