Tombak Panjang
Tombak Panjang
Lie Nieduo pun segera mengambil gada ganda itu karena dia takut akan diambil murid lain.
Saat memilih senjata, setiap orang harus memiliki pertimbangan yang matang. Tetapi, Wei Ziyao sangat tenang dan dia tidak mau berebut dengan orang lain. Karena palu yang paling dekat dengannya, jadi dia langsung saja mengambil palu itu.
Wen Yiwen yang berada di sebelahnya masih mengamati beberapa senjata itu, kemudian dia segera mengambil tombak panjang.
Meskipun Wen Yiwen tidak tahu apa tujuan paman keenamnya meminta mereka memilih senjata, tapi karena pamannya meminta mereka memilih senjata, jadi dia berpikir bahwa nantinya pasti akan ada pertarungan atau semacamnya. Oleh karena itu, dia masih harus mempertimbangkan dengan hati-hati, senjata apa yang akan dia pilih.
Jika dibandingkan dengan beberapa senjata lainnya, menurut Wen Yiwen, tombak panjang adalah yang paling mematikan. Tombak panjang itu sangat tipis dan ringan, jadi mudah dibawa.
Selain itu, kepala tombak itu juga dilengkapi dengan dua lubang api kecil. Selama lubang itu dinyalakan, maka lubang itu akan mengeluarkan asap beracun. Selain mutiara pengabul keinginan dan panah, tombak juga bisa digunakan untuk menyerang dari jarak jauh.
Wen Yiwen tidak pandai menggunakan senjata tersembunyi, jadi dia tidak akan memilih mutiara pengabul keinginan. Padahal sebenarnya, mutiara pengabul keinginan sangat mudah digunakan, dan serangan jarak dekat sama sekali tidak berguna.
Lalu, kenapa Wen Yiwen tidak memilih panah, karena dia sudah memiliki panah biru yang diberikan oleh bibi keenamnya, yaitu istri kecil paman keenamnya. Jadi, dia tidak perlu memilih panah lain. karena dia bisa menggunakan panahnya sendiri. Lagi pula, jika senjatanya terlalu berat, dia juga akan kesulitan membawanya. Sedangkan tombak panjang, tidak peduli siapa lawannya, pasti dia yang akan menang.
Wen Yiwen memandang Liuli Guoguo yang tidak jauh dari tempatnya berdiri, dan tidak tahu apa yang dibicarakan dengan Lie Nieduo. Tapi, entah mengapa mereka terlihat senang.
Melihat Liuli Guoguo menggenggam mutiara pengabul keinginan di tangannya, Wen Yiwen diam-diam berharap bahwa dia bisa melawan Liuli Guoguo. Sebab, dia benar-benar ingin bertarung lagi dengan Liuli Guoguo
Karena paman keenamnya di sini, jadi dia tidak akan membiarkan Liuli Guoguo memanggil kelinci kecilnya yang cantik. Jika tidak, entah siapa yang bisa mengalahkan Liuli Guoguo.
Saat Wen Yiwen sedang berpikir, tiba-tiba dia mendengar sesuatu yang membuatnya tercengang.
"Saat kalian semua bertarung nanti, kalian hanya bisa menggunakan senjata yang ada di atas meja itu, dan kalian tidak diizinkan menggunakan senjata pribadi." Ucap Xuanyuan Pofan setelah semua muridnya telah memilih senjata mereka.
"Guru, kenapa Anda tidak mengatakannya lebih awal?"
Wen Yiwen bergumam dengan marah. Tetapi, karena takut akan menyinggung Xuanyuan Pofan, dia tidak berani bergumam terlalu keras, dan hanya Wei Ziyao yang berada di sebelahnya yang bisa mendengarnya.
"Tombak panjang itu juga bagus. Kamu bisa menyimpannya, jadi jangan marah." Wei Ziyao menepuk punggung Wen Yiwen.
Wen Yiwen mendengus dan mendorong Wei Ziyao menjauh.
"Sekarang, serahkan semua senjata kalian yang ada di gelang ruang sihir."
Xuanyuan Pofan duduk dengan santai di kursi kayu cendana merah, sambil menyilangkan kakinya di bawah jubah hitamnya. Meski dia duduk dengan malas, tetapi itu tidak membuat ketampanannya berkurang. Sehingga, para murid di kelas itu bahkan tidak dapat menahan diri mereka untuk melirik Xuanyuan Pofan, walaupun mereka tidak berani meliriknya secara terang-terangan.
Setelah Xuanyuan Pofan selesai berbicara, tidak ada yang berani mengabaikannya, dan mereka segera menyerahkan senjata mereka yang ada di gelang ruang sihir mereka.
"Guru, bisakah kami menggunakan binatang sihir?" Tiba-tiba Wen Yiwen bertanya pada Xuanyuan Pofan setelah menyerahkan panah biru dari gelang ruang sihirnya. Pertanyaannya ini jelas ditujukan untuk Liuli Guoguo, karena dia adalah satu-satunya murid di kelas yang memiliki binatang sihir. Apa lagi, binatang sihirnya cukup kuat.
Xuanyuan Pofan mengernyitkan alisnya dan menatap Wen Yiwen lalu berkata, "Tidak."
Jika Xuanyuan Pofan memperbolehkan menggunakan binatang sihir, maka semua murid akan kalah, karena mereka tidak bisa mengalahkan kucing kecilnya. Jika begitu, lalu untuk apa diadakannya latihan ini?