Enam Suami Tampan

Kekasihku Tercinta Menghilang



Kekasihku Tercinta Menghilang

1Selama perjalanan melarikan diri dari markas Hei Feng, Dong Huiying masih menyembunyikan uang dan belatinya untuk pertahanan diri. Ia bermaksud turun dari kereta ketika sudah memasuki kota.     

Sayangnya, lengan besar Tie Hailan masih merangkul pinggang rampingnya. Dong Huiying menyentik mulut Tie Hailan dengan jijik, lalu mendorongnya agar menjauh dari tubuhnya. Sekejap kemudian, ia mengambil tempat yang jauh dari Tie Hailan untuk duduk.     

Kereta itu sangat kecil hingga membuatnya tidak akan bisa bersembunyi walau sangat ingin menyembunyikan keberadaannya.     

Namun Dong Huiying juga sudah mengantuk, dan akhirnya ikut tertidur dalam kereta tersebut.     

Keesokan harinya.     

"Aaaaa!!!!!"     

Dong Huiying dibangunkan oleh teriakan keras Tie Hailan.     

Ia menatap Tie Hailan dengan gugup.     

Tie Hailan sedih dan juga marah, ia berkata, "Mana kekasih kecilku? Mana kekasih kecilku?" Ia memegang kedua pipinya dengan histeris dan tatapan ketakutannya membumbung tinggi.     

Suara teriakan itu serasa bisa menembus kepala Dong Huiying karena terlalu pilu, "Diam!"      

Namun sungguh, Tie Hailan merasa ingin mati saja karena baru saja kehilangan kekasih kecilnya itu.     

Tetapi Tie Hailan masih berusaha memastikannya lagi, "Aku benar-benar ingat, semalam aku membawa kekasih tercintaku itu masuk ke dalam kereta. Tapi setelah bangun, bagaimana bisa dia menghilang? Dan bagaimana bisa dia berubah..." Tie Hailan melirik Dong Huiying dengan canggung.     

Ya, Tie Hailan pun ingat dengan wajah Dong Huiying. Setelah kejadian penculikan Liang Shujun, kedua orang ini saling bertemu dan hubungan diantara keduanya tidak terlalu baik. Tie Hailan samar-samar merasa bahwa ia telah menggali lubang besar dan mengubur dirinya sendiri.     

Sepertinya ia salah mengira bahwa musuhnya adalah si kekasih kecilnya itu.     

Ah, apa mungkin dia adalah pria kecil itu!     

Dong Huiying juga merasa tertekan. Pelipis dan hidungnya terasa nyeri karena kedinginan dan mungkin tubuhnya juga terasa demam, "Jika kamu tidak berkenan, tolong hentikan keretanya, aku akan dengan senang hati turun disini."     

Tie Hailan menjawab, "Boleh saja, tapi di sekitar sini sering ada bandit yang berkeliaran. Gadis kecil sepertimu mana bisa melawan bandit-bandit itu, paling juga kamu akan menangis ketika di hadang oleh mereka."     

Karena masih dalam keadaan mabuk, Tie Hailan merasa bau mulutnya sangat mengganggu. Itulah sebab ia langsung ke bagian belakang kereta dan membersihkan mulutnya dengan segera.     

Setelah selesai, ia mengambil dua buah-buahan dan salah satunya dilemparkan ke arah Dong Huiying.     

"Untukmu!"     

Dong Huiying tentu merasa heran melihat sikap baiknya itu. Ia pun menerimanya.     

"Terima kasih," Kebetulan sekali, Dong Huiying juga sangat lapar. Tetapi keberuntungannya kali ini tidak bermaksud memanfaatkan orang lain. Ia pun mengeluarkan dua koin perak dari sakunya dan memberikannya kepada Tie Hailan, "Aku yakin ini cukup untuk ongkos dan makananku."     

Mulut Tie Hailan berkedut, ia pun menunjuk ke arah wajahnya, "Apa aku terlihat seperti orang yang perhitungan dan pelit?"     

Tidak, justru sebaliknya. Tie Hailan adalah orang yang bergelimang harta dan juga dermawan.     

Dong Huiying hanya diam dan melirik ke arah Tie Hailan. Adanya masalah He Su saat itu, awalnya dua orang ini memiliki hubungan yang buruk. Namun setelah berinteraksi secara langsung seperti ini, Dong Huiying merasa bahwa mungkin ia tidak perlu terlalu membencinya. Namun, He Su adalah seorang bajingan yang licik. Orang seperti ini tampaknya ceroboh dan tidak berperasaan. Mengapa Tie Hailan bisa akrab dengan He Su?     

Tie Hailan menghela napas penuh kesedihan, "Daya tarik dan juga keanggunanmu memang tidak tertandingi. Tidak heran jika banyak pria yang tertarik padamu, bahkan mungkin bisa menarik hati perempuan sepertiku."     

'Bagaimana dengan wajahku? Bagaimana rupaku?'     

Dong Huiying memutar bola matanya dengan kesal, ia tidak memperhatikan ekspresi wajah Tie Hailan yang semakin merah dan tengah memperhatikan tubuh mungilnya. Sungguh, hal itu membuat sekujur tubuhnya semakin gatal.     

Namun tubuh Dong Huiying memang membuat Tie Hailan gemas, tubuhnya benar-benar kecil dan imut.     

Tie Hailan tiba-tiba teringat pada Hei Ying, pria itu hampir tidak pernah tersenyum kepadanya, tapi tidak masalah karena dirinya sendiri juga tidak terlalu peduli soal hal ini. Hal yang Tie Hailan sukai adalah hal-hal kecil dan mungil, baik itu hewan maupun anak kecil. Oleh sebab itu, perempuan ini suka mendekati Hei Ying.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.