Enam Suami Tampan

Tatapan Matanya Dingin



Tatapan Matanya Dingin

0Liang Shujun menyeret adiknya. Saat itu pikiran Yuening sedang kosong, ia hanya bisa berpikir samar. Lao San sepertinya mirip dengan kakak tertuanya, Liang Zhichen. Pikirannya tenang dan jernih, sehingga membuatnya nyaman. Bahkan suasana hatinya yang gelisah saat ini sangat tenang.     

Dua orang wanita penjaga yang kekar sedang berjaga di pintu belakang.     

Liang Shujun mengeluarkan sebuah koin tembaga dari lengan jubahnya, "Nyonya-nyonya sekalian, kami datang dari Desa Kaoshan, keluarga Liang. Apakah kami boleh masuk?"     

Wanita penjaga yang berdiri di sebelah kiri menerima koin tembaga tersebut, ia menghitungnya sejenak, kemudian tersenyum dan berkata, "Suami termuda dari keluarga Liang sangat tampan, tapi terlalu keras kepala, sama sekali tidak seperti pria di Dinasti Yuan pada umumnya."     

Penjaga wanita itu mengulurkan tangannya. Jari-jarinya yang kasar meluncur di pipi Liang Shujun yang halus dan menyentuh dadanya. Liang Shujun menahan rasa mual di hatinya dan mempertahankan raut wajahnya. Ia terlihat seperti angin musim semi yang menyejukkan, tapi hanya orang yang mengenalnya yang tahu bahwa energi Yin dari dalam tubuhnya telah mengalir keluar.     

Yuening semakin cemas. Ia hampir saja mendorong Si Penjaga Wanita itu sampai jatuh, tapi lengannya ditarik oleh Shujun. Liang Yuening sangat marah hingga hidungnya memerah dan kedua matanya membesar. Bahkan, urat pada pelipis dan lehernya membiru, menunjukkan betapa tidak nyamannya dia.     

"Mohon Anda membiarkan kami masuk."     

Liang Shujun mengepalkan jari-jari tangannya, ingin memberikan hadiah kepada penjaga wanita itu. Para pria di Dinasti Yuan selalu berada pada posisi yang lemah, seringkali mereka tidak dapat hidup. Alasan yang paling mendasar adalah karena hal-hal yang langka.     

Wanita sangat langka di sini, tapi jumlah pria tidak terhitung jumlahnya. Membunuh beberapa dari mereka adalah hal sepele. Pria sama sekali tidak memiliki hak asasi, dan mereka hanya bisa diinjak-injak oleh orang lain.     

"Silakan." Penjaga wanita itu memberikan isyarat tangan kepada Liang Shujun dan Liang Yuening lalu membiarkan mereka berdua masuk.     

Liang Shujun merasa lega. Ia mengucapkan terima kasih kepada penjaga wanita itu dan segera menyeret Liang Yuening masuk.     

Setelah masuk pintu belakang kantor pengawas, Liang Shujun melihat orang lain yang melakukan hal yang sama. Orang itu mengeluarkan koin tembaga dari lengan jubahnya, mungkin saja untuk suap. Namun, selama jumlahnya tidak banyak, tidak akan ada yang peduli. Akhirnya, kedua bersaudara itu memasuki ruang bawah tanah.     

Penjara bawah tanah itu gelap dan lembab. Liang Yixuan dikurung di sebuah sel. Ia dikurung dengan cara yang sama seperti narapidana lainnya. Ada juga beberapa pria dengan wajahnya sangat memprihatinkan dan tubuhnya sangat kurus.      

Bau di dalam sel penjara membuat mual, beberapa dari mereka tidak peduli. Ada yang duduk bersila, ada yang berbaring, ada pula yang menahan sakit di kepala mereka. Namun, hanya Liang Yixuan yang berpenampilan elegan.     

"Yixuan!"     

Saat melihat Yixuan yang dikurung di dalam sel, Liang Shujun dan Liang Yuening tidak bisa melangkah lebih jauh lagi. Selain langkah kaki mereka berdua, ada langkah kaki lain di belakang mereka, yaitu Dong Huiying.     

Liang Yixuan menghadap jeruji besi. Matanya memancarkan kelemahlembutan.     

"Sang Istri, Kakak Ketiga, Kakak Kelima."     

Liang Yixuan menundukkan kepalanya. Ia memberikan hormat kepada mereka bertiga yang berdiri di hadapannya.     

Liang Shujun berkata, "Yixuan! Dengar, kita enam bersaudara, selama ini selalu berbagi suka dan duka bersama. Bertahun-tahun melewati angin dan hujan, sedih dan derita, kita semua bisa melaluinya bersama! Kakak Pertama sedang melakukan perjalanan bisnis ke restoran yang dikelolanya, aku di kota juga mengenal banyak orang. Tidak peduli apapun yang terjadi, kami akan lakukan apa saja! Asalkan manusia masih hidup, pasti masih ada harapan!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.