Enam Suami Tampan

Suami Tampan



Suami Tampan

0Dong Huiying mulai menutup titik akupuntur dengan jarum dan membuat kulit Liang Shuyu terlihat seperti landak. Ya, banyak titik akupuntur yang harus di tusuk oleh Dong Huiying..     

Sampai akhirnya, waktu telah berlalu selama satu jam. Saat ini, Dong Huiying melepas jarum akupuntur itu dan mengelap keringatnya dengan bajunya.     

"Hah", Dong Huiying pun berdeham puas dan lega. Sebelumnya, ia benar-benar ketakutan karena Liang Shuyu tiba-tiba pingsan.      

Bila diperhatikan, tubuh suaminya satu ini pun masih terlalu lemah untuk tidak diberi obat. Walau diberikan obat dengan dosis tinggi, tubuhnya masih belum bisa menerima obat dengan dosis sekuat itu. Bila diberi obat dosis yang lemah, justru membuat proses penyembuhannya akan berlangsung lama.     

Dong Huiying mengerutkan keningnya, beberapa resep obat sempat terlintas di pikirannya. Sayangnya, tidak semua bahan untuk membuat obat-obatan itu ada di sini. Sekalipun ada, harganya juga sangat mahal karena itu adalah bahan obat yang masih langka di jaman ini.     

"Sang Istri, kakak kedua….." Liang Shujun memandang Dong Huiying dengan ragu-ragu. Ada beberapa kekhawatiran dan ketakutan di matanya, seakan ia sangat takut mendengar kabar yang buruk.     

"Dia tidak apa-apa, aku membantunya menstabilkan kondisinya untuk saat ini."     

Namun, ini bukan solusi jangka panjang.     

Sebuah kilatan cahaya tiba-tiba terlihat di benak Dong Huiying, lalu ia berkata, "Aku tiba-tiba teringat, sepertinya ada seseorang yang berhutang banyak uang padaku?"     

Beberapa orang di rumah saling memandang, Dong Huiying melihat ke jalur yang mengarah Rumah Perjudian Taihang.     

"Yup, sepertinya aku harus mulai menagihnya."     

*****     

Siang hingga malam hari adalah waktu tersibuk dari sebuah rumah judi.     

"Dachun, aku mau pergi ke suatu tempat besok dan aku akan menitipkan urusan keluargaku padamu."     

Hong Xiangjun, pemilik tempat judi ini sedang berbicara dengan Zhou Dachun. Zhou Dachun secara alami mengambil bajunya untuk membantunya menggantung di gantungan.     

Sejak diajarkan oleh Hong Xiangjun terakhir kali, Zhou Dachun telah belajar banyak, dan ia tidak berani membuat pernyataan lagi.     

"Kamu tidak perlu khawatir, aku akan mengurusnya dengan baik."     

"Oke."     

Hong Xiangjun mengangguk puas. Tepat pada saat ini, seorang perempuan sedang terburu-buru datang dan melapor pada mereka berdua, "Ini tidak baik, Tuan! Dong Dabao itu, dia datang lagi!!"     

Hong Xiangjun terkejut.     

Dulu Dong Huiying pernah memenangkan babak perjudian di rumah judi ini dan sempat menjadi legenda bagi beberapa pelanggan tetap disini. Tidak jarang, ia juga menjadi topik perbincangan hangat dari pelanggan lainnya di rumah judi Taihang.     

Pembahasannya sudah pasti keberhasilannya dalam menebak angka ganda dalam pertaruhan waktu itu. Saat itu dengan hanya mempertaruhkan ginseng berkualitas tinggi dalam satu kali pertaruhan, ia bisa memenangkan uang puluhan kali lipat lebih banyak. Hal-hal inilah yang selalu menjadi bahan pembicaraan para pelanggannya.     

"Ah, kenapa dia ada di sini?"     

Hong Xiangjun terkejut, dan kemudian mengerutkan dahinya tanpa daya.     

"Ah, sudahlah. Ayo kita lihat!!"     

******     

Selama menunggu di depan rumah judi, Dong Huiying tampak seperti perempuan yang berwibawa dan juga pemalu. Di belakangnya berdiri seorang pria berkulit gelap dengan potongan rambut pendek yang aneh, namun cukup tampan walau tidak berekspresi sedikitpun.     

Sayangnya, Liang Yuening bukan seperti pengawal baginya, tapi lebih seperti tiang kayu yang berdiri tegak dibelakang Dong Huiying. Liang Yuening tampak menunduk dan hanya memperhatikan hidungnya saja. Ia seolah berusaha mengabaikan ketidaknyamanan yang ada di sekelilingnya dan mencoba untuk terlihat lebih tenang. Tapi, sepertinya ini terlalu sulit!     

"Astaga, ternyata ini benar-benar Dong Dabao?" Ujar salah seorang yang berpapasan dengan kedua orang ini.     

"Aku ingat dulu kulit wajahnya gelap dan banyak bopeng, juga ekspresi wajahnya sangat murung."     

"Bagaimana hidupmu bisa berubah seperti ini?"     

"Setelah bertemu sejak beberapa bulan yang lalu, sepertinya kamu banyak mengalami perubahan."     

"Ya, walaupun tubuhnya masih tetap kecil, tapi sekilas kulitnya semakin putih, itu adalah perubahan yang sangat bagus."     

Mulut Dong Huiying tampak menggerutu karena kesal dengan cara pandang orang-orang di sekitarnya ini. Setelah itu, pandangan orang-orang tersebut beralih pada Liang Yuening.     

"Apa ini suaminya? Rambut pendeknya sangat aneh, dan ini pertama kali aku melihat potongan rambut seperti itu."     

"Benar sekali, untung wajahnya sangat tampan. Tapi ada apa dengan ekspresi wajahnya itu? Dia terlihat cemberut, sepertinya dia pemarah dan juga tipe pria yang agresif."     

Melihat ekspresi wajah pria di belakang itu sedikit marah dan seolah ingin mengayunkan pisaunya, Dong Huiying hanya bisa menghela napas panjang.     

"Cukup, apa aku perlu mencela kalian agar tidak berlama-lama memandanginya?"     

Seketika ada seorang perempuan membatahnya dengan nada sinis, "Ya, kau pelit sekali, walau dia sudah menjadi suamimu, apa melihatnya saja tidak boleh? Kenapa kami tidak boleh memandangnya?"     

Dong Huiying yang jengkel menutupi kemarahannya dengan senyuman kesal. Sambil menyeringai geram, ia berkata, "Ini bukan perkara pelit atau tidak, hanya saja suamiku memang sangat menggoda. Karena semua orang menyukainya, lalu perlukah aku membuatmu membayarnya? Tarif melihat setara dengan satu atau dua keping perak. Jika kalian memberiku ratusan keping, aku akan mengijinkan kalian melihat suamiku sampai puas."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.