Kamu Salah Mengenali Orang
Kamu Salah Mengenali Orang
Si Tuan ini membelai pipinya dengan rasa penuh kekhawatiran. Ketika menyentuh luka di wajahnya, seolah-olah ia khawatir dengan luka yang ada di wajah Dong Huiying.
"Ada apa dengan wajahmu? Kenapa bisa terluka seperti ini? Katakan padaku siapa yang melakukannya, aku tidak akan membiarkan mereka begitu saja!"
Dong Huiying langsung terdiam. Ia bingung mendengar ucapan penuh perhatian salah seorang dari gerombolan bandit
Ketika melarikan diri dari markas ini kemarin malam, Dong Huiying memang sempat mendengar ada seseorang yang dipanggil dengan sebutan 'Tuan' oleh para bandit itu.
Mereka juga mengatakan bahwa si Tuan ini adalah pria yang cerdik dan bijaksana. Sepertinya, yang ada di hadapannya ini adalah si Tuan yang hendak mengirim dia, Liang Yuening, dan juga Hong Xiangjun ke alam baka kemarin malam.
Dong Huiying menggertakkan giginya dengan keras, dan menatapnya seolah ingin menerkamnya.
Sebaliknya, Si Tuan malah terlihat sedih, air mata kesedihannya pun seolah bisa menetes dari sudut matanya dengan deras.
"Xiao Zhu, mengapa kamu menatapku seperti itu? Kamu belum menjawab pertanyaanku, bagaimana luka-luka ini ada di wajahmu?"
Dong Huiying mulai mencurigai sesuatu, "Sejak kapan namaku menjadi Xiao Zhu?"
"Aku tahu kamu sedang marah padaku saat ini, aku tahu, kamu marah gara-gara aku pergi tanpa berpamitan, kan? Ketika aku pulang ke Qingfeng, kamu sedang tidak ada di rumah. Kamu tidak tahu, aku…" Aneh, seketika pria itu tampak terisak saat memandangi Dong Huiying.
'Apa pria ini menangis?!' Dong Huiying tiba-tiba merasa sangat jengkel padanya.
Selain itu saat Dong Huiying memperhatikan gaya bicara pria ini, aksennya tidak terdengar seperti orang lokal. Tentu hal ini membuat Dong Huiying bertanya-tanya.
'Hmmm… apakah dia benar-benar dari Kabupaten Qingfeng? Namun, aroma di tubuhnya, serta sosoknya, sangat mirip dengan Liang Zhichen. Apa pria ini memang benar bukan Liang Zhichen dan dia salah mengenali orang?'
Dong Huiying mencoba mengingat tentang Liang Zhichen dan mencoba menatap pria yang sedang bersedih ini.
Namun, ia merasa ada yang salah. Liang Zhichen memiliki rambut putih pada beberapa sisi rambutnya. Sedangkan orang ini, ia justru memiliki rambut yang hitam legam.
Dong Huiying pun menatap topeng di wajahnya lagi untuk waktu yang lama.
"Topeng."
"Ya?"
"Buka topengmu!"
Si Tuan ini pun terdiam dan menghentikan tangis harunya
Dong Huiying tersenyum dingin, "Bagaimana? Apa kau tidak bisa membuka topengmu?"
Si Tuan terkejut dengan perkataan Dong Huiying itu.
Dong Huiying sepertinya melesatkan peluru tepat pada sasaran dan sekali lagi mencoba untuk melepas topeng itu untuk melihatnya yang masih bisa melanjutkan sandiwaranya atau tidak.
Ketika Dong Huiying sudah berhasil memegang topeng dan hendak menariknya, si pria ini justru berteriak kesakitan.
"Xiao Zhu, sakit, sakit, tolong pelan-pelan…."
Dong Huiying menghentikan gerakan tangannya sejenak.
Dong Huiying tertegun sambil terus menatap pria bertopeng itu. Sepertinya topeng ini melekat kuat pada wajahnya dan ini membuatnya mengerutkan kening dan bertanya: "Siapa kamu sebenarnya!?"
"Aku Chen Xu, aku saudaramu Chen Xu!"
Ekspresi wajah Dong Huiying seolah mengatakan bahwa 'aku tidak percaya'.
Dong Huiying melirik ke tangan kanan pria itu dan berkata, "Tangan kananmu tidak bisa digunakan, ya?"
Pria itu menurunkan tatapan matanya, lalu mengulurkan tangan kanannya untuk menyentuh kepala Dong Huiying.
Dong Huiying langsung kembali tertegun saat melihat sikap pria ini.
Dalam hatinya ia berpikir, 'Bagaimana bisa? Apa dia salah mengenali orang? Apakah pria ini benar-benar bukan Liang Zhichen?'
Padahal bila ia melihat dari tinggi badan, postur tubuh, bahkan aroma tubuhnya benar-benar sangat mirip dengan Liang Zhichen. Bedanya, tangan kanan Liang Zhichen lumpuh dan tidak bisa digunakan. Namun pria ini…. Suara, cara bicara, warna rambut, tidak seperti Liang Zhichen yang ada di dalam ingatannya.
Dong Huiying menatapnya sebentar, dan perlahan-lahan menarik tangan kiri pria itu.
"Dasar gadis bodoh, apa kau lupa kalau topeng ini menempel di wajahku setelah kejadian kebakaran itu dan tidak bisa dilepas? Lalu, siapa yang memberitahumu kalau aku hanya menggunakan tangan kiriku saja? Semua tanganku baik-baik saja, bagaimana bisa ada gosip murahan seperti itu!" Saat dia berbicara, nada bicaranya ini terdengar kesal pada Dong Huiying.