Pelan-Pelan, Pahami Dulu
Pelan-Pelan, Pahami Dulu
Pada saat ini, gua tempat Liuli Guoguo tidur dapat digambarkan sangat ramai dan berisik karena suara binatang. Semua jenis bahasa binatang bercampur menjadi satu. Bahkan seluruh gua dipenuhi dengan binatang buas seperti singa, harimau, macan tutul, beruang coklat, dan sebagainya. Mereka menutupi binatang-binatang yang berukuran sangat kecil seperti tupai dan kelinci.
Ada semua jenis binatang buas di sini. Lalu, untuk menghemat ruang, bahkan ular piton meringkuk menjadi bola, hanya menjulurkan kepalanya dan menjulurkan lidahnya dengan penuh semangat. Jerapah pun menundukkan lehernya dan tidak berani mengangkatnya sama sekali, bersama babi berbulu merah di dekat lehernya.
Sedangkan hewan seperti gajah yang sangat besar itu, hanya bisa menjaga di pintu gua dan tidak bisa masuk sama sekali.
Xuanyuan Pofan mendongak dan melihat istri kecilnya yang kurus, dikelilingi oleh banyak binatang buas, dengan bibir merah mudanya yang terkatup. Seolah, dia tidak tahu harus berkata apa kepada binatang-binatang buas itu.
Empat kelinci penjaga di Puncak Pegunungan Cangsan juga menjaga di belakangnya, dan memegang bunga di lengannya.
"Baiklah, apa kalian ingat apa yang aku katakan?" tanya Liuli Guoguo untuk mengetahui apakah para binatang buas itu sudah mengerti.
Kelinci yang cantik itu sangat perhatian. Dengan lambaian tangannya, seorang pelayan rubah dengan celemek biru membawakan Liuli Guoguo secangkir air madu. Kemudian Liuli Guoguo mengambilnya dan meminumnya.
Setelah binatang itu menjawab, Liuli Guoguo mengeluarkan setumpuk besar gulungan kertas tebal, setidaknya dua buku yang telah dia tulis dari rak buku di gelang ruang sihirnya. Menurut isinya, Dia dengan sengaja membagikan salinan ke setiap jenis binatang.
Melihat para binatang itu sedikit bersemangat, kelinci kecil cantik lantas berkata, "Pelan-pelan, pahami dulu dengn baik."
Binatang buas yang gelisah segera duduk dan berjongkok kembali ke tempat semula.
Liuli Guoguo tersenyum, lalu memberikan beberapa gulungannya ke binatang di sekitarnya, dan tidak lupa mengatakan sesuatu. "Aku hanya bisa tinggal di Puncak Pegunungan Cangsan selama lima hari. Karena itu, cepatlah selesaikan tugasmu. Maaf karena aku sudah merepotkan kalian."
"Tidak, kami tidak merasa direpotkan sama sekali!"
Liuli Guoguo adalah tuan mereka. Jika mereka bisa melakukan sesuatu untuk tuan mereka, entah bagaimana mereka bisa merasa direpotkan. Sebab, mereka bahkan bisa mati dengan bahagia!.
Namun, mereka hanya tidak tahu. Setelah memegang gulungan kertas yang dikeluarkan oleh Liuli Guoguo dan kembali ke sarang mereka. Tiba-tiba mereka merasa sedang ditampar.#
***
"Keluarlah setelah selesai, atau orang-orang di belakang kalian tidak akan bisa masuk.." Liuli Guoguo membagikan gulungan kertas di tangannya dan berkata kepada binatang lainnya.. Jadi saat ini, semakin sedikit binatang buas yang ada di dalam gua.
Sekitar setengah jam kemudian, hanya pelayan rubah dan kelinci kecil cantik yang ada di tangan Liuli Guoguo dan empat penjaga puncak gunung yang masih tinggal di belakangnya. Namun... Entah sejak kapan pria itu datang ke gua dan duduk di sudut gua sambil menyeruput tehnya dengan santai.
"Eh, Kakak Po, kapan kamu datang?" Setelah gua itu kosong, Liuli Guoguo memperhatikan bahwa Xuanyuan Pofan juga ada di dalam guanya.
"..." Wajah Xuanyuan Pofan langsung menjadi muram, dan Liuli Guoguo tahu itu.
Hanya melihat wajah tampan Xuanyuan Pofan yang tampak muram, empat penjaga di belakang Liuli Guoguo langsung gemetar. Mereka bergegas memeluk kelinci kecil cantik di kaki Liuli Guoguo, memberi hormat kepada Liuli Guoguo, dan kemudian keluar dari gua. Setelah itu mereka berlari seperti habis melihat hantu, sangat cepat.
Akhirnya, hanya tersisa seekor pelayan rubah dan seekor binatang buas yang berdiri di sana.