Enam Suami Tampan

Dia Paling Menyukai Sesuatu yang Kecil Semacam Ini



Dia Paling Menyukai Sesuatu yang Kecil Semacam Ini

0Liang Haoming menatap ujung jarinya dan mengusapnya sembari membayangkan tangan Dong Huiying yang kecil dan hitam. Ia merasakan kembali kulitnya yang kasar dan tidak terlalu halus itu, tetapi dirinya juga mengingat lagi bahwa baru saja menggenggam sesuatu yang kecil itu. Ternyata Liang Haoming paling menyukai sesuatu yang kecil semacam ini.     

Liang Haoming menggigit bibir tipisnya dengan lembut. Setelahnya, ia menoleh kembali ke arah Dong Huiying. Tanpa sengaja pandangan matanya bertemu dengan pandangan mata Dong Huiying yang kala itu juga sedang memperhatikannya. Saat menyadari hal itu, Liang Haoming tiba-tiba langsung menjadi canggung dan secepatnya menjauhi Dong Huiying beberapa langkah.     

Melihat perilaku suaminya satu ini, Dong Huiying tentu merasa sedikit tercengang.     

Pandangannya berulang kali berpindah dari menatap punggung lelaki jangkung dan kekar itu dan kembali menatap setengah daging burung pegar bakar di tangannya. Tiba-tiba saja ia menyadari sesuatu, sepertinya Liang Haoming adalah orang yang cukup baik?     

******     

Sejujurnya bagi Dong Huiying, pekerjaan Liang Haoming juga tidak terlalu bagus. Tentu saja, mungkin itu karena Dong Dabao kala itu yang terlalu pilih-pilih. Namun, ia telah menjadi vegetarian selama beberapa hari. Sekarang, ia telah makan daging burung, meskipun tidak ada rasanya sedikitpun. Walau demikian, aroma segar dari daging burung itu membuat Dong Huiying tersentuh hingga hampir menangis meneteskan air mata.     

Hari ini benar-benar terlalu pahit baginya.     

Namun, dari satu tusuk daging burung utuh itu, ia hanya makan sedikit saja. Meskipun sebenarnya ia merasa masih sedikit lapar, tetapi tidak mudah baginya makan terlalu banyak di malam hari karena alasan kesehatan. Kedua, Liang Haoming hanya menangkap satu ekor burung pegar. Setelah memanggang burung itu, dirinya bahkan tidak memakan dagingnya sedikitpun. Ia hanya memberikannya pada Dong Huiying dengan polosnya. Mungkin sebenarnya Liang Haoming sedikit malu dan akan lebih malu untuk memakan semuanya. Akhirnya Dong Huiying memutuskan untuk menyisakan daging itu. Lalu, ia bangkit dari pinggir sungai dan menatap Liang Haoming yang sedang berdiri di pohon yang agak jauh. Setelah berpikir sebentar, ia berjalan dengan membawa ayam panggang yang tersisa di tangannya.     

"Liang Haoming."     

Saat Dong Huiying memanggil namanya, Liang Haoming mendengar suara langkah kakinya dan berbalik dengan tatapan kosong.     

Dong Huiying melihatnya memegang kelinci gemuk dan segenggam rumput di tangannya. Ternyata ia sedang memberi makan kelinci itu dengan rumput. Lalu ia melihat ada kepala kecil menonjol dari lengan baju Liang Haoming. Ternyata itu adalah burung pipit bersayap kecil yang diambilnya pada siang hari tadi. Kemudian masih ada burung layang-layang keluar dari kerahnya, tidak dapat dipungkiri bahwa penampilannya saat itu benar-benar sangat lucu.     

Seperti ada tanda tanya yang muncul dari dalam mata Liang Haoming ketika melihat Dong Huiying mendekat padanya. Sekejap kemudian pandangan matanya jatuh pada daging burung yang disisakan Dong Huiying. Mata Liang Haoming langsung redup, "Apakah tidak enak?"     

"Ah!"     

Dong Huiying memandangi daging burung itu, dan kemudian berkata, "Tidak, hanya nafsu makanku kecil, masih tersisa setengah lagi. Itu …" Ia menggaruk kepalanya, "Aku ingat kau juga belum makan sepanjang hari, jika kamu tidak mau menyerah…"      

Dong Huiying menahan ucapannya. Ia meliriknya diam-diam dan muncul sedikit rasa malu. Dapat dilihat bahwa keluarga Liang menyukai kebersihan dan Tuhan tahu bahwa suaminya yang keempat memiliki kebersihan.     

Liang Haoming menatapnya lagi untuk beberapa saat. Ia pun mengernyitkan bibir tipisnya dan berjalan menghampiri Dong Huiying.     

Liang Haoming mengambil setengah bagian burung itu, Dong Huiying baru saja hendak menghela nafas lega dan tiba-tiba pantat ayam terselip masuk ke dalam mulutnya.     

"Hah!" Ia terkejut sekaligus marah, membuka matanya lebar-lebar dan seluruh wajahnya tercengang.     

Liang Haoming, "Makan!"     

"Ahhhhhhhh!" Dong Huiying memuntahkan pantat burung itu, seluruh wajahnya tampak geram karena perlakuan Liang Haoming, "Aku tidak mau makan lagi," Ia pun mundur dan menjauh dari pantat burung itu. Dong Huiying memang pencinta makanan, tetapi tidak pernah memakan organ dalam, cakar, kepala, apalagi pantat burung.     

Liang Haoming meliriknya lagi, lalu, seolah ada sesuatu yang hilang. Ia kemudian menundukkan kepalanya, "Ternyata benar tidak enak?"     

"Tidak, bukan, bukan tidak enak, ini sangat enak!"     

"Lalu kenapa kau tidak memakannya?"      

Sang Istri selalu makan banyak, burung ini juga sangat gemuk dan empuk. Bila Sang Istri memiliki nafsu makan seperti biasanya, pasti satu ekor burung utuh ini dimakannya sampai habis. Anehnya, kali ini, sang istri benar-benar makan hanya setengahnya dan tidak ingin memakannya lagi. 'Apakah karena masakannya ini tidak enak?' Pikir Liang Haoming dalam benaknya.     

Dong Huiying tentu hanya diam tanpa bisa berkata-kata lagi.     

Ia harus mengakui kalau dirinya merasa canggung dan benar-benar tidak tahu cara berkomunikasi secara normal dengan pria ini.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.