Pria yang Aneh Membuatku Bingung
Pria yang Aneh Membuatku Bingung
Selain itu, wajah peti mati tanpa ekspresi itu membuatnya benar-benar tidak bisa mengetahui hal yang dipikirkan orang ini. Meski Liang Haoming dilihat dari atas ke bawah atau dari sifat dan sikapnya, orang ini dilihat dari manapun tetap saja aneh.
Dong Huiying terus berjalan ke depan dengan perasaan was-was, pria itu selalu mengawasinya dari belakang sehingga membuat perasaannya juga tidak tenang. Kemudian setelah beberapa saat ia merasakan bahwa orang yang mengikuti di belakangnya sudah tidak ada.
Namun, Liang Haoming adalah pria dewasa yang sedikit membosankan, tetapi dia memiliki kemampuan untuk menghilangkan hawa keberadaannya dengan sangat bagus. Ternyata, Liang Haoming terus mengikuti Dong Huiying sepanjang jalan, dan tidak diketahui olehnya.
Setelah melewati jalan di balik bukit kecil, jalan di depan semakin sulit. Mata Dong Huiying langsung tampak awas melihat situasi sekitarnya. Seketika saja ia mempercepat langkahnya. Dong Huiying lari dengan terburu-buru bergegas masuk ke dalam hutan di depannya.
Dalam hati, sebenarnya ia ingin kabur dari pria itu dan menghilangkan jejak di belakangnya. Namun, Lao Si yang mempunyai tinggi diatas rata-rata dan kakinya yang panjang itu, hanya dalam beberapa langkah saja sudah bisa mengimbangi langkahnya dan menemukannya lagi.
Dong Huiying seketika menjadi diam dan memikirkan cara agar terlepas dari rasa khawatirnya.
"Liang Haoming, mari kita berbicara, oke?!" Dong Huiying memandang Liang Haoming dengan penuh frustasi. Saat melihat kelumpuhan di wajah pria itu, seolah-olah Liang Haoming mengisyaratkan bahwa dirinya tidak bersalah.
Bersamaan dengan itu, kelinci gemuk yang seputih salju di tangannya itu sedang menatapnya dengan bodoh. Begitu juga cara Lao Si menatapnya dengan pandangan yang sama persis dengan mata kelinci gemuk itu.
"Tidak bisakah kau, jangan ikuti aku lagi, hah?" Dong Huiying berusaha mengatakannya dengan baik dan sopan. Namun sepertinya hanya Tuhan yang tahu bahwa ia bisa hampir gila karena dibuntuti olehnya.
Lao Si meliriknya, lalu menundukkan kepalanya dengan ekspresi datar. Kemudian tangan besar dan kasarnya itu mulai mengelus bulu putih kelinci itu.
'Baiklah.' Pikir Dong Huiying.
Dong Huiying menggigit bibirnya dan mengerang, tampaknya suaminya telah memutuskan untuk membuntutinya.
'Huh, terserah. Bila dia suka mengikutiku, biarkan dia mengikutiku. Masalah besarnya adalah… harus menahan rasa was-was ini.
Pegunungan Taihang sangat indah dan luas, dengan bukit-bukit yang bergelombang. Hujan sepanjang tadi malam membuat pegunungan itu menjadi lembab dan berlumpur.
Dalam keadaan seperti itu, Dong Huiying seperti monyet lumpur yang berlarian di pegunungan. Dia pergi ke beberapa tempat dingin, untuk mencari tumbuhan obat herbal sebagai detoksifikasi. Sayangnya, di musim ini tumbuhan itu tidak banyak.
Jika ini musim gugur, maka ia pasti akan dapat mengumpulkan banyak tumbuhan herbal di dekat gunung. Namun memang cukup mengecewakan, sebab musim semi telah memanennya. Tetapi dia juga menemukan pohon kecil dengan ranting, dan tunas hijau yang lembut adalah yang dibutuhkannya.
Dong Huiying telah membaca banyak buku-buku kuno dan telah mengumpulkan banyak obat tradisional Tiongkok. Tumbuhan yang ditemukannya barusan adalah jenis bahan alami untuk obat kecantikan, tetapi karena tumbuhan ini termasuk langkah, sehingga tidak banyak orang yang memanfaatkannya sebagai obat.
Dong Huiying menyentuh wajahnya yang berbintik-bintik hitam, dalam hatinya mengatakan, ia bisa menggunakan bahan alami untuk menghilangkannya. Namun, sepanjang hari ia selalu merasa panik dengan wajah jeleknya ini.
Sebenarnya ia telah lama menyadari tubuh barunya dan bentuk wajahnya yang agak buruk. Jika Dong Huiying memiliki warna kulit yang lebih merata dan bisa menghilangkan bintik-bintik hitam pada wajahnya, maka dirinya akan mendapatkan sedikit wajah yang cantik.
Dong Huiying kemudian mengambil kuncup tumbuhan itu, lalu menyimpannya dengan hati-hati dan teliti. Setelah beberapa saat ia baru menyadari bahwa ekor besar yang sejak tadi mengikutinya di belakang telah menghilang.
Liang Haoming sudah pergi? Apakah akhirnya Liang Haoming merasa cukup untuk mengikutinya, berhenti mengikutinya seperti kentut, dan benar-benar sudah pergi?
Dong Huiying tidak bisa menahan perasaan bahagia ini. Hal ini benar-benar bagus. Tentu saja, bagi Dong Huiying, seorang pria dengan tinggi lebih dari seratus delapan puluh sentimeter yang selalu mengikutinya pasti membuatnya merasa tidak nyaman.
Namun, belum lama ia merasa bahagia, tiba-tiba saja terlihat kelinci gemuk seputih salju itu berlari ke arahnya dengan canggung.
'Eh?'
Dong Huiying mendongak lagi dan melihat Liang Haoming mengambil langkah tenang dan mantap. Di tangannya terlihat pula beberapa bercak darah dari burung pegar, Lao Si berjalan ke arahnya tanpa ekspresi.
Dong Huiying masih terdiam dan tertegun selama melihat perilaku Lao Si ini.
*****
Lao Si mengambil pisau dari lengan bajunya, memotong leher burung itu, dan kemudian membelah burung itu. Proses ini terlihat menakutkan dengan banyaknya darah yang dikeluarkan dari burung tersebut. Dong Huiying pun tidak tahan melihatnya, ia bahkan tidak bisa menahan diri untuk tidak menyembunyikan wajahnya yang jijik dan bertahan dari kengerian ini.