Berpelukan dan Berciuman di Ruang Kelas
Berpelukan dan Berciuman di Ruang Kelas
Tubuh gadis itu sangat harum. Dia membungkuk dan berkata banyak hal pada dirinya, membuat Xuanyuan Pofan merasa berada di antara galaksi dan bunga-bunga yang mekar dengan indah memenuhi hatinya. Kemarahan dan rasa cemburunya pun, entah bagaimana bisa hal itu terus memenuhi hatinya. Sebab, semua perasaan itu telah menghilang dalam sekejap.
Lalu dia memeluk tubuh gadis itu dengan erat dan mencium bibirnya. Sedangkan Liuli Guoguo, dengan patuh dia membalas ciumannya tanpa perlawanan, dan membiarkan Xuanyuan Pofan menciumnya.
Namun, karena dia tiba-tiba mengingat bahwa mereka berada di ruang kelas, lantas Liuli Guoguo segera mendorong Xuanyuan Pofan menjauh. "Kakak Po, bagaimana kalau kita kembali ke rumah bambu hitam? Um... Kita..."
"Tidak masalah. Aku telah membuat pembatas." Xuanyuan Pofan menyentuh kepala Liuli Guoguo dan mencium bibirnya lagi.
Di depan pria jangkung itu, Liuli Guoguo terlalu pendek dan sangat mungil. Oleh karena itu, Xuanyuan Pofan pun mengangkatnya, lalu mendudukkannya di atas meja dan menciumnya dengan penuh gairah.
Jadi, di ruang kelas yang harusnya penuh dengan aroma buku, perlahan justru dipenuhi oleh aroma romantis pria jangkung dan gadis mungilnya itu. Pria itu bahkan menciumnya dengan rakus, dan tidak ingin melepaskannya begitu saja.
Akhirnya, Liuli Guoguo yang dicium hingga kehabisan napas oleh Xuanyuan Pofan, seolah hampir pingsan di pelukannya. "Kakak Po, ini di ruang kelas. Tidak pantas jika kita berciuman dan berpelukan di sini." Dia bersandar dengan lembut di lengan Xuanyuan Pofan dan memukulnya.
Namun, tangan kecilnya langsung ditangkap oleh Xuanyuan Pofan. Pria itu kemudian menariknya dan mencium tangannya. Dia lalu berkata dengan nada serius, "Apa pun yang kamu alami di masa depan, kamu harus melaporkannya kepadaku."
"Ya, aku mengerti. Aku hanya takut kamu akan melakukan hal-hal gila." Liuli Guoguo memukul Xuanyuan Pofan lagi.
Namun, kali ini Xuanyuan Pofan tidak berbicara, dan Liuli Guoguo segera berkata lagi, "Kakak Po, tolong jangan sakiti Wu Yunfu. Dia hanya menyukaiku dan tidak melakukan kesalahan."
"Aku tidak memberitahumu karena aku takut kamu akan marah. Aku juga takut kamu akan menyakitinya. Ketika aku berlatih di Lembah Ribuan Makhluk Buas, dia juga menyelamatkanku, dan dia..." Liuli Guoguo sudah terlalu pusing karena ciuman itu. Maka dari itu dia tidak tahu harus mengatakan apa, jadi dia hanya bisa mengatakan beberapa omong kosong.
Benar saja, pria itu pun langsung meraih dagunya sebelum dia selesai berbicara. Suaranya yang rendah terdengar sangat berbahaya. "Di matamu, apakah aku sangat kejam?" Sebab, entah mengapa gadisnya meminta dirinya untuk tidak menyakiti pria lain.
"..."
Liuli Guoguo langsung gemetar ketakutan. "Tidak, tidak, aku tidak bermaksud begitu. Aku..."
"Ya, aku tidak akan menyakitinya." Karena Xuanyuan Pofan khawatir akan menakuti gadisnya lagi, jadi dengan cepat dia menanggapinya.
Akhirnya mereka berbaikan. Dia tidak ingin membuat gadisnya ketakutan lebih lama lagi. Karena ketika melihat gadisnya takut padanya, hal itu membuat hatinya sangat sakit. Namun terkadang, dia tidak bisa mengendalikan emosinya dan mengungkapkan kekesalannya.
Mulai hari ini dia akan mencoba belajar menahan diri. Karena gadisnya benar, dia harus percaya padanya. Sebab, gadisnya adalah miliknya, dan dirinya adalah milik gadisnya. Jadi tidak ada yang memenuhi syarat untuk dapat bersaing dengan dirinya.
Namun, gadis itu bertanya-tanya, mengapa dia selalu cemburu dan marah. Padahal sebenarnya... Karena… Dalam kehidupan terakhir, bagi Liuli Guoguo, Xuanyuan Pofan adalah orang lain yang gadis itu sebutkan... Yaitu orang lain yang menyukainya.
"Kakak Po, lebih baik seperti ini. Amarahmu benar-benar menakutkan." Begitu hati Liuli Guoguo menghangat, dia mengambil inisiatif mendekati wajah pria itu dan menggigit rahang Xuanyuan Pofan. Lalu dia menusukkan jari putihnya ke pipi Xuanyuan Pofan.
"Apa sangat menakutkan?" Xuanyuan Pofan menyesal telah bersikap dingin di depan gadis itu. Dia pun berjanji tidak ingin membuatnya takut lagi.