Akibat Perbuatan Sendiri
Akibat Perbuatan Sendiri
Dalam kondisi yang tenang ini, Dong Huiying duduk di kursi. Ia pun mengeluarkan sekotak obat dari tas kecilnya dan mengoleskan salep pada luka di wajahnya.
Melihat kondisi lukanya, kelihatannya penyembuhan luka semacam ini akan berlangsung lama. Namun ingat, luka ini ada di tubuh kuat Dong Huiying. Sudah pasti, luka semacam ini akan cepat sembuh. Bila rutin menggunakan salepnya, tentu penyembuhannya akan cepat.
Dari pemikiran ini, saat sudah di rumah nanti, Dong Huiying hanya perlu membuat salep serupa untuk menghilangkan bekas lukanya. Wajah cantiknya pun akan kembali putih dan mulus dalam lagi.
Di sisi lain, Si Tuan sedang duduk di sebelahnya dengan tatapan pahit. Saat Si Tuan berbicara dengan nada yang sedih, ia bahkan sampai tersedak dua kali. Dari waktu ke waktu, ia bertanya pada Dong Huiying mengenai rasa sakit di wajahnya karena luka itu. Selain itu, ia juga bertanya pada Dong Huiying mengenai penyebab dirinya bisa sampai ke markas Hei Feng dan sebagainya.
Jujur saja, dengan dihujani pertanyaan seperti itu, Dong Huiying jadi merasa sangat terganggu padanya.
"Maaf, tapi marga ku Dong, dan aku bukan Xiao Zhu!" Ucap Dong Huiying yang ingin menegaskannya sekali lagi.
"Bagaimana mungkin? Sementara kamu dan Xiao Zhu terlihat sangat mirip…."
"Kamu juga berkata seperti itu sebelumnya, bahkan kami sangat mirip, tapi bukankah itu aneh?"
Dong Huiying tertegun ketika selesai berbicara.
Tidak ada yang aneh di dunia, mungkin orang ini benar-benar hanya orang asing yang terlihat sangat mirip dengan perawakan Liang Zhichen. Anehnya, hanya dengan melihat mulut dan dagunya, Dong Huiying merasa bila pria ini terlihat sangat mirip dengan Liang Zhichen.
Dong Huiying menghela napas.
"Meskipun aku bukan adikmu Xiao Zhu, aku masih sangat berterima kasih atas bantuanmu tadi. Jadi, selamat tinggal!"
Setelah berkata seperti itu, Dong Huiying segera melompat keluar jendela tanpa basa-basi lagi.
"Xiao Zhu!"
Teriakan itu terdengar semakin menjauh dan Dong Huiying tetap melanjutkan langkah kakinya tanpa menoleh ke belakang sedikitpun.
Si Tuan pun mencoba mengejarnya hingga ke dekat pintu. Setelah mendorong pintu dan keluar, ia pun menoleh ke kanan dan kekiri. Sayangnya, Dong Huiying sudah tidak lagi terlihat dan ia pun hanya bisa terdiam.
"Tuan, ada apa?" Tanya seorang bandit yang kebetulan berpapasan dengannya.
Saat melihat wajah Tuannya ini, bandit itu menyadari bila kondisi hati si Tuan sedang tidak baik. Si Tuan pun juga hanya terdiam, ia seolah ingin seseorang membantunya untuk mencari seseorang yang dipanggilnya 'Xiao Zhu' itu. Tetapi, ia juga tahu bila gadis itu adalah orang yang ingin dibunuh oleh Hao Han karena menyusup ke markas Hei Feng. Menyadari hal itu, si Tuan hanya bisa membuat alasan yang lain, "Tidak ada apa-apa, hanya sekedar ingin menghirup udara segar saja."
Si Tuan pun berbalik dan berjalan ke dalam rumah sembari menggerutu, "Xiao Zhu, Xiao Zhu, kenapa kamu tidak mengenaliku…"
Setelah berhasil keluar dari markas tersebut, saat ini Dong Huiying tidak berani melakukan banyak pergerakan. Ia memilih untuk menyembunyikan dirinya di dalam semak-semak.
Saat berbalik sebentar menatap Si Tuan yang mencarinya di dekat pintu keluar itu, Dong Huiying jadi tertegun sejenak. Ia ingin memperhatikan gerak-gerik pria itu lebih lama untuk memastikan sesuatu.
Tapi setelah mengamati beberapa saat, ia jadi yakin jika orang itu bukalah Liang Zhichen.
Setelah berada di semak-semak itu untuk waktu yang lama memperhatikan pria itu, Dong Huiying akhirnya memutuskan untuk pergi diam-diam.
Tidak berselang lama,
Pria itu menyentuh topeng di wajahnya, lalu menyentuh sebuah tali tersembunyi, untuk bisa melepas topeng itu. Ya, tali itu seperti kunci yang bisa membuat topeng itu sulit terlepas dari wajahnya.
Ia tetap diam untuk waktu yang lama, dan akhirnya menutup pintu serta jendela.
Sekejap kemudian, ia pun melepaskan pakaiannya. Saat melepas pakaiannya, ia melihat pada bahu kanannya dan seluruh lengannya telah diikat dengan batang baja yang aneh. Ketika tangan kiri menekan tombol di pinggangnya, lengan itu mampu melakukan suatu bergerak.
Untungnya, sebelum datang ke markas Hei Feng, ia terlebih dahulu mempersiapkan kerangka tangan ini. Bentuk kerangka tangan itu terlihat kuat dan sangat bagus karena dibuat dalam waktu yang sangat lama. Ia sengaja mempersiapkan tangan tipuan ini untuk berjaga-jaga pada kondisi darurat.
Beberapa saat kemudian, ia pun tersenyum pahit pada dirinya. Sejujurnya, ia merasa bersalah karena telah melakukan kesalahan ini, yakni mendatangi markas Hei Feng.
Namun, bagaimanapun juga, dia adalah Chen Xu. Di sini, ia hanya bisa menjadi Chen Xu.
Markas Hei Feng ini ibarat sebuah rawa-rawa, sekali masuk dan terjebak di dalamnya, tentu akan sulit untuk bisa keluar dari sini.
Si Tuan ini pun sudah mempersiapkan semua ini dengan pemikiran tertentu. Terutama saat ia malah menjadi musuh para bandit di markas Hei Feng, tentu ia tidak mau keluarganya terlibat.
Apalagi bila lebih parah lagi, ternyata ia harus menjadi salah satu anggota bandit Hei Feng dan wajib terlibat dalam pembunuhan orang-orang tertentu. Hal semacam ini tentu akan membuat keluarganya jadi membencinya jika sampai tahu tentang hal ini.
Si Tuan pun mengenakan kemejanya lagi,
Tiba-tiba ia teringat perkataan Su Lang bila gadis kecil itu bersama seorang perempuan dan seorang pria. Ia pun seketika mengerutkan keningnya memikirkan identitas orang yang bersamanya.
Tapi ia segera menepis pikiran ini. Mengurus dirinya sendiri saja masih belum mampu, kenapa harus ikut campur urusan orang lain?