Enam Suami Tampan

Dua Pilihan, Dua Jalan



Dua Pilihan, Dua Jalan

1Mendengar semua perbuatan Dong Dabao seperti itu, Dong Huiying hanya bisa terdiam. Ia tidak tahu cara untuk menyikapi hal-hal yang telah dilewati Liang Yuening dan saudaranya. Perbuatan Dong Dabao sudah sangat parah.     

Saat ini jiwa Dong Huiying telah masuk ke dalam tubuh Dong Dabao, tapi dirinya tidak mewarisi ingatan sang pemilik asli tubuh Dong Dabao ini. Cerita yang baru saja diketahuinya ini adalah hal yang dulu pernah didengarnya dari mulut Zhu Xingfang. Cerita itupun hanya sebagian.     

Di sisi lain, semua hal yang baru diketahuinya juga menambah pemahaman atas perkiraan kondisi budaya di zaman ini dan pengamatannya terhadap keluarga Liang bersaudara selama ini. Ia pun akhirnya mendapat gambaran penuh mengenai diri Dong Dabao saat ini.     

Dong Huiying mengira bahwa dirinya sudah memahami semua permasalahannya, tapi sepertinya tidak selengkap itu. Saat ia mendengar Liang Yuening meledakkan semua isi hati dan air matanya, Dong Huiying baru menyadari betapa bodoh dirinya.     

"Aku…"      

Dong Huiying ingin menjelaskan semuanya, tapi… bagaimana cara agar alasannya ini bisa diterima?      

Ia ingin mengakui bahwa dirinya sebenarnya adalah orang asing dan bukanlah pemilik asli tubuh itu. Dong Huiying ingin menjelaskan bahwa ia hanyalah roh yang hidup dalam tubuh seseorang setelah kematian. Namun ia bingung menjelaskan pada mereka agar bisa dipercaya bahwa dirinya telah melintasi ruang dan waktu. Alhasil, ia pun menduduki tubuh seorang Dong Dabao. Apa alasan ini bisa diterima begitu saja?     

Oh…. bagaimana mungkin?      

Dalam dunia zaman dulu, saat perempuan berkuasa seperti ini, akan terlalu berbahaya baginya jika ada orang yang mengetahui asal dunia Dong Huiying. Jangankan di masa ini, di masa saat Dong Huiying hidup pun, jika orang-orang mengetahui ia bisa melintasi waktu, tentu akan banyak orang yang ingin menjadikannya seperti tikus percobaan.     

Jadi, bagaimanapun ia harus tetap menyimpan rahasia ini. Meskipun Dong Huiying harus merasa dirugikan dan tidak berdaya, rahasia ini tidak akan pernah bisa diungkapkannya kepada orang lain, termasuk keenam suaminya.     

*****     

Di sisi lain, mata Liang Yuening masih terlihat memerah.     

"Mungkin semua orang di dunia melihatku adalah orang bersikap kasar, sembrono, dan tidak hormat kepada Sang Istri. Namun, aku juga tahu bahwa sikapku memang tidak menyenangkan. Tapi tidak ada yang mempedulikannya, selama satu tahun ini aku dan saudara-saudaraku setiap hari, setiap malam, harus menjalani hari hari yang suram seperti ini?"     

Meski dengan kondisi demikian, Liang Zhichen selalu memberi motivasi bahwa sesulit apapun situasi yang dihadapi, selama masih hidup, maka akan selalu ada harapan!     

Tapi sejak hari saat Dong Dabao mulai masuk ke dalam keluarga Liang, sejak itu pula dunia seakan telah berubah. Hari-hari saudara Liang berubah menjadi seperti malam yang tidak pernah berakhir.      

Bahkan Kakak Kedua selalu menyalahkan dirinya sendiri sepanjang waktu karena kutukan ini, sebab bila bukan karena penyakitnya yang serius hingga membutuhkan 12 tael perak untuk menyelamatkan hidupnya, mungkin tidak akan ada yang membawa seekor serigala perempuan pulang ke rumah dan menjadikannya sebagai Sang Istri.      

Kehadiran Sang Istri sejak saat itu hingga sekarang dianggap sangat menyebalkan bahkan menyebabkan gangguan yang sangat parah dalam keluarga ini. Hubungan keenam saudara Liang dan Sang Istri sampai diibaratkan seperti pertikaian ayam dan anjing yang tidak bisa hidup dengan damai.     

"Dong Dabao" Liang Yuening menatapnya lagi. Seketika itu, semua orang tiba-tiba menjadi diam, tetapi bahu Liang Yuening terasa lemas. Beratnya bahu Liang Yuening untuk diangkatnya ini seperti ada gunung besar yang menekan tubuhnya dan membuatnya tidak mampu mengangkat kepalanya. Orang ini sebenarnya ingin merasa sangat bangga, tetapi saat ini ia bahkan kesulitan untuk bisa menunjukkan bangga.     

Namun sepertinya ini semuanya sudah berakhir bagi saudara kelima Liang. Setelah berbicara seperti itu di hadapan Sang Istri, sekarang ia hanya memiliki dua pilihan, layaknya dua jalan yang harus dipilihnya. Jalan pertama, hari ini ia mungkin akan mati bersama dengan Sang Istri dengan cara bertarung dengannya.      

Tentu dirinya pasti bisa mati, namun ia merasa akan mati dalam keadaan terhormat dan itu akan terdengar lebih baik daripada mati sebagai pengecut. Ia merasa lebih baik mati daripada terhina dalam keadaan buruk. Paling tidak ia ingin merasakan kematian dengan perasaan lega.     

Selain jalan itu, jalan kedua adalah Liang Yuening juga telah memikirkannya beberapa kali. Dalam keluarga Liang terdapat Kakak Pertama, Kakak Kedua, Kakak Ketiga, Kakak Keempat dan Liang Yixuan. Mereka semua tampak sangat patuh saat di depan Sang Istri. Sayangnya kenyataan itu membiarkan Dong Dabao seenaknya memukul dan menghina mereka.      

Tetapi pilihan Dong Dabao pergi mungkin karena perbuatan Liang Yuening. Apalagi insiden beberapa hari yang lalu saat ia termakan oleh emosinya. Liang Yuening telah menusuknya dengan pisau.      

Mungkin karena alasan ini lah Dong Dabao memutuskan untuk pergi. Sekarang, Liang Yuening akan memberinya pisau dan berkata, "Ini, jika satu tusukan tidak cukup, maka dua tusukan, tiga tusukan, empat tusukan, atau sebanyak apapun tusukan, lakukan saja asal kau bahagia, bahkan jika kau ingin memotong anggota tubuhku dan membuatku menjadi manusia tongkat, selama kau bisa merasa puas. Bahkan bila kau mau mengambil nyawaku, kapanpun dimanapun aku bisa menyerahkannya pada kedua tanganmu!"     

Dong Huiying terkejut melihat hal yang dilakukan Liang Yuening itu, ia bahkan tidak tahu asalnya pisau yang dibawa Liang Yuening itu. Liang Yuening pun berjalan lebih dekat ke arah Dong Huiying dan menyerahkan pisau itu ke tangan Dong Huiying. Seketika Dong Huiying pun tampak dikejutkan seakan tersengat oleh aliran listrik yang kuat. Dong Huiying malah menghindar seperti kilat.     

Dong Huiying benar-benar dibuatnya ketakutan.     

'Dong Dabao oh Dong Dabao, sebenarnya berapa banyak dosa yang telah kau perbuat, dan berapa banyak kejahatan yang telah kau lakukan?' Dong Huiying berkata dalam hatinya dengan perasaan gelisah. Ternyata tubuh ini telah banyak melakukan dosa yang tidak terampuni kepada keluarga ini.     

Mengetahui semua itu Dong Huiying merasa bahwa dirinya benar-benar tidak bisa berbuat apa-apa untuk membantu menebus kesalahan Dong Dabao di masa lalunya. Matanya bahkan hanya menatap dengan pandangan kosong melihat pisau yang disodorkan Liang Yuening.     

Informasi yang didapatkannya hari ini terlalu besar, ia pikir dirinya harus menenangkan dirinya terlebih dahulu baru kemudian mencernanya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.