Enam Suami Tampan

Baru Saja Sepertinya Aku Pernah Melihat Orang Ini



Baru Saja Sepertinya Aku Pernah Melihat Orang Ini

0Selama bertanding bersama, Hei Bao merasa geram kepada Hei Ying. Ia juga tampak banyak membicarakan hal-hal yang tidak berguna. Selain itu perkataannya juga terdengar tidak mengenakan.     

Sampai sekarang pun, keduanya hanya terdiam untuk waktu yang lama dan tidak segera memulai pertandingan ini.     

Hei Bao dengan marah berkata, "Pokoknya, urus saja semua sendiri!" Ia pun mengendus kesal lalu melambaikan tangannya.     

Pada saat sama, seketika seorang gadis kecil dengan pakaian compang-camping muncul di luar gang.     

"San Tong Barat no. 12... San Tong Barat No. 12… no. 12….." Ya, Dong Huiying tampak berjalan memasuki gang dan suara manisnya terdengar familiar oleh salah seorang di sana. Hei Ying langsung melihat asal suara itu dan seketika terdiam. Anehnya, setelah itu jantungnya berdebar cukup kencang.     

"Hah?!"     

Dong Huiying menggosok matanya, "Apa aku tidak salah lihat? Sepertinya aku baru saja melihat seseorang yang mirip Liang Haoming?"     

Di balik pintu di sebuah rumah, Hei Ying menutupi dadanya dengan topeng, bibirnya terlihat kaku. Tatapan matanya kosong dan juga bingung. Tidak mungkin gadis ini ada di sini, tidak mungkin juga ia sampai bertanya padanya secara langsung.     

Ia pun mengedipkan matanya lagi dan melirik ke tangannya. Awalnya ia mencoba untuk membuka pintu tersebut, tetapi seketika muncul rasa keraguan dalam hatinya. Ia mengurungkan niatnya dan menarik tangannya kembali dengan wajah tanpa ekspresi. Beberapa saat kemudian tiba-tiba ada sesuatu menyentuh kakinya.     

"Miao, miao miao..." Seekor kucing oranye menggosok-gosokkan tubuhnya di kaki Hei Ying dan tampak sangat menyukai Hei Ying.     

Hei Ying membungkuk dan memeluk anak kucing itu, tiba-tiba hatinya merasa nyaman.     

Sambil menggosok kepala anak kucing itu, ia melirik ke pintu. Dalam keadaan pintu masih tertutup dan tidak bisa melihat keluar sama sekali, ia pun meragu sejenak. Setelah memikirkannya, ia pun memutuskan untuk tidak membuka pintu tersebut.     

Ya, Hei Ying merasa untuk tetap bersembunyi dari gadis kecil itu! Setidaknya tidak boleh ketahuan oleh siapapun!     

Dengan ragu-ragu ia melangkah ke arah jendela dan membuka tirainya untuk melihat suasana di luar. Tapi yang dilihatnya hanyalah sekerumunan perempuan yang dengan antusias berteriak, "Pukul…!!! Pukul....!!!" Ada juga beberapa pria pendek mengenakan topi dengan ekspresi wajah ketakutan karena istrinya juga berteriak dengan heboh di sana.     

Di atas sebuah panggung pertarungan ini, ada dua orang yang sedang bertarung dan mereka berpakaian sama persis dengan yang Hei Ying kenakan. Mereka juga memakai sabuk dan juga topeng yang sama. Salah satunya sedang ditekan lawannya ke bawah, dan yang lain berada di atas perut orang yang sedang ditekan. Keduanya saling memukul tanpa henti dengan sekuat tenaga hingga titik darah penghabisan.     

Hei Ying berdiri di sana selama beberapa saat, dan kemudian melihat para perempuan yang sedang berteriak dengan suara lantang itu.     

Tidak tahu alasannya, tiba-tiba ia merasa kesepian.     

*****     

"Ah, ini dia. San Tong Barat No. 12!"     

Di sisi lain, Dong Huiying memeriksa alamat itu dan melihat bahwa dirinya telah menemukan lokasi yang sesuai dengan alamat itu. Ia pun menarik napas panjang dan mengetuk pintu itu terlebih dahulu. Ia pun menunggu orang yang akan membukakan pintu untuknya, tetapi tidak ada yang terjadi. Ia pun terdiam sesaat, lalu mencoba mendorongnya. Astaga! Ternyata masih ada jalan yang sangat jauh menuju suatu tempat.     

Dengan ekspresi agak canggung di wajahnya, ia melangkah ke ambang pintu dan melihat bahwa ada sebuah halaman kecil di sana. Tidak jauh dari situ, seorang perempuan paruh baya tampak berbaring di sebuah bangku dan tidur dengan kendi arak di dekatnya.     

Setelah berpikir sebentar, ia memutuskan untuk membangunkannya, "Bibi, apa kau masih bisa bangun?" Dong Huiying mendorong bahu perempuan tua itu. Dengan setengah sadar, perempuan tua mabuk itu akhirnya membuka matanya dengan bingung. Ia pun mengangkat tangannya dan menunjuk ke arah pintu, "Pergilah, jangan ganggu perempuan tua yang sedang tidur, ada urusan apa? Pergi sana." Ia pun mengangkat tangannya dan bergegas mengusir Dong Huiying dengan ekspresi wajah yang kesal.     

Dong Huiying dengan cemberut berjalan ke arah pintu yang ditunjuknya dan mengikuti instruksi dari perempuan tua itu. Kemudian ia mendengar ada keramaian di sekitar perumahan di dekatnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.