Membereskan Pakaian
Membereskan Pakaian
Belum lama ini, Xuanyuan Poyu yang sebelumnya naik ke kelas tingkat hijau, merasa sangat menyesal dan dengan sengaja bermalas-malasan agar dia bisa berada di kelas yang sama dengan gadis itu.
Karena Liuli Guoguo telah naik kelas, maka Xuanyuan Pofan tidak akan lagi menjadi guru pengganti di kelas tingkat merah bintang satu. Dengan alasan mencari pengalaman, bahkan jika itu tidak masuk akal, Xuanyuan Pofan juga mungkin akan menjadi guru pengganti di kelas tingkat kuning bintang satu.
Oleh karena itu, baik Lie Niedou maupun Wen Yiwen pun mengumpulkan kekuatan mereka, untuk belajar serta berlatih lebih keras. Karena mereka juga ingin naik ke kelas tingkat kuning bintang satu untuk menemani Liuli Guoguo.
Wei Ziyao juga melihat bahwa Wen Yiwen telah bekerja sangat keras, bahkan dia mengesampingkan temperamennya yang malas dan belajar sihir lebih serius dari sebelumnya.
Lalu, lebih dari sepuluh hari kemudian, hari libur perguruan Tinggi Xing Yun pun tiba.
Liuli Guoguo mengeluarkan kotak kayu dari lemari untuk berkemas. Dia mengeluarkan pakaian Xuanyuan Pofan dulu untuk dibereskan, kemudian melipatnya satu per satu dan memasukkannya ke dalam kotak kayu. Namun, ketika baru saja dia bersih-bersih, pinggangnya tiba-tiba dipeluk oleh sepasang telapak tangan yang besar.
Liuli Guoguo tahu bahwa itu adalah Xuanyuan Pofan. Lalu dia tersenyum sambil berkata padanya, "Kakak Po, duduk saja di sana. Aku akan beres-beres dulu. Kamu tidak bisa melakukan pekerjaan ini."
Liuli Guoguo tidak bisa menahan tawanya ketika memikirkan adegan saat Xuanyuan Pofan melipat pakaian di dekat meja. Sebab, Kakak Po-nya bukanlah orang yang bisa melakukan pekerjaan rumah tangga dengan teliti.
"Untuk apa kamu berkemas?" tanya Xuanyuan Pofan, lalu dia mencium telinga kecil Liuli Guoguo.
"Ini sudah hari libur, jadi kita akan kembali ke istana. Tentu saja kita harus beres-beres." Liuli Guoguo juga suka mengatur pakaian Xuanyuan Pofan dan merasa sangat senang bisa merawat Xuanyuan Pofan dengan cara ini.
Selain itu, Xuanyuan Pofan selalu memakai pakaian yang dirinya pilihkan untuk mengajar di Perguruan Tinggi Xing Yun setiap hari. Liuli Guoguo bahkan menyulam kantong yang jelek untuk Xuanyuan Pofan. Akan tetapi, Xuanyuan Pofan benar-benar tidak keberatan. Dia memakainya di pinggangnya ketika mengajar di kelas setiap hari.
Sebenarnya Liuli Guoguo sudah melarangnya memakainya, tetapi Xuanyuan Pofan masih memakainya. Hal ini membuat Liuli Guoguo sangat tersentuh, namun pada saat yang sama, dia juga merasa malu.
Saat dia duduk di paling belakang di kelas, setiap kali dia melihat kantong jelek di pinggang Xuanyuan Pofan, dia akan memikirkan betapa buruknya sulamannya. Jadi beberapa hari ini, setelah belajar dan berlatih dengan keras, Liuli Guoguo mencoba belajar menyulam dari Lie Niedou.
Suatu ketika, Wen Yiwen datang untuk bermain dengan Liuli Guoguo. Dia melihatnya dan ingin mempelajarinya juga. Tetapi karena dia tertusuk jarum beberapa kali, akhirnya dia meninggalkan jarum itu dan melarikan diri.
Sedangkan Liuli Guoguo masih belajar dengan keras. Bagaimanapun juga, sebelumnya dia sudah belajar sedikit, tetapi dia masih belum bisa menyulam dengan baik. Untuk mengganti kantong jelek di pinggang Xuanyuan Pofan, dia ingin meningkatkan kemampuan menyulamnya.
Xuanyuan Pofan membelai telinga merah Liuli Guoguo dan berkata padanya, "Ada begitu banyak pakaian di istana, jadi biarkan pakaian ini tetap berada di sini. Kamu bisa memakainya lagi setelah kembali ke sini. Kenapa repot-repot membereskannya?"
Liuli Guoguo tidak setuju dengan cara berpikir Xuanyuan Pofan. Gadis itu lantas mengerucutkan bibirnya dan berkata kepadanya, "Bagaimana bisa begitu? Jika pakaian ini ditinggalkan di lemari, maka akan berjamur karena tidak terkena sinar matahari. Sayang sekali jika meninggalkan pakaian ini di perguruan Tinggi Xing Yun. Aku hanya butuh beberapa menit untuk beres-beres, dan kita harus membawa pakaian ini pulang."
Akhirnya, Liuli Guoguo tersenyum manis dan melanjutkan dengan suara manja, "Selain itu, aku suka mengemasi pakaian untuk Kakak Po."
Mendengar hal ini, jantung Xuanyuan Pofan langsung berdebar. Kemudian dia menjilat telinga Liuli Guoguo dengan lebih keras. Tetapi, karena 'adik kecilnya' secara bertahap mulai bereaksi, dengan cepat dia melepaskan Liuli Guoguo.