Enam Suami Tampan

Seluruh Tubuhnya Terlihat Berbahaya



Seluruh Tubuhnya Terlihat Berbahaya

2Tatapan mata Liang Shujun penuh dengan amarah, dingin, dan gerak-gerik tubuhnya terlihat berbahaya.     

He Su merasa jantungnya berdebar.     

Beberapa tahun lalu, keluarganya pernah berada dalam bahaya. Ibunya beserta beberapa suaminya dan saudara-saudaranya dibunuh dengan keji. Sekarang, hanya ia seorang yang berhasil melarikan diri dan selamat dari .     

Tapi, He Su tidak akan bisa melupakan kejadian itu seumur hidupnya. Pada saat itu, orang-orang yang menunggang kuda itu membantai keluarganya tanpa ampun dengan tatapan mata penuh kebencian, aura pembunuh mereka sangat kuat.     

Pada saat ini, Liang Shujun menatap He Su dengan tatapan mata seperti itu. Tatapan ini seakan menunjukkan keinginannya untuk membunuh perempuan ini.     

Namun, apakah ia benar-benar ingin membunuhnya?     

Bisa saja, He Su pun mulai berpikiran seperti ini. Hidupnya mungkin bisa jadi sudah berbeda. Bahkan si gadis kecil yang diangkat menjadi Sang Istri untuk keenam Liang bersaudara itu juga merasakan hidup yang lebih baik berkat Feng Xue, kan?     

Liang Shujun menarik napas dalam-dalam, tubuhnya gemetaran, dan kebencian di dalam hatinya hampir mengalir keluar dari dadanya. Ia pun langsung mengungkapkan semua isi hatinya.     

"Aku sudah mengatakannya berkali-kali tapi kamu tidak pernah mendengarkanku. Aku hanya berharap kamu tidak mengganggu hidupku lagi, tapi apa yang kamu lakukan sekarang?"     

"Kamu datang kepadaku dari waktu ke waktu dan tanpa sengaja mengingatkan aku betapa bodohnya aku setahun yang lalu. Kamu pikir, apa itu disebut pengakuan penyesalan? Itukah caramu untuk menyesali perbuatanmu? Kenapa kamu masih meminta pengampunan?"     

"Setiap kali aku bertemu denganmu, aku bisa menemukan lusinan atau ratusan cara untuk membunuhmu. Tapi ketika aku memikirkan kakak laki-lakiku, kakak keduaku, dan saudara keempat, kelima, dan keenam, aku selalu berkata pada diriku bahwa aku harus bertahan. Aku harus bertahan, aku harus bisa dan harus terus bisa mengendalikan diri!"      

"Karena hidupmu terlalu mahal, jika aku melakukan kesalahan yang fatal, aku harus membayar dengan harga yang mahal juga!"     

"Aku tidak bisa mengubur hidupku untuk seorang perempuan. Bahkan jika aku tidak memikirkan diriku sendiri, aku harus memikirkan adikku."     

"Tapi, He Su, kenapa kamu selalu memaksaku?"     

"Apakah kamu mau kalau aku mati bersamamu?"     

"Tidak masalah menurutku. Seperti yang kamu katakan tadi bahwa aku sudah mati, jadi sudah tidak ada Liang Shujun lagi di dunia ini, jadi tidak masalah jika kita mati berdua sekarang, tidak masalah."      

Liang Shujun pun makin mencengkram erat leher He Su, perempuan ini pun makin berat bernapas.     

"Feng Xue, Kamu… aku mohon tenanglah," He Su hanya bisa membalas ucapannya dengan raungan meminta tolong. Ia tampak seperti ikan yang keluar dari air, hanya bisa bernapas dari mulut yang terbuka lebar.      

Sayangnya, tenggorokan He Su kali ini semakin lama terasa makin menyakitkan. Tanpa sadar, ia pun mencoba mencakar tangan Feng Xue. Nalurinya untuk bertahan hidup pun bangkit dan memberikan sedikit perlawanan. Namun Feng Xue masih mampu mendominasi keadaannya, ia bahkan terlihat sangat dingin dan acuh tak acuh, tidak bergerak sedikitpun dari posisinya.     

Liang Shujun sungguh mendominasi situasi ini. Sekali lagi ia menegaskan rasa kesal yang telah lama dipendamnya. Hal ini pun juga karena ia tidak punya pilihan hidup lain yang mampu dipilihnya.      

"Kamu mungkin tidak tahu seberapa keras aku bertahan. Aku hanya membenci dua orang dalam hidupku. Satu adalah kamu dan yang satu lagi adalah Sang Istri. Tapi aku kira kamu berbeda. Sang istriku itu, entah bagaimana dia bisa datang ke rumah dan membeli kami dengan uang dua belas perak. Tidak heran jika ada pepatah yang mengatakan satu keping perak bisa memecahkan masalah negara sekalipun. Maka dari itu, semua keluargaku bersusah payah mencari uang, terutama untuk kesembuhan kakak keduaku."     

"He Su, kamu selalu berpikir bahwa kamu tidak bersalah. Kamu selalu bilang bahwa kamu tahu ada yang salah dan kamu tidak sengaja melakukannya, tetapi apakah ini yang sebenarnya?"     

"Setahun yang lalu, hujan seperti air terjun, dan aku berlutut di luar pintu rumah keluarga He sepanjang malam."     

"Keesokan harinya, kamu keluar, dan apakah kamu masih ingat apa yang kamu katakan padaku?"     

"Aku bahkan masih ingat betul kebencian di dalam matamu itu untukku. Dan kau justru menelanjangiku di hadapan banyak orang, mempermalukan aku seperti itu. Tahukah kamu bila hal itu membuatku ditertawakan oleh banyak orang di depan rumah keluarga He!"     

"Apa yang kamu katakan waktu itu? Apa yang kamu lakukan?"     

Liang Shujun menutup matanya sejenak. Ia benar-benar tidak ingin mengingat kejadian itu, dan itu adalah luka yang terkubur di dalam hatinya. Luka itu sungguh telah dibungkus oleh kebencian yang banyak di pendamnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.