Pisah Ranjang
Pisah Ranjang
"Kakak Po, kenapa rambutku tumbuhnya lambat sekali? Kenapa masih begitu pendek? Ini terlalu pendek!" Liuli Guoguo memukul dada Xuanyuan Pofan dan berkata dengan jengkel.
Xuanyuan Pofan mencium kepala Liuli Guoguo dan menghiburnya, "Rambutmu tumbuh dengan cukup cepat. Santai saja, kenapa kamu cemas sekali? Hum, bukankah kamu sudah tidak botak lagi? Kamu tidak perlu cemas."
Liuli Guoguo cemberut, lalu menyentuh telapak tangan besar Xuanyuan Pofan yang ada di kepalanya dan tersipu malu. Sedangkan Xuanyuan Pofan hanya tersenyum dan tidak mengatakan sepatah kata pun lagi.
Namun, Liuli Guoguo tidak bisa berhenti mengeluh, "Kakak Po, apa menurutmu aku terlihat lebih jelek seperti ini?" Gadis itu mengangkat wajahnya dan bertanya pada pria itu.
"Apakah kamu ingin mendengar yang sebenarnya?" Xuanyuan Pofan mengusap wajah Liuli Guoguo yang seperti bakpao, membuat wajahnya yang putih dan lembut itu memerah.
Liuli Guoguo ragu-ragu, tetapi akhirnya dia tetap berkata, "Um… Ya. Aku... Aku ingin mendengar yang sebenarnya."
Jujur saja, Liuli Guoguo sangat takut jika Xuanyuan Pofan mengatakan yang sebenarnya. Lagi pula, dia juga tahu sendiri bahwa rambutnya sangat pendek, jadi bukankah sudah jelas bahwa dirinya terlihat jelek. Entah apa dia masih perlu menanyakan pertanyaan ini. Hanya saja, dia takut jika Xuanyuan Pofan tidak akan menyukainya lagi.
"Lupakan saja. Aku… Aku tidak mau mendengar yang sebenarnya..."
"Kamu sungguh tidak jelek. Menurutku kamu sangat cantik dan imut." Xuanyuan Pofan lalu mencium bibir Liuli Guoguo.
Saat mendengar hal ini, perasaan Liuli Guoguo terasa hangat. Namun, rambutnya memang tumbuh lebih cepat dari orang biasa. Dalam sebulan, karena doa yang dilakukan siang dan malam, rambut hitam tebalnya akhir bisa tumbuh semakin cepat, dan sekarang sudah hampir sebahu. Dengan senang hati dia mengupas permen dan memasukkannya ke mulutnya. Akhirnya, dia berani memindahkan bangku dan bercermin.
Xuanyuan Pofan merasa bahwa Liuli Guoguo terlihat sangat lucu dengan rambut sebahu ini. Setelah memeluknya dan menciumnya beberapa kali, dia tertarik untuk memainkan rambut pendek Liuli Guoguo yang tebal, lalu mengepangnya.
"Lucu sekali!"
Liuli Guoguo mengeluarkan cermin untuk melihat dirinya sendiri, dan dia memang terlihat sangat lucu dengan penampilan barunya. Karena terlalu bahagia, kemudian dia melemparkan dirinya ke pelukan Xuanyuan Pofan dan menciumnya.
Tiga bulan kemudian, rambut hitam Liuli Guoguo sudah bisa diikat menjadi sanggul yang indah. Saat ini, setengah rambutnya disanggul dan setengahnya tergerai ke pinggangnya yang ramping.
Entah karena pengaruh pil atau apa, tetapi rambut Liuli Guoguo yang baru tumbuh tampak lebih hitam, lebih halus, dan lebih lembut dari sebelumnya. Dengan wajahnya yang putih dan halus, dia terlihat semakin menakjubkan.
Saat Xuanyuan Pofan meliriknya, jantungnya langsung berdebar kencang.
Selain itu, karena pertumbuhan usia gadis itu, sosok tubuhnya menjadi lebih indah, dan beberapa tempat di bagian tubuhnya terlihat semakin besar. Bahkan Xuanyuan Pofan sering tidak bisa menahan diri. Jadi, ketika akan tidur di malam hari, dia hampir beberapa kali tidak bisa menahan diri untuk meminta melakukan hubungan 'itu' padanya.
Akhirnya, dia tidak punya pilihan lain selain tidur di kamar lain dan pisah ranjang dengan istri kecilnya.
Liuli Guoguo juga takut bahwa Xuanyuan Pofan tidak bisa menahan diri untuk memakannya, jadi dia tidak mengatakan apa pun. Dia juga sangat setuju dengan cara Xuanyuan Pofan agar mereka pisah ranjang, dan dengan patuh membiarkan Xuanyuan Pofan untuk tidur di kamar lain.
Selain itu, karena Xuanyuan Pofan pindah kamar, jadi Liuli Guoguo bisa mengganti tempat tidurnya dengan seprai berwarna merah muda, selimut berwarna merah muda dan bantal yang juga berwarna merah muda. Sedangkan tempat kosong di ranjangnya, akan ditempati oleh bantal kelinci dan para chinchillanya.