Enam Suami Tampan

Melukainya, Menyakiti Hatinya



Melukainya, Menyakiti Hatinya

2Ucapan Liang Haoming kini sedikit lirih. Terasa seperti ada kesan khawatir pada dalam pertanyaannya itu. Hal ini sungguh membuat Dong Huiying sedikit tersentuh, jarang sekali suaminya satu ini bisa tampak mengkhawatirkannya!     

Mulut Dong Huiying pun sedikit tergerak. Ia berusaha menebak-tebak, mungkinkah pria ini sungguh mengkhawatirkannya? Apapun itu, Dong Huiying segera mengalihkan topik pembicaraan, "Tidak apa-apa kok, hanya luka kecil saja. Lalu, kamu." Dong Huiying langsung melihat ke arah Hei Bao dan memberikan tatapan penuh arti. "Haoming, apa kamu membenci pria ini?"     

Sebenarnya Dong Huiying sedikit bingung dengan situasi yang dirasakan suaminya ini. Bila tidak ada perselisihan antara suaminya dengan pria ini, mengapa pria asing ini berkata dengan kasar dan jahat seperti itu pada Liang Haoming? Dong Huiying sampai memiringkan sedikit kepalanya dan langsung mengarahkan tatapannya ke Hei Bao dengan sinis.      

Tatapan Dong Huiying sangat dingin bahkan mengeluarkan aura yang mampu menunjukkan bahwa dirinya adalah perempuan yang berbahaya dan kuat!     

Hei Bao yang merasa ditatap dengan rasa tidak nyaman pun mundur dua langkah dengan sedikit rasa takut. Setelah itu ia berbisik pada Liang Haoming, "Hei... Hei.. Hei Ying? I... I... Ini, siapa gadis ini, kenapa kamu memanggilnya sang istri? Apa kamu pedofil?"     

'Kurang ajar! Dia baru saja menyebut Liang Haoming sebagai pedofil!'     

Dong Huiying langsung memutar matanya dengan kesal dan hendak mengucapkan beberapa kalimat namun segera dipotong oleh sikap Liang Haoming. Napas Liang Haoming terasa berat, tangannya yang gemetar besar dan kasar itu perlahan menyentuh wajah mungil Dong Huiying. Ia menyentuhnya seolah wajah mungil itu adalah permata yang sangat berharga baginya. Jari-jarinya yang kasar dengan lembut menggosok bekas luka merah mudanya, "Apa ini sakit?" Tanya Liang Haoming dengan lembut, seolah luka yang ada pada Sang Istri ini mampu melukai hatinya juga dan matanya sedikit berkaca-kaca.     

"Ehem!" Untuk sesaat, Dong Huiying merasa tersipu hingga terbatuk-batuk dengan canggung, "Oh, tidak apa-apa, kok. Luka ini sudah tidak sakit dan lukanya sudah mulai tertutup dengan lapisan kulit yang baru." Dong Huiying berkata sembari mendorong Liang Haoming dengan halus. Tapi Liang Haoming justru enggan melepasnya dan dengan keras kepala tetap memegang wajah Sang Istri. Memperhatikan wajahnya dengan hati-hati dan seksama hingga merasa lega.     

"Siapa?"     

"Apanya?" Dong Huiying justru bertanya balik kepada Liang Haoming.     

"Siapa yang melakukan ini padamu."     

Ehmm apabila ia mengatakan awal mula luka ini… apa Liang Haoming mau membantu Dong Huiying untuk membalas dendam?     

Dong Huiying sesungguhnya merasa senang dengan perhatian yang diberikan oleh Liang Haoming itu, meski ia tahu, Liang Haoming juga tidak akan berani membalaskan dendam adanya luka ini bila tahu ceritanya. Namun tetap saja, hatinya merasa malu dan membuatnya terdiam beberapa saat. Setelah sadar bila suasana mulai sedikit canggung antara ia dan Liang Haoming, Dong Huiying langsung memecah suasana canggung ini dan menenangkan suaminya yang tampak mengkhawatirkannya itu.     

Di sisi lain, amarah Hei Bao yang tadi meledak-ledak karena tingkah Liang Haoming dalam pertandingan sebelumnya mulai berangsur-angsur menghilang. Kemudian ia berkata, "jadi… dia benar-benar istrimu, Hei Ying? Bukankah ini kebetulan yang sangat aneh…" Hei Bao menyeringai dan kini dia jadi tahu alasan Hei Ying sengaja mengalah ketika berada di atas ring tadi. Hei Ying tentu tidak akan melukainya dan Hei Bao justru dengan tidak tahu malunya mengolok-oloknya dengan sangat kasar.     

Ternyata Hei Mao adalah istrinya Hei Ying.     

Meskipun Dong Huiying telah melepas topengnya, masih ada token kucing kayu yang tergantung di pinggangnya. Ditambah lagi, ia masih mengenakan pakaian pertandingan yang dipakainya selama pertandingan tadi. Selain itu, tinggi badannya yang pendek serta mencolok itu bisa membuat Hei Bao lebih mudah mengenalinya.     

Di mata Hei Bao, mau dilihat beberapa kali pun, gadis kecil ini benar-benar terlihat seperti gadis remaja. Jadi, bagaimana bisa dia menjadi istri Hei Ying? Bukankah ini terlalu aneh? Selisih tinggi badan mereka terlalu jauh dan terlihat aneh. Ehmm, tapi mereka juga masih tampak serasi bila diperhatikan lebih seksama lagi.     

"Ehem, sudah... sudah... bukankah kita harus segera pergi?" Hong Xiangjun sedikit bersimpati pada Hei Bao. Bila diingat lagi, Hei Bao baru saja mengolok-olok Hei Ying karena kalah bertanding, padahal Hei Ying melakukan itu demi istrinya. Hong Xiangjun takut jika Dong Huiying mempermasalahkan hal ini dan membuat emosinya meledak di tempat seperti ini. Sudah pasti gadis ini akan berkelahi dengan Hei Bao. Takutnya, Hei Bao yang juga dalam kondisi marah malah akan membahayakan Dong Huiying.     

Singkatnya, lebih baik ia ikut mendinginkan suasana ini.     

Dong Huiying melirik Hei Bao dengan muram, lalu mengangguk dengan enggan.     

Setelah kedua orang itu melangkah keluar dari tempat ini, Liang Haoming juga mengikuti Sang Istri di belakangnya. Mereka bertiga pun akhirnya pergi bersama-sama dari tempat ini. Anehnya, ternyata Hei Bao diam-diam mengikuti mereka.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.