Enam Suami Tampan

Desa Kaoshan, Sang Istri Keluarga Liang



Desa Kaoshan, Sang Istri Keluarga Liang

2Tentu saja, setelah mendengar ucapan orang-orang tadi, raut wajah kedua saudara Liang ini patut terkejut. Namun Liang Zhichen kembali tenang karena sudah terbiasa saat memikirkan sikap Sang Istri yang selalu membuat kehebohan adalah ulah Sang Istri.     

Lagi Dong Dabao juga sangat ganas seperti iblis. Liang Zhichen tidak tahu cara yang tepat untuk menghadapinya. Dong Dabao lebih sering berada di gunung, tapi tidak punya nyali untuk pergi ke Yamen, kantor pemerintahan Tiongkoal Sang istri akan menyangkal semua keluhan dari para tamu. Berdasarkan sifat asli Dong Dabao, ia tidak mungkin membuathal.     

Dong Dabao selalu senang menyiksa keenam bersaudara ini. Orang ini sangat galak, berbahaya, kejam, dan jahat. Mereka berenam sudah mengalaminya sendiri selama bertambah tahun.     

"Mungkin ini membantah saja." Sahut Liang Zhichen sambil tersenyum bodoh. Ia segera membantu Liang Shuyu untuk berbaring dan beristirahat. Namun, tidak lama kemudian terdengar teriakan dari arah luar, "Siapa yang membunpakan"     

Kemudian, terdengar suara perempuan yang tajam dan serius. Saat suara gendang itu terdengar lagi, mendadak tubuh Liang Zhichen dan Liang Shuyu membeku.     

"Namaku Dong Huiying! Dulunya, namaku adalah Dong Dabao. Aku adalah Sang Istri keluarga Liang dari Desa Kaoshan! Aku ingin melaporkan keluhanku hari ini! Aku juga meminta Tuan Pejabat muncul sekarang juga!"     

*****     

Orang yang menjabat sebagai pengawas memiliki tanggung jawab untuk mewakili hukum dan keadilan. Selain itu, gendang yang ada di luar aula telah lama tidak dipukul selama bertahun-tahun. Alasannya, karena tidak ada seorang pun yang berani memukulnya.      

Penyebab dibalik rasa tidak berani itu adalah karena adanya harga yang harus dibayar untuk membunyikan gendang itu. Bila seseorang memukul gendang sebanyak tiga kali, berarti akan mendapatkan sembilan puluh hukuman. Bahkan, para perempuan yang kekar dan kuat di Dinasti Yuan tidak mampu menahannya.      

Lebih parahnya lagi, ada pula beberapa orang yang mati karena hukumannya. Alasanya sudah pasti karena harga yang dibayar sangatlah mahal.     

Hal yang paling penting adalah pria tetaplah dianggap sebagai pria yang lemah di mata perempuan dunia ini. Jika seorang pria ditangkap oleh pengawas, maka ia akan dihukum mati. Mayatnya bahkan tidak akan ditemukan lagi. Ada begitu banyak pria di kolong langit ini, mengapa perempuan harus mempertaruhkan hidup mereka sendiri demi seorang pria?     

Hari ini, Dong Huiying telah membunyikan gendang dan menarik perhatian banyak orang. Seketika banyak orang yang mengelilinginya dan menonton kejadian itu.     

Dari atas anak tangga, turunlah salah seorang pejabat kecil dari Yamen. Ia berjalan sambil mengerutkan keningnya dan memandang ke arah Dong Huiying, "Memang bukan hal terlarang untuk membunyikan gendang besar ini. Tapi gadis kecil, apa kau tahu bahwa ada aturan khusus dari Sang Pengawas?"     

"Aturan?" Dong Huiying memandang lawan bicaranya dengan bingung.     

Namun, pejabat perempuan Yamen itu mencemooh Dong Huiying, "Satu pukulan gendang akan mendapatkan tiga puluh hukuman. Jadi, jika kau membunyikannya tiga kali, maka itu berarti ada sembilan puluh hukuman. Jika kau ingin melaporkan keluhan, kau harus dipukul sebanyak sembilan puluh kali dulu. Jika kau masih hidup, barulah kau bisa bertemu dengan pejabat teratas!"     

Ya, sembilan puluh pukulan dengan menggunakan papan besar yang akan dipukulkan di tubuh Dong Huiying.     

Dahi Dong Huiying seketika langsung mengerut. Bila memikirkan tubuhnya yang kecil mungil ini, maka ia akan kehilangan setengah hidupnya saat dihajar dengan sembilan puluh pukulan di tubuhnya dengan papan berukuran besar. Namun, saat ia memikirkan Liang Yixuan yang mendekam di dalam penjara dan tampak putus asa karenanya, Dong Huiying hanya bisa tersenyum pahit. "Terima kasih, Kakak." Dong Huiying meniru orang-orang zaman dahulu dan memeluk perempuan itu. "Aku tahu aturannya, sembilan puluh papan besar! Aku tahu!"     

Dong Huiying mengangkat gagang genderang yang berat itu dan memukulkannya dua kali. Jika dihitung dengan yang sebelumnya, maka ia telah memenuhi persyaratan.     

"Apakah gadis kecil ini ingin mati?"     

"Ya! Sembilan puluh papan besar. Kedengarannya mengerikan." Jawab Dong Huiying dengan santai.     

Kerumunan penonton mengarahkan pandangannya ke arah Dong Huiying. Tetapi, Dong Huiying sudah merelakan dirinya dan pasrah terhadap langkah yang diambilnya. Ia telah banyak berhutang kepada keluarga Liang.      

Sebentar lagi, semua hutangnya telah terbayar lunas. Tidak peduli banyaknya dendam dan kebencian keluarga Liang kepadanya, sembilan puluh papan ini sudah cukup untuk membayarnya. Kekacauan yang ditinggalkan oleh pemilik aslinya, Dong Dabao, hari ini akan lunas terbayar dengan sembilan puluh papan ini.     

Setelah ini, Dong Huiying adalah Dong Huiying dan keluarga Liang adalah keluarga Liang. Mereka sudah tidak saling berhutang dan tidak memiliki hubungan lagi. Setelah ini mungkin hidupnya akan berubah menjadi lebih baik!     

Dong Huiying mengambil napas dalam-dalam dan melangkah, "Hanya sembilan puluh papan. Silakan!"     

Pejabat kecil Yamen mulai mengerjakan peraturannya. Aturan aturan, ia harus melawan Dong Huiying dengan sembilan puluh papan besar yang juga merupakan aturan. Gendang tidak bisa dipukul dengan sembarangan. Kakan tidak, kakan tidak Yamen itu tampak Dong Huiying. Melihat gadis itu sama sekali tidak terlihat takut, dalam hati, ia percaya sekaligus kagum dengan perasaan Dong Huiying.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.