Enam Suami Tampan

San Tong Barat No. 12



San Tong Barat No. 12

2Dong Huiying sedikit ragu-ragu berkata, "Terima kasih..." Ia tidak bodoh, tetapi dirinya masih merasa canggung menghadapi Tie Hailan. Walau demikian, ia sudah menyadari bahwa Tie Hailan adalah orang yang baik.     

Sebaliknya, Tie Hailan masih memandangi Dong Huiying dengan rasa gemas. Ia pun sekali lagi mencubit wajah Dong Huiying dengan cepat. Ketika Ding Huiying mulai kesal padanya lagi, Tie Hailan hanya tertawa dan kembali ke kereta.     

Kereta Tie Hailan pun seketika pergi meninggalkannya.     

Dong Huiying berdiri di tempatnya untuk sementara waktu. Ia pun melihat di sekelilingnya.      

Suasana kota yang tempat tinggal Tie Hailan ternyata lebih ramai dan makmur dari pada yang pernah Dong Huiying dengar. Di beberapa sudut jalan terlihat banyak sekali kuda yang lewat, tentu saja tidak sedikit kereta kuda yang ikut berlalu-lalang di sepanjang jalan. Kota ini didatangi lebih banyak orang dan lebih banyak tempat makan juga ada di sekitar jalan pertokoan ini.     

Saat akan berpisah sebelumnya, Dong Huiying dan Hong Xiangjun telah membuat kesepakatan mengenai tempat pertemuannya. Sayangnya, Dong Huiying masih merasa asing dengan kota ini. Ia berusaha mencari tempat yang ditujukan Dong Xiangjun dan baru bisa menemukannya setelah beberapa lama mencari.     

"Hotel Da Tong?"     

Dong Huiying pun tiba di depan sebuah tempat penginapan dan membaca plakat nama yang tergantung di atasnya. Saat sudah merasa yakin, ia pun berjalan masuk. Anehnya, seketika ia dihentikan oleh penjaga toko.     

'Ada apa ini?' Pikir Dong Huiying.     

Xiao Er melirik Dong Huiying dengan jijik, "Gadis kecil, ini bukan tempat yang bisa kamu datangi sesuka hati." Setelah tinggal di dunia ini untuk waktu yang lama, Dong Huiying sudah terbiasa dengan perlakuan seperti ini terhadapnya. Biasanya orang menyebut perempuan dewasa 'Nyonya'. Adapun gadis kecil, mereka secara khusus digunakan untuk merujuk pada gadis berusia lima belas tahun, alias gadis di bawah umur.     

 Dong Huiying menatap orang itu dengan cemberut, "Aku sedang mencari seseorang!"      

Xiao Er mengerutkan keningnya dan Dong Huiying langsung menyebutkan nama Hong Xiangjun untuk melengkapi penjelasannya.     

Xiao Er terpana untuk beberapa saat dan langsung berkata, "Nyonya Hong? Ah, maaf karena sudah lancang dan tidak sopan. Astaga, aku benar-benar sudah bertingkah tidak sopan tadi, maafkan aku." Dalam sekejap Xiao Er bertingkah dengan ramah dan ekspresinya tampak sangat antusias.      

Jujur saja, pada awalnya ia meremehkan Dong Huiying yang dikiranya sebagai pengemis. Selama memandangnya beberapa lama, ia hanya melihat dari pakaian Dong Huiying yang tampak compang-camping dan juga berlumuran darah. Ia tidak mengira bahwa gadis kecil ini adalah teman dari Nyonya Hong, "Sayangnya Nyonya Hong sudah pergi. Dia meninggalkan pesan sebelum meninggalkan tempat ini. Ia memintamu untuk menemuinya di sini."     

Xiao Er bergegas ke konter dan mengeluarkan sebuah catatan.     

Dong Huiying melihat catatan yang bertuliskan 'San Tong Barat No. 12'. Ia pun bertanya-tanya mengenai tempat itu.     

"Terima kasih!" Setelah itu Dong Huiying berbalik dan meninggalkan penginapan ini.     

Sembari menuju ke alamat yang diberikan oleh Hong Xiangjun, Dong Huiying mampir sebentar untuk membeli roti dan memakannya.     

Sebagai orang baru di kota ini, ia tentu perlu bertanya dengan beberapa orang agar bisa mengetahui arah menuju alamat tersebut. Anehnya, tidak ada seorang pun yang mengetahui alamat ini. Namun Dong Huiying akhirnya bertemu dengan seorang bibi yang mengetahui alamat itu, "San Tong Barat No. 12? Alamat ini… sepertinya aku tahu tempat ini. Bukankah tempat ini sangat berbahaya? Nak, kamu tidak boleh pergi ke sana!"     

Dianggap seperti seorang anak kecil, tentu Dong Huiying berusaha keras menahan diri atas penghinaan yang diterimanya ini. Ia pun memaksa dirinya untuk tersenyum dan bertingkah imut dan bertanya, "Kenapa Bibi?"     

Selama memperhatikan Dong Huiying, Bibi ini merasa bila gadis ini terlihat sangat cantik. Sayangnya wajahnya sedikit lebam dan terdapat beberapa luka. Bibi itu menghela napas dan mengusap kepalanya layaknya anaknya sendiri, "Aku beritahu, Nak! Tempat ini dikenal sebagai pasar gelap di kota ini. Tempat itu adalah perkumpulan para pedagang ilegal yang berbahaya. Lebih baik bagi orang-orang seperti kita untuk menjauh tempat seperti itu."     

"Aku mengerti, Terima kasih atas informasinya!" Dong Huiying pun mengucapkannya dengan ramah.     

Wow, pasar gelap! Sepertinya hal itu terdengar bagus. Setidaknya akan banyak bahan herbal yang ada di sana namun tidak tersedia di pasar umum. Tidak heran bila Hong Xiangjun menyuruhnya pergi ke pasar gelap.     

Setelah meninggalkan bibi tadi, Dong Huiying langsung menuju alamat itu.     

*****     

Bersamaan dengan itu, tepatnya di San Tong Barat.     

Ada dua orang laki-laki sedang mengenakan topeng berwarna hitam. Salah satu dari mereka memiliki tinggi badan sekitar 175 cm dan mengenakan token kayu yang tergantung di pinggangnya. Pada tokennya itu juga terukir corak macan tutul di permukaannya.     

Sementara orang yang satunya lagi memiliki tinggi badan sekitar 185 cm. Orang tersebut juga memiliki token kayu di pinggangnya. Bedanya, ukirannya kali ini bergambar burung elang yang gagah.     

"Hei Ying, ku sarankan kamu untuk tidak terlalu sombong. Mengalah saja untuk malam ini agar tidak terlalu parah dan mempermudah urusan kita."     

Hei Ying memandang Hei Bao dengan rasa tidak peduli, ia bahkan merespon ucapan orang di sebelahnya itu..     

Hei Bao yang merasa pasrah pun hanya bisa diam dan tidak melanjutkan komentarnya lagi.     

Lagi pula, apapun yang terjadi, pertandingan harus tetap berlanjut meski menang ataupun kalah, kan!?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.