Enam Suami Tampan

Dia berbalik dan Terlalu Malas Untuk Mengurus Liang Yuening



Dia berbalik dan Terlalu Malas Untuk Mengurus Liang Yuening

0Dokter Xiao ini penampilannya terlihat bodoh padahal sebenarnya di dalam dirinya tersimpan banyak aura elegan.     

Sebelum bertemu dengan Liang bersaudara, ia merasa menderita karena tinggi badannya yang lebih dari satu setengah meter, sementara tinggi rata-rata pria adalah satu meter lebih sedikit. Tapi setelah tinggal di Kaoshan dan bertemu dengan Liang bersaudara yang tinggi badannya lebih dari satu meter, bahkan rata-rata 1.8, ia merasa lega dan justru berhubungan dekat dengan mereka.     

Liang Yuening dengan dingin mengangguk pada Dokter Xiao, "Kakak Qingyao..."     

Selama ini dokter Xiao berpikir bahwa istri dari keluarga Liang terkenal sebagai perempuan pembuat onar. Dari situ, ia selalu berusaha menghindar dari Nona Dong. Tapi sekarang, ia menyadari bahwa desas-desus tentang nona Dong itu tidak benar dan bahkan menerima banyak kebaikan dari gadis mungil itu. Dokter Xiao merasa bahwa dirinya tahu banyak tentang keluarga Liang tapi tidak tahu mengenai hubungan suami-istri mereka yang terlihat aneh baginya.     

Tapi, bagaimanapun juga mereka adalah suami-istri, sudah pasti ada jalan untuk berdamai diantara mereka.     

Dokter Xiao memang tidak bersalah dalam hal ini. Tapi Liang Yuening tetap menatap Dong Huiying dengan cemberut. Di tengah hutan seperti ini, ia melihat istrinya duduk berdua dengan pria lain, mereka makan berdua dan bahkan melihat Sang Istri mengambil helai rambut di mulut pria lain.     

Dong Huiying bertindak acuh tidak acuh pada Liang Yuening. Ia memutar membuang mukanya dan terlalu malas untuk mengurus Liang Yuening. Ia membawa tongkat kayu kecil dan memainkan api.     

Liang Yuening juga menjaga wajahnya tetap lurus, berusaha untuk tidak memandang Dong Huiying. Dokter Xiao sendiri hanya bisa merasa tidak berdaya menyaksikan semua ini.     

*****     

Berkat Liang Yuening, Dong Huiying hampir tidak tidur sepanjang malam. Besok paginya, ia bangun dengan dua lingkaran hitam dibawah matanya.     

"Ayo pergi." Dong Huiying melirik Dokter Xiao dan mengabaikan Liang Yuening yang juga memiliki dua lingkaran hitam di bawah matanya. Dong Huiying membawa keranjang jeleknya dan menuruni gunung.     

Liang Yuening tidak mengatakan sepatah katapun dan mengikuti Dong Huiying dengan cemberut.     

Dokter Xiao hanya bisa memandangi mereka berdua saja dengan canggung.     

Jalan menuruni gunung itu tidak mulus. Mereka bertemu beberapa binatang buas, tetapi ketika Dong Huiying siap menembak, Liang Yuening tiba-tiba bergegas ke depan. Ia justru yang mencekiknya dan membunuh hewan itu perlahan.     

Dong Huiying meliriknya dengan dingin, dan kemudian tidak memperhatikannya.     

Liang Yuening masih saja diam dan memasang wajah tidak peduli padanya.     

Liang Yuening membawa hasil buruannya dengan cemberut. Keduanya mampu bertarung satu sama lain bahkan tanpa melakukan kontak mata dan benar-benar memperlakukan satu sama lain seolah mereka tidak ada.     

Tapi tiba-tiba, Liang Yuening seolah menyadari sesuatu hal yang mengganggunya.     

Dong Huiying tersenyum lebar ketika berbicara dengan dokter Xiao, seperti ketika sedang berinteraksi dengan kakak-kakaknya dan bahkan dengan Liang Yixuan sekalipun.     

Lalu, Liang Yuening sepertinya menyadari sesuatu.     

Sepertinya hanya padanya saja Dong Huiying tidak pernah tersenyum, Sang Istri selalu marah di depannya, bersikap dingin, dan juga tidak peduli padanya.     

Ini membuatnya semakin merasa marah.     

Apakah Dong Huiying benar-benar membencinya?     

*****     

Beberapa hari kemudian.     

Ketiga orang itu sudah turun gunung dan Dong Huiying mengantarkan dokter Xiao pulang terlebih dahulu. Dokter Xiao tinggal di rumah kepala desa di dekat rumah bibi Lin.     

Dokter Xiao sungguh-sungguh berterima kasih kepada mereka berdua.     

Setelah menjawab ucapan terima kasih dokter Xiao, Dong Huiying membawa keranjang jeleknya yang penuh dengan berbagai herbal, dan pulang tanpa ekspresi yang bahagia.     

Sebaliknya, Liang Yuening terus menahan amarahnya dan akhirnya tidak tahan lagi untuk menyampaikannya.     

"Dong Dabao...!" Liang Yuening langsung meraih lengan Dong Huiying secepat busur panah yang baru saja dilesatkan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.