Mereka Melupakan Liang Haoming
Mereka Melupakan Liang Haoming
Kondisi kakaknya ini karena lukanya, ditambah lagi semalam tubuh Liang Yuening basah kuyup karena hujan-hujanan, sudah pasti akan jatuh sakit.
Liang Yuening terengah-engah mengatakan, "Aku baik-baik saja, aku harus membawa kembali perempuan itu dulu!"
Liang Yixuan mengerutkan bibirnya, "Kau istirahat saja, biar aku yang pergi."
"Yixuan!"
Liang Yuening meneriakkan nama Liang Yixuan, tapi adiknya itu tidak menoleh sama sekali ke belakang. Bahkan ia tampak tidak memperdulikannya. Tadi malam turun hujan lebat, sehingga jalan di gunung-gunung pasti sudah berlumpur lagi. Ia seorang yang cacat berjalan dengan lemas, kalau kecepatannya bisa menyusul Dong Huiying barulah kejadian yang sangat mengagetkan.
Sementara Liang Yixuan sibuk mengurusi kondisi tubuh Liang Yuening, mereka telah mengabaikan satu orang yang bisa diandalkan. Ah ya, sebenarnya masih ada Liang Haoming!
Mereka hampir melupakan Liang Haoming!!
Nyatanya, dalam anggota keluarga Liang bukan hanya Dong Huiying yang menghilang saat ini, Lao Si atau Liang Haoming juga telah menghilang.
*****
Masih berjalan dengan rasa khawatir, Dong Huiying terus saja berjalan saat sudah memasuki area pegunungan. Tempat semacam ini adalah tempat yang disukai oleh Dong Huiying saat ada gunung dan ada air. Bahkan di awal musim semi, banyak tempat di pegunungan yang masih sejuk dan segar. Ia hanya dapat melihat di beberapa tempat saja yang ditumbuhi rumput. Walau begitu Dong Huiying masih terlihat sangat bahagia. Ia merasa semua depresi dan kebenciannya selama berada satu rumah dengan keluarga Liang telah hilang di tempat seperti ini.
Dong Huiying secara mengejutkan menyanyikan sebuah lagu, mungkin karena suasana hatinya sedang baik.
"Bawalah anggur dari barat saat angin berhembus ke adegan cinta ini, tanyakan siapa yang tulus pada akhirnya. Tetapi jika ada ketulusan yang pada akhirnya akan menjadi alasan, maka tidak ada rasa khawatir antara selatan dan utara. Kedua pikiran itu berbicara tentang hidup dan mati. Anak-anak yang tertawa merasa sedih... "
Judul lagu itu adalah "Nanlu Yinzi Man Jianghong". Lagu ini mengangkat kisah sastra klasik Yang Yuhuan dan Li Longji. Pada bagian cerita tersebut yang menceritakan Yang Guifei yang digambarkan sebagai seorang putri yang sangat cantik, satu diantara tiga ribu perempuan cantik lainnya. Pada akhirnya ia menjadi korban politik. Ia diperebutkan oleh berbagai jenis karakter lelaki.
Sayangnya,banyak dari mereka mencintainya dengan cara yang tidak tulus. Alhasil muncul ungkapan 'ingin mati sebelum kembali', ungkapan itu berarti tidak peduli apakah cinta sejati ada di bumi, ternyata seseorang tidak dapat menahan kenyataan yang kejam ini, atau mungkin cinta itu mungkin tidak cukup kuat. Namun diantara dua kemungkinan itu juga sudah tidak lagi penting.
Tapi kemudian Dong Huiying merasa ada sesuatu yang salah lagi. Ketika menyanyikan lagu "Nanlu Yinzi Man Jianghong", sepertinya lirik lagu ini sangat menyakitkan. Ia pun memutuskan untuk mengganti lagu. Beberapa sat kemudian, tiba-tiba ia merasa tersedak saat hendak bernyanyi, ia mendengar ada suara gemerisik di belakangnya.
"Siapa! ?" Tanya Dong Huiying.
Dong Huiying berbalik dengan waspada, matanya yang tajam menatap semak-semak. Awalnya suasananya sangat sunyi, tapi kemudian seorang pria jangkung dan kekar perlahan berdiri menampakkan dirinya
Pria itu berdiri di semak-semak, memegang kelinci gemuk berwarna putih seputih salju. Sambil menampakkan wajah kayu seperti peti mati, seperti biasanya masih tanpa senyum, tanpa ekspresi!
"Lao Si?"
Dong Huiying hanya membeku beberapa saat. Orang ini... mungkinkah sejak tadi telah mengikutinya? Kalau tidak, bagaimana mungkin ada sesuatu yang disebut dengan kebetulan seperti ini di dunia?
Liang Haoming tidak mengatakan sepatah katapun, tetapi saat ini ia baru saja tertangkap basah. Perlahan seberkas cahaya merah muda merambat ke lehernya yang eksotis ini.
Kedua orang itu saling memandang, Liang Haoming perlahan berjalan keluar dari semak-semak sambil memegang kelinci.
Dong Huiying mengangkat dahinya dan menghela napas, "Kenapa kamu mengikuti aku?"
Pandangan mata Liang Haoming bergerak ke arah lainnya, "Aku tidak?"
Dong Huiying tertawa konyol, ia sebenarnya juga bingung untuk harus tertawa atau menangis, "Kau Tidak? Kalau begitu apa kau berani menatap mataku dan mengatakannya sekali lagi padaku!"
Liang Haoming langsung diam tertegun. Namun, wajahnya yang datar itu tampak mampu menyembunyikan rasa paniknya.
******
Tidak disangka, selama perjalanan panjang Dong Huiying ini, ternyata ia diikuti dari belakang oleh seorang pria besar yang tampak konyol. Pria besar itu adalah suaminya yang keempat. Awalnya Suaminya itu memegang seekor kelinci yang gemuk, dan selangkah kemudian ia mengambil dari tanah seekor burung pipit kecil yang kebetulan sayapnya sedang patah. Beberapa langkah kemudian, ia juga telah menangkap seekor tupai kecil....