Istri Kecilku Sudah Dewasa

Aku Sangat Merindukanmu



Aku Sangat Merindukanmu

2Wanita harus sadar diri. Mereka harus bisa mengurus segala urusan yang ada di belakang pria dan tidak boleh terlalu serakah. Maka dari itu, Ma Jinjiao selalu mengingat kata-kata ayahnya, jadi dia tidak pernah berani berharap bahwa Xuanyuan Poxi hanya akan mencintainya. Tetapi, jika pria itu bisa memberinya sedikit hatinya, dia akan sangat bahagia.     

Karena itu, Ma Jinjiao tidak berani terlalu mengharapkan cinta. Dia hanya ingin menggenggam erat persahabatan mereka.     

Su Muhuan tidak bisa menolak Ma Jinjiao, dan akhirnya dia mendengarkannya, "Baiklah, aku akan pergi setelah aku selesai menyuapi Kakak obat."     

***     

Di kamar tidur Putra Mahkota,     

"Xiao Huan… Kenapa kalian tidak memanggil Xiao Huan? Aku ingin bertemu Xiao Huan!"     

Xuanyuan Poxi bertingkah seperti anak kecil yang nakal. Ketika dia melihat kasim tidak membawa Su Muhuan, dia dengan marah melemparkan bantalnya, dan mengabaikan ibunya yang duduk di kamarnya.     

"Lihatlah dirimu. Apa yang kamu lakukan hanya untuk seorang wanita? Konyol!"     

Ratu kesal. Tingkah Xuanyuan Poxi yang ceroboh seperti anak kecil ini, mengingatkannya pada Xuanyuan Poxi ketika dia masih kecil. Dia berteriak ingin mengikuti Xuanyuan Pofan dan berlari keluar untuk bermain di pegunungan. Bahkan hanya Raja yang bisa menghentikannya. Sebagai seorang ibu, dia hanya bisa menahan amarahnya, dan tidak ada yang bisa dia lakukan.     

Ratu tidak menyangka bahwa Xuanyuan Poxi akan terlihat lebih dewasa dan stabil setelah kembali dari Pancheng bersama pengawalnya. Akan tetapi, seorang wanita membuatnya kembali seperti dulu. Ratu tidak tahan melihat tingkah kekanak-kanakkan Xuanyuan Poxi, jadi dia harus pergi sekarang. Kalau tidak, jika dia melihat Su Muhuan nanti, itu akan membuatnya kesal lagi.     

Hanya saja, ketika baru saja berjalan menuju pintu, Ratu tidak menyangka akan bertemu dengan Su Muhuan yang dibawa oleh kasim.     

"Ibu Ratu." Su Muhuan memberi hormat kepada Ratu.     

Ratu melirik Su Muhuan dan tidak mengatakan apa-apa. Dia takut jika Su Muhuan semakin terlambat, maka Xuanyuan Poxi akan membuat kegaduhan yang lebih besar. Karena itu, dia melambaikan lengan bajunya ke arah Su Muhuan dan berkata, "Masuklah."     

Dengan lembut Su Muhuan menganggukkan kepalanya pada Ratu, dan masuk ke kamar Xuanyuan Poxi.      

Ratu menoleh dan menatap punggung Su Muhuan yang kurus dan menawan, lalu sedikit mengernyit. Dia mengingat pertama kali saat dirinya bertemu Su Muhuan. Pada saat itu, Su Muhuan adalah seorang pelayan yang ditugaskan di tempat pencuci pakaian, dan dia datang ke istananya untuk mengambil pakaian yang perlu cuci.      

Saat itu, dirinya melangkah keluar dari pintu aula utama dan kebetulan melihatnya. Kemudian, dia bahkan dengan iseng berpikir untuk menjadikannya selir Xuanyuan Poxi. Akan tetapi, dia mengetahui identitasnya dan menghilangkan ide itu. Ratu tidak menyangka bahwa saat bertemu dengannya hari ini, dia sama sekali tidak perlu menjadi mak comblang untuk putranya. Karena Xuanyuan Poxi sudah terpesona olehnya.     

Ratu hanya menghela napas dan berpikir bahwa kecantikan adalah kutukan. Wanita ini sangat cantik, dia berbakat, dan tidak ada yang tahu, berapa banyak pria yang akan dia sakiti.     

Sama seperti wanita itu.     

***     

Ketika Su Muhuan melangkah ke aula, dia melihat bahwa tempat itu berantakan. Lalu, Xuanyuan Poxi yang berada di tempat tidur sedang menjambak rambutnya yang sudah seperti kandang ayam. Bahkan selimut dan bantalnya berada di tanah karena kemarahannya. Tetapi, ketika matanya menyapu Su Muhuan, tingkahnya yang seperti orang gila itu segera berhenti.     

"Xiao Huan!"     

Begitu Xuanyuan Poxi melihat Su Muhuan, matanya seterang bintang. Dia segera melompat turun dari tempat tidur, terlepas dari apakah dia mengenakan sepatu atau tidak. Kemudian dia berlari dan langsung memeluk Su Muhuan.     

"..." Su Muhuan tercengang. Wajah kecilnya langsung memerah karena gerakan Xuanyuan Poxi yang tiba-tiba. "Yang Mulia, tenanglah. Jangan seperti ini," ucapnya sambil ingin mendorong Xuanyuan Poxi yang memeluknya.     

"Tidak, aku ingin memelukmu. Xiao Huan, aku sangat merindukanmu."     

Dagu Xuanyuan Poxi diletakkan di bahu Su Muhuan. Dia memeluk tubuh lembutnya dengan erat, dan tidak mau melepaskannya. Bahkan dia benar-benar terlihat seperti bayi raksasa yang tidak ingin melepaskan ibunya. Karena ketika aroma harum gadis itu tercium oleh hidungnya, hal itu membuat kegelisahan dan kecemasan di dalam hatinya menghilang.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.