Apa tanganmu sakit?
Apa tanganmu sakit?
Entah bagaimana dia bisa tahu bahwa saat dia membuka matanya, pria itu sudah bangun darinya. Kemudian berdiri di samping dan mulai melepas sepatu bordir di kaki kecilnya.
Liuli Guoguo akhirnya menghela napas lega. Tetapi saat melihat Xuanyuan Pofan mulai melepas sepatunya, dia panik lagi, "Kakak Po, apa yang kamu lakukan?"
Xuanyuan Pofan mengabaikannya dan melepas sepatu bordir Liuli Guoguo serta kaus kaki putih di kaki kecilnya.
Liuli Guoguo tercengang. "Ah... Kakak Po, aku salah, aku salah, jangan main-main, aku, aku belum siap" Dia menutup matanya dan menutupi dadanya dengan erat. Dia takut kalau Xuanyuan Pofan akan melakukan hal itu. Wajahnya sangat merah sehingga dia menggigit bibirnya dengan erat. Tetapi dia malah tertawa terbahak-bahak di detik berikutnya.
"Hahahaha, Kakak Po, kamu jahat, hahaha" Liuli Guoguo gemetar karena tawanya. Sebab, kaki kecilnya sekarang tengah digelitik oleh Xuanyuan Pofan.
Xuanyuan Pofan menggelitik otot dan pembuluh darah di kaki Liuli Guoguo. Dia memberi gadis itu 'hukuman' dengan membuat gadis itu tertawa terbahak-bahak, Xuanyuan Pofan terlihat sangat senang. Sepertinya dia sudah lama tidak memainkan permainan menggelitik dengan kucing kecilnya...
Kaki kecil Liuli Guoguo lolos dari telapak tangan Xuanyuan Pofan, tetapi ditangkap oleh Xuanyuan Pofan lagi. Dia hampir menangis karena tertawa. Xuanyuan Pofan melihat bahwa Liuli Guoguo tidak bisa tertawa lagi, jadi dia melepaskannya.
Takut bahwa Liuli Guoguo kedinginan, Xuanyuan Pofan dengan cepat mengambil kaus kaki putih yang telah dia lepas dan bersiap mengenakannya untuk Liuli Guoguo. Tetapi ketika menatap kaki putih kecil Liuli Guoguo, dia ragu-ragu lagi.
Karena lelah tertawa, Liuli Guoguo mencoba bernapas dan beristirahat. Dia siap untuk bangun dan meninju Xuanyuan Pofan. Tetapi sebelum dia bisa bangun, pria di sampingnya malah berjongkok dan mulai menjilati kaki kecilnya.
Kakak Po mengerjainya lagi. Ketika dia berada di istana, Xuanyuan Pofan juga seperti ini. Dia akan memperlakukannya seperti ini, seolah-olah kakinya enak. Kadang butuh waktu setengah jam untuk bisa menghentikannya. Kelima jari kaki kurus itu dimasukkan ke dalam mulut pria itu, dan Liuli Guoguo tersipu lagi, dia tak berdaya.
Tapi dia tidak bisa menahannya lagi. Ketika Xuanyuan Pofan bersemangat seperti ini, dia tidak bisa membuatnya berhenti. Jadi dia harus membiarkan Xuanyuan Pofan seperti ini sampai kaki kecilnya memerah.
Tangan kecilnya menarik sofa samping dengan kuat. Sebab, dia sangat takut kalau seseorang akan tiba-tiba masuk dan melihat pemandangan itu. Namun, Liuli Guoguo benar-benar tidak tahu, butuh berapa lama lagi agar Xuanyuan Pofan melepaskannya. Jadi dia menggunakan kekuatan dalamnya untuk menekan rasa geli di tubuhnya.
Setelah beberapa saat, Xuanyuan Pofan mengeluarkan sutra hitam untuk menyeka air liur di kaki kecil Liuli Guoguo. Kemudian dia mengenakan kaus kaki putih di kaki Liuli Guoguo, dan menarik Liuli Guoguo ke dalam pelukannya.
"Kamu pikir, hukuman apa yang akan kuberikan padamu?" Xuanyuan Pofan mencolek pipi Liuli Guoguo dan tersenyum padanya.
Liuli Guoguo tersipu dan berkata, "Kupikir, kamu akan melakukan sesuatu padaku."
Setelah itu, Liuli Guoguo menyesali perkataannya, dan dengan cepat membenamkan wajah kecilnya ke dalam pelukan Xuanyuan Pofan. Tetapi, bahkan jika Xuanyuan Pofan tidak memeluknya saat ini, dia pasti akan mengambil inisiatif untuk memeluknya.
Xuanyuan Pofan melengkungkan bibirnya dan tersenyum.
"Tapi ini salahmu." Liuli Guoguo meninju Xuanyuan Pofan.
"Apa tanganmu sakit?" Telapak tangan besar Xuanyuan Pofan melingkari tangan kecil Liuli Guoguo sambil suaranya terdengar lembut.
Perasaan Liuli Guoguo terasa hangat dan lembut. Kemudian dia bersandar di lengan Xuanyuan Pofan dengan tenang. "Kakak Po, di mana ini?" Dia ambruk di pelukan Xuanyuan Pofan sambil melihat lingkungan aneh di sekitarnya. Setelah itu dia tiba-tiba bertanya karena sudah lama penasaran.
Ruangan ini tidak besar, tapi perabotannya lengkap, serta tata letaknya sederhana tapi elegan. Ada sofa hitam dan dua meja pendek dari kayu cendana merah, dengan teko teh di salah satu meja.