Mengagetkan Orang, Ketakutan Setengah Mati
Mengagetkan Orang, Ketakutan Setengah Mati
Dong Huiying gemetaran hingga menggigil, hampir saja jiwanya keluar karena dibuat ketakutan oleh Liang Yuening. Pria itu berdiri di samping jendelanya di tengah malam, dengan menampakkan wajahnya yang pucat dan matanya yang sangat dingin, ditambah dengan sambaran kilat, guntur, angin dan hujan, benar-benar membuat orang kaget hingga ketakutan setengah mati!
Dong Huiying terhuyung-huyung melangkah mundur ke belakang, tapi kemudian Liang Yixuan telah menangkap tangan Liang Yuening. "Kakak kelima, lenganmu terluka, kenapa hujan-hujanan?"
"Ah, Aku...."
Liang Yuening melirik ke arah jendela lagi. Awalnya ia merasa kesulitan tidur karena memikirkan bila Sang Istri menghilang dari kamarnya keesokan harinya. Setelah ia tertidur, perasaan itu masih tetap menghantuinya meski sudah di dalam mimpi.
Dalam keadaan masih bermimpi, tanpa sadar tubuhnya ikut bergerak sesuai kemauannya yang ada di dalam mimpi. Ia pun berjalan sambil tertidur ke kamar Sang Istri yang ada di rumah bagian timur.
Liang Yuening menatap Dong Huiying dalam-dalam, ia mengerutkan bibirnya dengan muram. Pada akhirnya, ia berbalik perlahan dan kembali ke rumah.
Menunggu sampai Liang Yuening pergi, Dong Huiying baru menepuk dadanya perlahan untuk menenangkan kembali jantungnya yang sempat terguncang karena kaget.
Lao Wu ini benar-benar orang gila, Dong Huiying benar-benar takut padanya.
Liang Yixuan juga melirik Dong Huiying. Sepertinya, ia sedikit memikirkan keadaan Dong Huiying. Liang Yixuan pun berkata dri balik jendela, "Sang istri tidak perlu takut."
"Ah?"
Liang Yixuan menundukkan pandangannya, "Saat siang hari, Kakak Kelima mengancam akan mati bersama dengan Sang Istri, tetapi nyatanya, Kakak Kelima hanya bisa menggertak saja, dia tidak akan melakukan hal seperti itu."
Dong Huiying merasa sedikit bingung. Lalu, ia melihat bahwa Liang Yixuan tersenyum menyindir, senyumannya itu seperti menertawakan dirinya sendiri. Bersamaan dengan itu Liang Yixuan kembali berkata, "Membunuh istri adalah kejahatan besar. Tentu semua saudara kami akan dianggap bersalah karenanya. Namun, beda cerita bila sudah benar-benar tidak ada titik-balik. Jika bukan karena dia masih memikirkan kakak pertama dan kakak kedua, dia pun tidak akan berani membunuh Sang Istri."
Dong Huiying hanya diam dan tertegun saat mendengar cerita Liang Yixuan. Ia masih menatap dengan pandangan kosong ke suami keenamnya ini.
"Sang Istri, Ini masih belum pagi, istirahatlah dulu." Seketika suara Liang Yixuan mengembalikan kesadaran Dong Huiying yang tertegun beberapa detik.
Merasa Sang Istri sudah menjadi tenang, dengan kaki tertatih-tatih Liang Yixuan kembali ke kamarnya.
Dong Huiying yang masih merasa khawatir dengan perlahan menutup jendela kamarnya.
"Membunuh Sang Istri?" Pikirnya lebih mendalam. Jika itu tidak dilarang oleh hukum Dinasti Yuan, mungkin Lao Wu benar-benar bisa melakukan hal itu kepadanya.
Dong Huiying berteriak, "Ah!!!" lagi dan menghela napas dalam-dalam. Sebagai perempuan modern, tentu ia akan merasa takut terhadap ancaman seperti itu. Selemah apapun Liang Yuening, ia tetap saja terlihat menakutkan bagi Liang Yuening.
Menjengkelkan, sangat menjengkelkan, sangat amat menjengkelkan!
*****
Setelah fajar pagi datang, Dong Huiying memandang gunung besar di belakang desa. Sambil menyentuh wajahnya yang hitam, akhirnya ia membuat sebuah keputusan.
Menurutnya, saat ini suasana keluarga Liang benar-benar sangat menyedihkan. Dong Huiying tidak bisa tinggal lebih lama di sini lagi. Tetapi di saat bersamaan juga tidak mudah menceraikan mereka sekarang. Mungkin ia bisa lari dan bersembunyi dari masalah ini, sehingga ia bisa meninggalkan seluruh keluarga Liang. Namun ia juga tetap memikirkan beberapa hal yang benar. Misalnya, berpikir dengan jernih untuk mencari cara membersihkan nama baiknya sebagai Dong Dabao.
Setelah beberapa jam memikirkannya, ia merasa sudah tidak ada yang patut dipertimbangkan lagi. Rencana terbaik pun telah diputuskannya.
Setelah sarapan, ia menunggu kesempatan Liang Yixuan dan Liang Yuening tidak memperhatikan. Diam-diam, ia telah memegangi tas kecil yang kemarin dikemasnya. Sekejap kemudian ia mengendap-endap untuk meninggalkan keluarga Liang. Ia akan berjalan sambil mengikuti sepanjang jalan menuju ke hutan.
**
"Bagaimana dengan Sang Istri?"
Liang Yixuan selesai mencuci pakaiannya dan kembali dari sungai. Seketika ia merasakan seperti ada sesuatu yang hilang di rumah ini. Ia pun bergegas menuju ke rumah bagian timur dengan buru-buru. Saat melihat bahwa ruangan itu kosong, ia merasa panik dan segera mencari Liang Yuening.
Seingatnya, Liang Yuening tidur larut malam kemarin. Selain itu, luka di lengannya juga masih terasa sakit. Sepertinya luka itu mengalami infeksi dan membuat suhu tubuhnya terus meningkat. Sekarang ia terlihat sangat lelah dan seluruh wajahnya menjadi pucat.
"Sang Istri? Apakah dia tidak di rumah?" Tanya Liang Yixuan.
"Tidak," Mendengar itu Liang Yixuan hanya merasakan seluruh tubuhnya menjadi dingin.
Ya, Sang Istri telah pergi. Ia pun jadi merasa bahwa permasalahan kemarin belum hilang. Ternyata Sang Istri benar-benar telah berbohong padanya, hal yang sebenarnya adalah Sang Istri sudah tidak menginginkan mereka lagi. Akhirnya Sang Istri benar-benar telah meninggalkan keluarga Liang.
Liang Yuening juga kaget, ia membuka selimutnya dan kemudian cepat-cepat bangun. Sayangnya saat ia duduk, matanya berkunang-kunang dan membuatnya kembali terbaring.
"Yixuan... bantu aku bangun, ayo pergi bersamaku mencari orang itu!"
Seluruh tubuhnya terasa lemas dan kepalanya pusing, kondisinya benar-benar buruk. Tetapi dalam keadaan seperti ini, ia tidak bisa memperdulikan hal ini. Saat itu yang ada dalam pikirannya ia hanya ingin cepat-cepat membawa Sang Istri kembali. Seharusnya mereka memakaikan borgol di tubuhnya dan mengurungnya di dalam rumah sehingga ia tidak akan pernah bisa menyelinap pergi lagi.