Istri Kecilku Sudah Dewasa

Menggunakan Wajah Cantiknya dan Berpura-pura Sedih



Menggunakan Wajah Cantiknya dan Berpura-pura Sedih

0Liuli Guoguo tidak banyak bicara. Dia juga merasa bahwa pertarungan ini harus adil. Jika tidak, entah siapa yang bisa mengalahkannya. Jadi, dengan patuh dia memanggil kelincinya yang cantik dan menyerahkannya kepada Xuanyuan Pofan. Dia terlihat seperti murid yang sangat mematuhi gurunya, "Guru, ini senjata saya."     

Xuanyuan Pofan mengaitkan bibirnya dan mengambil kelinci cantik yang dipegang oleh Liuli Guoguo. Saat tidak ada yang melihatnya, telapak tangannya yang besar juga menyentuh tangan kecil Liuli Guoguo yang halus dan lembut.     

Liuli Guoguo tersipu dan menatap Xuanyuan Pofan sebentar, lalu bergegas kembali ke teman-temannya dan mengabaikannya.     

Tingkah lucu Liuli Guoguo ini membuat senyum di bibir Xuanyuan Pofan semakin dalam.     

"..." Kelinci kecil cantik yang dipegang di telapak tangannya juga memerah. Kemudian, dia berpura-pura tidak melihat apa yang baru saja terjadi.     

Melihat Liuli Guoguo menyerahkan kelincinya, membuat Wen Yiwen sangat bahagia. Dia lalu menunjukkan senyum angkuh pada Liuli Guoguo. Tidak hanya itu, dia juga berlari menghampiri Liuli Guoguo dan berkata dengan sombong, "Lihat, paman keenamku sangat adil. Jadi dia tidak akan membiarkanmu menggertak kami dengan kelincimu itu!"     

Wen Yiwen mengatakan hal ini karena dia pikir bahwa Xuanyuan Pofan pasti takut jika keponakan kecilnya akan ditindas Liuli Guoguo lagi. Jadi, dia tidak akan membiarkan Liuli Guoguo membawa binatang sihirnya.     

Namun, Liuli Guoguo hanya tersenyum dan tidak berbicara.     

Saat melihat Liuli Guoguo yang hanya tersenyum, Wen Yiwen terdiam. Dia pikir, Liuli Guoguo pasti takut pada dirinya, jadi dia akan bersikap baik. Lagi pula, paman keenamnya ada di sini, jadi Liuli Guoguo pasti akan menjadi pengecut.      

Wen Yiwen sangat senang saat memikirkan hal ini. Dia memegang tombak panjang di tangannya, dan menghampiri Guan Luhan, lalu berkata padanya dengan sombong. "Aku akan memberimu seratus koin emas jika kamu menukar panahmu denganku!"     

Jika dia tidak bisa menggunakan senjatanya sendiri, maka panah pasti lebih menguntungkan dan mematikan daripada tombak. Sebab, Wen Yiwen sangat pandai dalam menggunakan panah.     

Tentu saja Guan Luhan tidak ingin menukar senjatanya dengan Wen Yiwen. Karena menurutnya, tombak itu lebih cocok digunakan oleh Wen yiwen. Tapi dia tidak berani menolak Wen Yiwen. Jadi, dia hanya bisa berjalan ke arah Xuanyuan Pofan dengan mata berkaca-kaca.      

Kemudian, Guan Luhan berkata dengan sedih, "Guru, Putri Wen Yiwen ingin bertukar senjata dengan saya. Waktu untuk memilih senjata telah berlalu. Bisakah kami menukarnya?"     

Guan Luhan berkata dengan suara yang sangat lembut dan pelan. Akhirnya air matanya mengalir dari matanya yang indah. Beberapa murid yang melihatnya ingin membujuk Guan Luhan. Sebab, dalam hati para murid, mereka menganggap bahwa Wen Yiwen adalah iblis buas yang menggertak dewi dengan mengandalkan statusnya sebagai putri.     

Xuanyuan Pofan sedang mengelus kelinci kecil yang gemetaran di pelukannya. Tiba-tiba, suara seorang gadis muncul di depannya. Saat mendongak, dia melihat Guan Luhan yang sedang menangis dan menjawab dengan dingin, "Tidak."     

Mata Guan Luhan langsung berbinar, dan Wen Yiwen merasa cemas.      

"Kenapa kami tidak bisa menukarnya, Guru? Saya…"     

"Aku tidak akan mengatakannya dua kali."     

Dengan suara samar, Xuanyuan Pofan menundukkan kepalanya dan terus mengelus kelinci cantik itu.     

Perkataan Wen Yiwen langsung tertahan di tenggorokannya. Karena Xuanyuan Pofan telah berkata demikian, lalu apa dia masih berani membantahnya? Dengan cepat dia menelan kembali kata-katanya dan berkata dengan sombong pada Guan Luhan, "Aku bisa mengalahkanmu dengan tombak ini!"     

Guan Luhan tidak peduli dengan perkataan Wen Yiwen, karena dia telah jatuh ke dalam emosinya yang lain. Sebab, dia baru saja hanya mengandalkan wajah cantiknya dan berpura-pura sedih. Padahal, Raja Huayou adalah kerabat Wen Yiwen. Dia pikir Raja Huayou akan mendukung keponakan kecilnya. Namun, tanpa diduga, Raja Huayou menatapnya dan... Menolak permintaan keponakan kecilnya untuk bertukar senjata dengannya.     

Dia sangat tegas dan menolak permintaan keponakannya tanpa ragu-ragu. Entah apa artinya ini.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.