Istri Kecilku Sudah Dewasa

Aku akan Membawamu Ke sana



Aku akan Membawamu Ke sana

1"Yang Mulia, Putri Mahkota keracunan!" Pelayan Ma Jinjiao bergegas melapor pada Xuanyuan Poxi dengan keringat dingin di dahinya.     

"Keracunan?" Xuanyuan Poxi mendongak dan mengerutkan keningnya.     

"Ya, Yang Mulia. Tepat setelah Putri Mahkota makan siang dengan Nona Su, dia pingsan. Nona Su merawatnya dan mengatakan bahwa putri mahkota telah keracunan!" Pelayan kecil yang menunggu itu mengguncangkan suaranya.     

Xuanyuan Poxi lalu mengerutkan keningnya dengan erat, dan segera menjatuhkan buku yang ada di tangannya dan keluar.     

***     

"Apa yang terjadi?" Xuanyuan Poxi masuk ke kamar Putri Mahkota dan melihat Su Muhuan duduk di tepi tempat tidur. Dia merasa bingung dan bertanya padanya.     

"Dia keracunan bubuk Duanchang." Su Muhuan memberi Ma Jinjiao akupuntur terakhir, sebelum dia sempat memperhatikan pemuda di belakangnya dan menjawab.     

"Bubuk Duanchang?!" Xuanyuan Poxi terkejut. Sebab, bubuk Duanchang adalah racun yang kuat. Dalam tujuh hari, usus dan perut orang yang diracuni dengan bubuk Duanchang, secara bertahap akan membusuk dan orang itu akan mati. Selain itu, saat racunnya menyerang, rasanya sangat menyakitkan.     

Su Muhuan berdiri dari tepi tempat tidur dan menarik Xuanyuan Poxi ke samping. "Yang Mulia, apakah ada ruang pengobatan di istana? Saya sudah memberikan akupuntur untuk menghentikan penyebaran bubuk racun di tubuh Kakak. Akan tetapi, itu juga tidak akan bertahan lama. Saya harus membuat pil untuk memberinya penawarnya sesegera mungkin."     

Segera setelah Su Muhuan berdiri, kucing abu-abu kecil yang dipeluk oleh pelayan Ma Jinjiao mengeong, dan nada suaranya terdengar menyakitkan. Kemudian, kucing itu melompat ke tanah dan melompat ke arah Ma Jinjiao yang terbaring di tempat tidur. Seolah takut mengejutkan Ma Jinjiao, dia lalu meringkuk dan berbaring di samping bantal Ma Jinjiao untuk menemaninya.     

"Ya, ada dua ruang pengobatan di istana. Aku akan membawamu ke sana." Ketika Xuanyuan Poxi mengatakan hal itu, dia meraih tangan Su Muhuan dan bersiap untuk membawanya ke ruang pengobatan istana.     

Namun, Su Muhuan langsung melepaskan tangannya, "Yang Mulia, lebih baik Anda menemani Kakak. Kasim Wei yang akan mengantar saya."     

Xuanyuan Poxi tercengang, dan matanya yang cerah memancarkan kepahitan. Tetapi, dia hanya bisa mengangguk dan menyerahkan plat kayu tanda pengenalnya kepada Xiao Benzi. Setelah itu, Su Muhuan bergegas pergi bersama Xiao Benzi. Namun, Shui Lan yang dikirim oleh Xuanyuan Poxi untuk melayaninya, tidak pergi bersamanya.     

Su Muhuan sangat ingin membuat penawar untuk Ma Jinjiao. Tentu saja dia tidak punya waktu untuk mengurus orang lain. Sedangkan Shui Lan yang tidak mengikutinya, mungkin karena dia tidak peduli sama sekali pada dirinya.     

Xuanyuan Poxi mungkin tidak ingat bahwa ada Shui Lan di sampingnya, jadi dia tidak peduli dan berjalan menghampiri gadis yang berbaring di tempat tidur itu. Sedangkan di sisi lain, Shui Lan yang berdiri di sampingnya menatap Ma Jinjao dengan tatapan licik di matanya.     

"Meong!"     

Xuanyuan Poxi duduk di tepi tempat tidur, dan dengan lembut menggenggam tangan Ma Jinjiao. Kemudian kucing abu-abu kecil itu mengeong, dan perlahan naik ke kakinya. Setelah itu dia meringkuk di lengannya untuk menemani Ma Jinjiao bersamanya.     

Tidak lama kemudian, Ratu mendengar berita itu.     

"Ada apa dengan Jiao'er? Apa dia benar-benar keracunan?!"     

Wajah Ratu jelas khawatir dan curiga. Padahal Ma Jinjiao dirawat dengan baik di istana timur. Lalu, entah mengapa dia tiba-tiba keracunan. Dia pun berpikir kalau pasti ada yang tidak beres. Karena begitu Ratu mendengar berita tentang Ma Jinjiao, dia tahu bahwa seseorang pasti berniat buruk padanya.     

Dulu, dia tidak masalah jika seseorang membuat keributan tentang reputasi Xuanyuan Poxi dan Xuanyuan Pofan. Akan tetapi, sekarang, seseorang bahkan mulai menyerang Putri Mahkota. Keberanian penjahat itu benar-benar menjadi semakin merajalela.     

Xuanyuan Poxi meletakkan kucing abu-abu kecil yang ada di lengannya, ke tempat tidur di sisi Ma Jinjiao. Kemudian dia berdiri dan memberi hormat kepada ibunya, dengan ekspresi yang sedikit lelah. Matanya yang merah sedikit kusam, karena dia juga khawatir tentang kondisi Ma Jinjiao. Akan tetapi, entah apa yang dia pikirkan dan membuat wajah tampannya terlihat pucat.     

"Di mana Tabibnya? Mengapa kalian tidak memanggil Tabib!" Ratu mengerutkan keningnya.     

"Kita tidak perlu memanggil Tabib. Xiao Huan bisa menyembuhkannya, dan sekarang dia sedang membuat obat penawar untuknya di ruang pengobatan istana," jawab Xuanyuan Poxi.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.