Istri Kecilku Sudah Dewasa

Melamar: Yi Qianyuan - Su Muhuan



Melamar: Yi Qianyuan - Su Muhuan

2Ketika Yi Qianyuan mengatakan hal ini, telapak tangannya sudah basah oleh keringat, karena dia sangat gugup. Bukan karena dia takut bahwa Xuanyuan Poxi tidak setuju, tetapi karena Su Muhuan juga berada di sini. Sebab, Su Muhuan bisa mendengar apa yang dia katakan, jadi dia harus berhenti menatapnya.      

Lalu, jika Su Muhuan mendengarkan perkataannya ini, entah apakah dia akan takut padanya. Lagi pula, mereka sudah tidak bertemu untuk waktu yang lama, dan bahkan bisa dikatakan bahwa mereka tidak pernah bertemu. Mereka hanya bertemu beberapa kali, dan itu pun sangat memalukan.     

Ketika seorang pria yang tidak begitu dikenalnya tiba-tiba muncul dan mengatakan bahwa dia menyukainya, bahkan ingin menikahinya. Entah apakah Su Muhuan akan berpikir itu konyol. Lalu, entah apa gadis itu akan mengira bahwa pria itu memiliki rencana lain, dan mengira bahwa dia punya pikiran yang buruk padanya.     

Setelah perkataan Yi Qianyuan keluar, Su Muhuan menatapnya dan jantungnya berdebar tak terkendali. Dia memang sensitif sejak kecil, dan entah mengapa, sepertinya dia berharap bahwa 'gadis' yang Yi Qianyuan ucapkan merujuk padanya. Tetapi tidak mungkin. Yi Qianyuan tidak mungkin menyukainya. Siapa dirinya? Dan siapa Yi Qianyuan? Karena mereka berada di status yang jauh berbeda.     

Su Muhuan hanya menghela napas dan merasa bahwa dirinya sangat konyol. Dengan cepat dia membuang ide gila itu dari benaknya.     

"Oh... Gadis itu ada di istanaku?"     

Xuanyuan Poxi merasa tertarik. Tanpa diduga, akan ada hal seperti itu di dunia ini. Yakni, Yi Qianyuan menemukan gadis yang dia sukai saat datang ke istananya. Jika itu benar, maka tentu saja dia akan menikahkan gadis itu dengan Yi Qianyuan, dan akan memberikan pernikahan yang baik. Bahkan jika tujuan Yi Qianyuan tidak memikirkan tentang pernikahan, dia juga tidak akan menolak, dan dia ingin melihat bagaimana Yi Qianyuan akan bermain-main.     

"Baiklah, jika orang yang disukai Tuan Yi ada di istanaku, tentu saja aku akan menikahkannya denganmu," ucap Xuanyuan Poxi.     

Yi Qianyuan yang awalnya menunjukkan senyum di wajahnya, tiba-tiba menjadi sangat serius. Dia perlahan berdiri dari posisinya dan berjalan ke arah Xuanyuan Poxi.      

Saat Yi Qianyuan mendekat, wajah memerah Su Muhuan menjadi semakin merah padam, dan kepalanya terkubur semakin dalam tanpa sadar. Entah mengapa dia sangat ketakutan.     

Setelah berdiri di depan Xuanyuan Poxi, Yi Qianyuan mengeluarkan tiga lembar surat kepemilikan kota dari gelang ruang sihirnya lagi, dan menyerahkan semuanya di depan Xuanyuan Poxi.     

"Kalau begitu, terima kasih. Maaf saya tidak bisa menunggu, karena waktunya sangat mendesak. Saya tidak menyiapkan beberapa hal lain tepat waktu, jadi saya akan menggunakan surat kepemilikan kota sebagai mahar pernikahan. Saya akan menyiapkan yang lainnya setelah saya kembali. Terimalah surat kepemilikan kota ini terlebih dahulu."     

Yi Qianyuan sangat sopan kepada Xuanyuan Poxi karena gadis yang akan dinikahinya adalah anggota dari kerajaan Dong Xuan. Demi gadis itu, dia harus sopan. Jika tidak, dia akan langsung menegur Xuanyuan Poxi saat dia memarahi Su Muhuan tadi. Namun, sebenarnya dia tidak pernah menjadi pria yang sabar, tetapi gadis itu bisa menahan amarahnya.     

Xuanyuan Poxi mengangkat sudut bibirnya dan tidak bereaksi untuk waktu yang lama. "Mahar pernikahan?" Dia tersenyum, lalu melanjutkan, "Um, Tuan Yi, kita belum membicarakannya dengan baik. Bagaimana bisa kamu tiba-tiba memberikan mahar pernikahan?"     

Yi Qianyuan memberikan banyak surat kepemilikan kota. Sebuah kota setara dengan rumah harta karun, dan setiap kota memiliki sumber daya uniknya sendiri. Dibutuhkan waktu puluhan tahun untuk merebut sebuah kota kembali, dan dibutuhkan pasukan yang tak terhitung jumlahnya untuk merebutnya. Tetapi, Yi Qianyuan bahkan memberikan banyak kota padanya seperti memberikan gula kacang.     

"Gadis yang saya sukai itu ada di sini." Yi Qianyuan menjawab dengan sangat serius, dan kilatan dingin di bagian bawah matanya digantikan oleh sedikit rasa malu.     

"Siapa?"     

Seolah-olah sedang ada tekanan batin, Xuanyuan Poxi terus mengernyitkan alisnya. Saat bertanya pada Yi Qianyuan, dia merasa bahwa ada suatu tempat di hatinya, yang terasa takut dan cemas untuk beberapa alasan yang tidak diketahui.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.