Istri Kecilku Sudah Dewasa

Gadis itu Sangat Cantik



Gadis itu Sangat Cantik

1Su Muhuan tahu bahwa Ma Jinjiao tidak akan membiarkannya pergi begitu saja, jadi dia hanya tersenyum dan mengangguk, "Bermain apa?"     

Ma Jinjiao tersenyum main-main dan memanggil pelayan di dekatnya untuk mengambilkan dua jeruk yang sebesar telur. Kemudian dia berkata kepada Su Muhuan, "Xiao Huan, permainan ini sangat sederhana, yaitu makan jeruk. Siapa yang makan lebih cepat, dia yang akan menang."     

Melihat jeruk kuning di tangan Ma Jinjiao, membuat Su Muhuan bertanya-tanya, "Sekarang musim panas, bagaimana Kakak masih bisa mendapatkan jeruk?"     

Ma Jinjiao menjawab sambil tersenyum, "Jeruk ini dikirim oleh Kakakku dari gurun utara. Kakakku adalah panglima di Gunung Fengyuan di gurun utara."     

Gurun utara selalu diselimuti salju sepanjang tahun, dan Gunung Fengyuan adalah satu-satunya tempat yang sedikit hangat di sana.     

"Gunung Fengyuan pasti sangat dingin, 'kan?" tanya Su Muhuan.     

Ma Jinjiao tiba-tiba merindukan kakaknya, tetapi dia segera memulihkan senyumnya dan menjawab Su Muhuan, seolah tidak ada yang terjadi. "Ya, sangat dingin. Tetapi kakakku suka menantang dirinya sendiri dan dia tidak takut dengan kesulitan apa pun. Lagi pula, tempat itu memiliki pemandangan yang indah, dan ada banyak hal yang lebih menyenangkan di sana daripada di sini."     

"Beberapa tahun yang lalu, aku pernah pergi ke sana sekali. Saat itu, aku benar-benar terpesona oleh pegunungan dan puncak yang megah di sana. Aku tiba-tiba merasa lebih berpikiran terbuka daripada sebelumnya. Jika kita memiliki pikiran yang rumit, maka pikiran kita akan lebih santai jika kita berada di sana. Xiao Huan, jika kamu memiliki kesempatan, kamu harus meminta Yi Qianyuan untuk membawamu ke sana."     

Ketika Ma Jinjiao menyebut Yi Qianyuan, wajah Su Muhuan memerah. Lalu dia tersenyum pada Ma Jinjiao sambil berdeham.     

Namun, sikap Su Muhuan ini membuat Xuanyuan Poxi yang berdiri tidak jauh darinya, menatapnya dengan penuh kemarahan di matanya yang cerah. Padahal pada saat itu, Su Muhuan hanya akan tersipu oleh dirinya. Tetapi sekarang, dia selalu menghindarinya dan dia menyukai orang lain. Mendengar nama pria itu saja, wajahnya yang cantik langsung memerah seperti itu.     

"Kenapa?! Kenapa?!" Xuanyuan Poxi meninju pohon besar di sampingnya, sehingga membuat pohon besar itu retak dan hampir roboh. Dia sangat marah untuk sesaat, tetapi dia tidak pergi. Namun, dia tidak bisa menahan diri untuk melihat Su Muhuan lagi. Sebab gadis itu sungguh cantik, benar-benar membuat pemuda itu putus asa.     

Xuanyuan Poxi tidak bisa menahan rasa sakit yang menusuk di hatinya. Karena ketika gadis ini mengenakan gaun putih panjang, dia benar-benar cantik, secantik peri. Lalu, dirinya ingat bahwa ketika dia akan membawa gadis itu ke istana, dia juga memintanya secara paksa untuk tidak mengenakan pakaian putih. Bahkan juga mengatakan bahwa dia kotor, rendahan, serta tidak memenuhi syarat untuk memakai pakaian putih.     

Sekarang, hatinya seakan tertusuk jarum dan rasa sakit yang tak terkatakan menyebar di dalamnya. Setelah itu Xuanyuan Poxi mengerutkan keningnya, dan kemarahannya pun digantikan oleh makian pada dirinya sendiri. Dia lalu mengepalkan tinjunya dan berbalik untuk pergi.     

***     

Di Paviliun Bunga,      

Ma Jinjiao telah memulai permainan dengan Su Muhuan. Namun, ini adalah permainan yang 'tidak adil'. Saat ini, keduanya sedang mengupas jeruk. Akan tetapi, Su Muhuan selalu bertingkah lembut dalam segala hal, jadi dia tidak cemas. Sedangkan Ma Jinjiao tidak.      

Untuk membuat Su Muhuan meminum arak bunga yang dia seduh, Ma Jinjiao hampir menggandakan kecepatannya saat mengupas jeruk, dan menunjukkan senyum main-main pada Su Muhuan. Hal itu membuat Su Muhuan tidak punya pilihan lain selain mengupas jeruknya dengan sedikit cepat. Dia lalu membaginya menjadi dua bagian dan memasukkannya ke dalam mulutnya.     

Dia pikir kecepatannya tidak terlalu lambat. Tetapi begitu Su Muhuan mendongak, setelah Ma Jinjiao mengupas jeruk, dia langsung memasukkan seluruh jeruk yang bulat itu ke dalam mulutnya. Jadi, Ma Jinjiao lah yang menang.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.