Enam Suami Tampan

Melihat Darah di Tubuh Dong Huiying



Melihat Darah di Tubuh Dong Huiying

0Hati Liang Yixuan sangat terkejut saat melihat darah di sekujur tubuh Dong Huiying, "Sang Istri, apa yang terjadi padamu?"     

Dong Huiying tidak menjawab. Ia hanya melirik Liang Yixuan dan langsung mengalihkan pandangannya kepada Sang Pengawas yang ada di meja pengadilan. Sekali lagi, Sang Pengawas memanggil seorang pria tua dan memintanya untuk membawa Liang Yixuan ke sebuah kamar kecil dan memintanya untuk memeriksa tubuh Liang Yixuan. Sikap Liang Yixuan tetap diam seperti biasanya. Namun, secara tidak sadar, ia selalu menatap Dong Huiying. Dalam hati, Liang Yixuan merasa sangat gelisah.     

"Hamba datang melapor kepada Tuan!"     

Orang tua itu berlutut kepada Sang Pengawas di dalam aula tersebut. Dengan penuh hormat orang tua itu berkata, "Saya telah memeriksa ulang Liang Yixuan. Tubuhnya saat ini masih sempurna dan tidak memiliki kendala apapun."     

Pejabat itu menyipitkan matanya sejenak. Liu Langjun juga tiba-tiba terdiam membeku, "Pengawas...Tuan... hamba mengaku salah! Hamba mengakui bahwa hamba tidak kompeten! Harap Tuan sudi memaafkan hamba!" Perlu diketahui bahwa ini adalah dunia wanita. Sebagai seorang pria, mendapatkan pekerjaan yang layak di pemerintahan adalah sesuatu yang luar biasa.     

Pengawas itu menatap Liu Langjun dengan tatapan tajam. Ia merasa bahwa hatinya sangat membenci perilaku Liu Langjun yang sembrono itu. Bibir Dong Huiying yang setajam pisau sama sekali tidak boleh diremehkan. Gadis itu telah memaksa dirinya sendiri untuk tetap diam membisu. Namun, untuk menunjukkan keberaniannya, Liu Langjun tidak bisa berseteru dengan Dong Huiying. Selain itu, ada juga orang lain yang juga terlibat dalam masalah ini. Namun, Liu Langjun telah salah menilai kasus Liang Yixuan, sehingga tersebar rumor bahwa dirinya punya reputasi yang buruk. Dong Huiying sudah memperhitungkan hal ini.     

Jika bukan karena merugikan Liang Yixuan, bagaimana mungkin ia menjadi penyebab semua masalah ini.     

Di tempat itu, Sang Pengawas meminta anak buahnya untuk melepaskan borgol dan belenggu Liang Yixuan. Melihat Liang Yixuan dibebaskan, membuat tubuh Dong Huiying gemetar. Liang Yixuan telah ditahan dan telah berusaha melepaskan diri. Namun, sekarang masalah ini telah berakhir. Dong Huiying merasa sangat lega. Sayangnya bersamaan dengan itu, tenaga Dong Huiying seakan menghilang.     

"Sang Istri!" Seru saudara-saudara keluarga Liang.     

Seketika tubuh Dong Huiying terjatuh di atas tanah. Liang Yixuan menjadi orang pertama yang berlari ke arah Dong Huiying. Liang Yixuan adalah seorang pria yang pendiam dan suka menyendiri. Namun, ketika ia memeluk Dong Huiying, rasa kepeduliannya seketika bangkit. Dari matanya, terpancar rasa khawatir.     

*****     

Setelah melewati pengadilan tersebut, seluruh saudara keluarga Liang pulang kembali ke Desa Kaoshan dengan aman. Mereka pun membopong tubuh Dong Huiying yang masih pingsan ke rumah keluarga Liang. Sayangnya, Dong Huiying yang mengalami luka fatal tidak bisa tersadar hingga hari ke tiga setelah kejadian tersebut.     

"Sudah tiga hari Sang Istri tidak sadarkan diri. Mengapa dia belum juga bangun?"     

Hari ini, cuaca di pegunungan berangsur-angsur mulai membaik. Saat itu Liang Yixuan sedang merebus mie dalam panci. Ia duduk di sebuah bangku kecil di depan kompor dan mulai menyalakan api. Di sampingnya, Liang Yuening sedang mencuci pakaian sekuat tenaga sambil mengerucutkan bibirnya. Sebelumnya, apapun yang melibatkan Dong Huiying, Liang Yuening pasti akan murka. Namun, sekarang, Liang Yuening sangat kesal dan antipati kepada Dong Huiying karena adiknya selalu mengungkitnya. Saat ia hendak marah, ia memikirkan sembilan puluh papan yang dipukulkan ke badan Dong Huiying.     

Dalam beberapa hari terakhir, Dong Huiying terluka parah dan tidak sadarkan diri. Ia tidak punya uang di rumah sehingga harus membawanya kembali ke Desa Kaoshan untuk merawatnya. Namun, Liang Yixuan sendiri yang merawat Dong Huiying dengan cara memberinya makanan cair setiap hari. Dong Huiying tanpa sadar mengunyah makanan yang diberikan kepadanya. Liang Yuening dan adiknya merawat luka di pantat Dong Huiying dan mengganti perban yang dipakai untuk menutupi lukanya.     

Saat mengganti perbannya, seketika darah segar menetes dari luka Dong Huiying. Luka-luka yang diderita Dong Huiying begitu mengerikan. Pantat kecilnya hampir membusuk. Hati Liang Yuening menjadi terharu dan mulai merenungkan kesalahan yang telah diperbuatnya. Dalam beberapa hari terakhir, apakah sikapnya terhadap Dong Huiying terlalu buruk?     

Setelah Liang Yuening selesai mencuci pakaiannya, ia memandang langit dan menyadari kewajibannya saat ini, kemudian ia berjalan ke rumah bagian timur sambil membawa sepanci air hangat.     

Pada kamar di rumah bagian timur, ia memandang Dong Huiying yang terbaring di atas tempat tidur. Karena takut ia akan menekan lukanya, saudara-saudara Liang hanya bisa membaringkan Dong Huiying di atas tempat tidur. Dengan keadaan luka di pantatnya, Dong Huiying hanya dipakaikan blus tanpa celana. Di atas tubuhnya, ada selembar selimut tua yang membungkus tubuhnya.     

Liang Yuening mengangkat selimut dan melihat darah yang mengental dari pantat Dong Huiying. Ia mengerutkan kening dan merasa kikuk melihatnya. Kemudian Liang Yuening mengambil selembar handuk basah dan menyeka pantat istrinya, setelah itu ia menaburkan bubuk putih di atasnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.